Di sebuah taman yang indah dan luas. Terdapat banyak pohon serta rumput-rumput yang indah. Di taman itulah alisya berdiri dengan keadaan bingung. Dia bingung karena dia baru pertama kali menemukan tempat se-indah ini.
"Aku dimana?" tanya Alisya kepada dirinya sendiri. Dia terus berjalan tanpa tau arah. Karena kurang fokus terhadap jalanya, Alisya pun tersandung oleh batu. Akhirnya, ia jatuh dan lututnya terluka.
"Ssshhtttt" rintih Alisya. Alisya pun menepi dan duduk di rerumputan. Dia memandangi lututnya yang berdarah. Tanpa ia sadari, air matanya mengalir dengan sendirinya. Yaps dia menangis. Dia menangis karena dia tidak tau ada dimana dan lututnya terasa perih.
"Hiks... Tolong... Tolongin Al, Al takut hiks," ucap Alisya dengan menangis. Tiba-tiba ada seseorang datang dan langsung memeluknya. Alisya pun terkejut, ia mendongakkan kepalanya ke atas untuk melihat siapa orang tersebut. Dan betapa terkejutnya dia saat tau orang itu adalah bundanya.
"Bunda..." lirih Alisya. Ia pun kembali memeluk bundanya.
"Bunda... Al takut. Al takut sendirian. Bunda jangan tinggalin Al lagi. Al kangen bunda," ucap Alisya di pelukan bundanya.
"Hei, jangan nangis. Princes nya bunda nggak boleh nangis. Princes nya bunda nggak boleh sedih. Jangan nunduk dong kepalanya, nanti mahkotanya jatuh," ucap bunda nya Alisya sambil menghapus air matanya. Bukanya berhenti menangis, justru air mata nya tambah deras.
"Sstttt, jangan nangis dong sayang!" perintah bunda nya Alisya
"Al kangen bunda, bunda jangan tinggalin Al sendirian. Kalau bunda pergi, nanti Al sama siapa? Nanti yang bangunin Al siapa? Yang masakin Al siapa? Yang ngingetin Al buat sholat siapa? Yang ngusap-ngusap rambut Al sebelum tidur siapa? Jangan pergi," tanya serta pinta Alisya. Bunda nya alisya mengurai pelukan ya. Ia menangkup pipi Alisya dan mengelus-ngelusnya.
"Al harus ikhlasin bunda yah. Al harus ikhlas biarin bunda tenang di sini ya. Al udah gede Al udah dewasa juga. Al harus bisa mandiri. Harus bisa bangun pagi tanpa di bangunin, harus biasain sholat tanpa di ingetin. Al pasti bisa tanpa bunda. Al kan kuat nggak lemah. Al harus ikhlasin bunda, kalau Al nggak ikhlasin bunda nanti bunda kepikiran di sini. Terus nanti bunda sedih, emang Al mau lihat bunda sedih?" tanya bunda nya Alisya yang dibalas dengan gelengan dari Alisya.
"Pesan bunda hanya 1 buat kamu. Jangan pernah menyerah apapun keadaanya. Ingat! Allah tidak pernah memberi ujian melewati batas kemampuan hambanya. Kalau Allah ngasih ujian ke Al yang menurut Al berat banget, percayalah kalau kamu kuat ngadapinya. Allah ngasih ujian itu karena Allah tau kalau Al bisa melewatinya." pesan bunda ke pada Al sambil mengecup kening Alisya.
"Waktu bunda udah habis, bunda pergi dulu yah. Assalamualaikum," pamit bunda. Setelah itu semua nya menjadi gelap gulita
"BUNDA! Jangan tinggalin Al?!" lirih Alisya.
"Al, alisya hei bangun!" perintah tante melati. Tantenya Alisya
"BUNDA!" teriak Alisya dan langsung bngun dari tempat tidur nya.
"Al nggak papa kan?" tanya tante melati.
"Kok tante yang bangunin? Bunda kemana?" tanya Alisya. Refleks tante melati langsung memeluk Alisya.
"Al... Ikhlasin bunda ya? Bunda udah tenang disana. Al harus ikhlas biar bunda juga nggak sedih lihat Al." tutur tante melati smbil mengusap ngusap rambut Alisya. Alisya pun melepaskan pelukannya lalu menunduk.
"Tante... Kenapa bunda pergi ninggalin Al? Bunda udah nggak sayang Al lagi ya?" tanya Alisya
"Al bund pergi udah takdir. Al ikhlasin ya," jawab tante melati.
"Apakah Al harus membenci takdir?" tanya Al
"Tidak, kalau kamu benci takdir berarti sama aja kamu benci kepada tuhan. Karena takdir itu adalah rangkain hidup kamu," jawab Tante melati.
"Baiklah... Jika ini takdirnya Aku ikhlas," ucap Alisya yang diangguki oleh tante melati.
••••••••
Fyuhhh ini cerita pertama ku. Memang judulnya sama tapi beda Alur. Aku butuh dukungan kalian. Kalau kalian suka vote yah. Comment juga nggak apa apa kok asalkan yang baik yahh...
Ini cerita aku ambil dari kisah real life sma no life ku. Tapi, bukan berarti semua kejadian nyata sama persis seperti di cerita. Banyak yang ku setting juga.
Intinya jangan lupa vote nd comment yahh🍭
KAMU SEDANG MEMBACA
Alisya
Teen FictionJangan lupa follow dulu sebelum membaca!😆 "Tuhan, bila memang ini takdirnya, Aku ikhlas melepaskan nya meskipun sakit" Alisya Graciella. Kisah seorang gadis lugu yang selalu Ingin menyalahkan garis kehidupannya. Takdir baik yang selalu tidak berpih...