geranium

197 36 4
                                    

Seorang bocah lelaki berlarian dengan semangat menelusuri jalanan kompleks rumahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seorang bocah lelaki berlarian dengan semangat menelusuri jalanan kompleks rumahnya. Senyum terkembang di wajah bocah tersebut, merasa senang akhirnya dapat melepas penat seusai kegiatan sekolah yang melelahkan.

Matahari musim panas yang berterik tepat di atas kepala membuat semangat bocah tersebut semakin membara. Ia berhenti berlari ketika telah sampai di taman tempat bocah itu biasa bermain dengan teman-temannya.

Senyumnya memudar, matanya memandang kecewa taman bermain yang kosong dan tak ada siapa-siapa.

Sang bocah menghela napas, bertanya keberadaan teman-temannya dalam benak. Ia melangkahkan kaki dengan gontai menghampiri salah satu sisi taman, meneduh di bawah bayang-bayang pohon oak, merasa kesepian.

Angin berembus semilir menyejukkan. Bocah itu tenggelam dalam pemikiran hal apa yang harus ia lakukan seorang diri, hingga sebuah suara ranting pohon patah diikuti suara benda jatuh membuatnya kembali tersadar.

Penasaran, sang bocah berjalan ke sisi lain pohon. Matanya terbelalak mendapati seorang gadis tak dikenal sedang terbujur di atas hamparan rumput sambil merintih.

"Hei, apa kau baik-baik saja?" tanya sang bocah lelaki sembari menghampiri.

Gadis yang nampak sebaya dengan sang bocah merengut. Ia mencoba berdiri sendiri, "Aku baru saja jatuh dari pohon, tentu saja tidak baik-baik saja!"

"Apa yang baru saja kau lakukan dari atas pohon sampai terjatuh begitu?" Bocah berambut sehitam jelaga mengangkat alis heran. Gadis yang ditanya menanggapi dengan mengangkat jari telunjuknya.

"Tadi mau mengambil bunga itu, tapi aku tidak bisa."

Pandangan si bocah terarah pada objek yang ditunjuk oleh si gadis. "Aku bisa mengambilkannya untukmu."

Ia bergegas memanjat dahan-dahan pohon oak yang memang tidak terlalu tinggi dengan lincah. Diambilnya beberapa petik bunga dari daun-daun oak di ranting, lalu ia segera turun dan memberikannya ke si gadis.

"Terima kasih!" seru gadis itu riang.

Bocah berambut hitam mengangguk sambil tersenyum simpul. "Mengapa kamu sangat ingin mengambil bunga itu sampai membahayakan diri seperti tadi?" tanyanya, memandangi bunga berwarna kuning terang yang berada di genggaman tangan gadis di hadapannya.

Dia menyengir, "Aku butuh teman bermain. Aku kesepian ketika ke sini sendirian, tetapi ketika aku melihat bunga di atas daun pohon ini, aku merasa dia bisa jadi temanku," jelasnya. Tangan mungil gadis itu bergerak menyematkan sepetik bunga ke telinganya. "Bagaimana? Apa kelihatan bagus?"

flowerez - geranium ❥ s. rintarouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang