prolog

46 1 0
                                    

*******

Bruk.

"Ah.. shh" lenguh seorang gadis saat dirinya dihempas dengan begitu kasar keatas ranjang oleh seorang pria.

"Om ma-ma-mau a-a-a-apa?!"  Tanya gadis itu terbata bata ketika melihat pria itu berdiri tepat dihadapannya dengan seringan yang terpasang di wajah tegasnya itu.

"Aku mau kamu sayang." Ucap pria itu seraya membungkukan tubuh nya diatas gadis itu dengan sebelah tangan menopang tubuhnya dan sebelah lagi membelai rambut gadis itu lalu merambat ke pipi dan turun ke bibir tipis gadis itu.

" Ti-tidak om. Jangann , aku mohon ampuni aku" Gadis itu memohon dengan wajah ketakutan melihat perlakuan om nya.

" Bukan kah kamu  tadi yang menantang om Ara?" Pria itu tetap dengan posisinya tapi matanya tidak lepas dari bibir tipis berwarna pink milik gadis yang dipanggil Ara itu.

"Tidak om aku tadi hanya becanda,ampuni aku om Raga. Tolong lepas kan aku" Ara memohon dengan tatapan memalas , semoga om nya itu luluh.

"Lepaskan? Bukan kah kamu yang telah memancing om buat melakukan sesuatu ke kamu sayang? Jadi diam dan terima saja".

"Maaf om tadi aku hanya becanda ahh.." desah Ara tak sengaja keluar tak kala Raga menyentuh daun telinga nya. Tubuhnya begitu sensitif terhadap sentuhan.

"Sudah diam dan nikmati saja. Let's play baby." setelah mengatakan kalimat itu. Raga langsung mencium bibir pink yang dari tadi seakan akan minta untuk segera diemut itu dengan kasar.

Ara yang mendapatkan serangan mendadak dibibirnya itu tersentak kaget saat sebuah benda kenyal dan basah menyentuh bibirnya.


" Emm.."  Ara memberontak menggelengkan kepalanya kekanan dan kekiri agar bisa melepaskan ciumannya. Tapi itu tidak berhasil. Raga malah memeperdalam ciumannya dengan memegang tengkuk Ara.

Lama kelamaan mereka larut dalam sebuah lumatan yang menggairahkan.

Raga melepaskan ciumannya saat melihat Ara mulai kehabisan nafasnya.

Nafas Ara tersenggal senggal. Ia menarik nafas sekuat kuatnya untuk mengisi rongga paru parunya yang sepertinya kehabisan oksigen.

"Om gila ya? Om mau bun--" belum kalimat nya selesai, Raga sudah memotongnya dengan kembali mencium Ara . Tapi kali ciumannya lebih lembut. Sehingga Ara terbuai dengan ciumannya dan mulai membalas lumatan Raga.

Tangan Raga yang satu nya tidak tinggal diam. Perlahan tangannya turun menyusuri dari ujung rambut ke telinga pipi leher dan berhenti tepat diatas bukit kembar Ara yang terasa pas ditanggan besar nya itu.

"Ahh." Desah Ara disela sela ciumannya tak kala saat Raga menyentuh dadanya .

Kini Raga mulai meremas dengan perlahan dan lama lama remasnya mulai menguat saat mendengar desahan Ara.

"Ahhh....mhhhh..ommmhh... Gelihhhh." Desah Ara saat merasakan sensasi nikmat di dadanya.

Nafsu Raga yang menjadi tinggi saat mendengar desahan Ara.

Tanggan nya mulai membuka kanci kemeja yang dipakai Ara hingga terbuka dan memperlihatkan buah dada yang terbungkus bra berwarna hitam yang kontras dengan warna kulit nya yang begitu putih dan kulit perutnya yang begitu halus.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 21, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Ditraktor UncleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang