Xeno terbangun oleh dering telpon dari temannya dengan cepat ia berganti pakaian tanpa mandi maupun cuci muka."salpak mulu jadi orang"nyinyirnya melihat kejadian di mana tukang parkir memarahi mobil mewah di pinggir jalan dan sedang beradu argumen.
Setelah hampir sampai di dekat sekolah ia malah memasukan motornya ke dalam salah satu gang jalan kecil di depan sekolahnya.
Setelah memarkirkan motor dia bisa melihat teman temanya sedang bekumpul ada yang sedang menyalin tugas, makan, ngerokok dan lain lain.
" Bang Xen, gue punya rencana buat penerimaan member baru gimana kalau peresmianya di sini? "ujar Dakta sambil melihatkan gambar yang terpang-pang di layar telponya.
"semoga banyak yang lolos seleksi "ujar Xeno lirih.
"btw lu kenal si Hero nggak?"timbrung Faris yang muncul dari arah belakang Xeno.
Dan mereka menaggukan kepala, siapa coba yang tidak mengenal Hero anak salah satu pejaban kota.
"kenape?"tanya Voi yang dengan santainya mengaduk bubur didepan Dakta.
Dakta yang alergi melihat bubur aduk pun memukul badan Voi karna Dakta sudah tidak kuat untuk muntah.
"bokapnya ngotot mau tuh si Hero buat masuk sekolah kita, lu tau kan semenjak kepsek baru penjualan bangku di sekolah kita jarang gitu"ucap Faris dengan membuat bisikan di akhir kalimat.
"terus? "tanya Xeno binggung.
"ajak gabung maksud lo? "tanya Dakta dengan tanga yang masih menutupi hidungnya.
"iya kalau si Hero gabung beh udah lah, semua bakalan takut sama kita"ucap Faris dengan sedikit berteriak dan membuat suasana menjadi canggung.
Hingga datang suara berat dan dingin dari arah belakang.
"emang dia mau gabung?"celetuknya membuat suasana lebih canggung dari sebelumnya.
Semua berusaha berpikir dan mencari cara terbaik, untuk bisa membuat seorang Hero masuk ke dalam genk mereka.
"mending nanti pikirin lagi, balik kelas aja sekarang"perintah Malevo membuat mereka bubar seketika.
"heh gue punya ide, gue kan dulu pernah satu sekolah sama tuh makhluk dan yang gue tau dia itu nggak bisa jauh sama anak jendral gitu"
"dia gay?"potong Voi membuat, Xeno, Faris, Malevo dan Dakta melihat ke arahnya. "kenapa?"
"bego, mana ada"ucap Faris yang binggung juga.
"siapa nama anak jendral itu biar gue samperin"ucap Malevo dan Faris membisikan sebuah nama.
"Aktasi"
Melevo terseyum dan berjalan mendahului mereka, dengan tenang mereka berjalan.
Setelah mengikuti absen di kelas, Malevo dan Xeno melihat ke arah lapang di mana di sana sedang di laksanakan MOS kelas X, demo ekskul katanya, Malevo dan Xeno tidak turun untuk mencari anggota baru, mereka senior hanya 1 nama yang harus Malevo dan Xeno ajak Aktasi.
"gue rasa Aktasi yang itu"ujar Xeno sambil menunjuk ke arah 2 lelaki yang bersandar di dekat pohon pinggir lapangan.
"sekarang"ujar Malevo berjalan bersampingan bersama Xeno.
"Aktasi"panggil Xeno membuat Aktasi langsung berdiri dan berjalan ke arah Xeno, dan tatapan Hero ke arah Malevo dan Xeno sangat tajam.
"iya gimana bang?"tanya Aktasi, dan Malevo menarik tangan Aktasi untuk menjauh dari Hero supaya Hero berdiri.
Dan benar saja Hero langsung berdiri dan menahan pundak Aktasi untuk tidak mengikuti Malevo dan Xeno.
"mau apa?"tanya Hero dingin.
Dengan senyum mengejek "gue cuman mau ngajak ngobrol aja kenapa nggak boleh?"tanya Malevo.
"anjing"umpat Hero dan melepaskan pundak Aktasi.
Setelah jauh dari jangkawan Hero, Malevo dan Xeno menawarkan Aktasi untuk bergabung kedalam genk mereka.
"gimana nya bang, kalau bokap gue tau matilah gue"ucapnya sambil menggaruk pundaknya.
"nggak semuanya genk itu negatif, ngikut aja lo bakalan jadi bagian penting di sini"ucap Xeno dan Aktasi berpikir dengan keras.
"gimana nanti"final Aktasi.
"sepulang sekolah ngumpul di warung depan gang sekolah, sendiri"ucap Malevo yang langsung berjalan dan ketika ia bisa berhadapan dengan Hero yang berdiri berhadapan denganya.
Dengan lurus Malevo menepuk pundak Hero terlebih dahulu dan berjalan pergi.
"kenapa?"tanya Hero ke arah Aktasi.
"gue gabung Sparkth, kenapa?"tanya balik Aktasi.
"lo____ terserah"ucap Hero meninggalkan Aktasi dan Aktasi berteriak "iklasin dan terima keadaanya, lo harus keluar sekarang juga"
Akhirnya jam sekolah habis dan pendataan anggota akan di mulai sekarang."gimana Hero bakalan gabung nggak bang?"tanya Dakta ke arah Xeno dan Xeno hanya tersenyum.
"liat aja nanti"
Semua sudah berkumpul dengan gerakan cepat, Malevo mengumpulkan semua anggota dan anggota inti berdiri paling depan.
"oke semua kalian yang berdiri di sini, terimakasih udah mau bergabung dan untuk yang ingin bergabung dengan anggota inti, kita akan adakan pertandingan besok di taman Mangir, jam 05.00 sore semuanya harus datang dan sekarang akan di lanjutkan dengan perkenalan terlebih dahulu"
Malevo berjalan ke arah berkalang dan Xeno menggambil tempat berdiri Malevo."gue Xeno bisa di bilang gue tangan kananya Malevo dan gue yang bakalan bertanggug jawab atas semua masalah, jadi kalau ada masalah kalian harus nyari gue, bukan langsung ke Malevo"
"gue Datra dulu gue, orang pertama yang lulus jadi anggota inti, dan satu pesan dari gue, nggak semuanya bisa di lakukan oleh otot"
"hai gue Voi, gue ngak ngarti kenapa gue bisa jadi anggota inti, pokonya jalanin aja dahnya good luck"
"gue Faris kalau lo tau gue admin ig, CusCempaka, siapa sih anak Cempaka putih yang nggak follow ig itu"
⏳⏳⏳
"lepasin nggak, jangan larang larang gue lah"Ucap Bintang yang melepaskan tanganya dari genggaman Bulan.
"jangan Bin, jangan macem macem deh, udah di ingetin kenapa sih, ayouk balik, liat cowok doang cepetan kalau lo nggak mau juga terpaksa gue telpon abang lo nya"
Akhirnya Bintang pasrah dan ketika mereka membalikan badan mereka mereka bertabrakan dengan sosok laki laki dengan perawakan besar dan tegap seperti dinding.
"kalau nggak butuh mata gue cokel mata lo"ucap Dingin sosok tersebut yang terus berjalan.
Bintang dan Bulan berjalan menjauh dari tempat itu, di perjalan pulang, Bintang yang masih ingin bergabungpun memikirkan segala cara supaya Bulan tidak memperhatikanya.
"Bulan, itu bukanya Shaw mendes kan?"tanya Bintang sambil menunjuk ke arah jalan, memang di penyerbangan ada sosok laki laki.
Di buat pada tanggal 21 sep dalam keadaan meninggalakan kelas online
KAMU SEDANG MEMBACA
SPARKTH
Teen FictionBerjalan bukan seperti air karna air akan pergi ke tempat terdangkal dan berhenti di pemberhentian. Genk yang sudah mati tanpa kabar dan banyak orang mengira sudah tidak ada lagi genk yang berna Sparkth sparkling dark thunder. Hingga suatu kejadia...