Bel pulang sekolah telah berbunyi, murid-murid tadika mesra eh slh anak SMA pada berhamburan kesana dan kemari untuk pulang.
Hyuka, Taehyun, Chenle dan Jisung keluar dari kls menuju mobil chenle untuk main.
"Le,dirmh lu emang lagi dibangun ya?" tanya hyuka memecah keheningan dimobil itu.
"Gila nambah ruangan apalagi le, rumah 5 tingkat trs ada liftnya masih kurang?" kaget jisung, dia saja sampai capek naik kekamar dia yang ada dilantai 4 karena saat itu liftnya sedang eror.
"Papah pengen ada lapangan tenis diatas, katanya biar anti mainstream." jawab chenle apa adanya. Sebenarnya sudah ada lapangan tenis dibelakang rumah, tapi karena berhubung bapak suho kaya jadi apa salahnya dia bangun diatas rumah? Begitu pikir papahnya.
"Heran gw bapak lu kayanya dapet dari mana ya?" heran hyuka.
"Ngepet kali." celutuk taehyun yang sedari tadi diam.
"Enak aja, ya mana gw tau tanya aja sana gw kan tinggal menikmati hehehe." jawab chenle seadanya. Sebenarnya dia tau papanya dapat duit darimana saja tapi dia malas menceritakannya. Tenang halal kok bisni papanya itu.
Akhirnya hening lagi didalam mobil itu, taehyun sedang tidur, hyuka main cacing, jisung melihat jalanan seperti tidak pernah jalan-jalan dan chenle yang fokus menyetir.
Setelah perjalanan dari sekolah kerumah chenle dan masuk rumah chenle yang begitu jauh dari pagar rumahnya, mereka pun sampai.
Mereka bingung, kenapa banyak koper-koper didepan rumah chenle seperti orang pindahan saja. Chenle hanya diam karena dia kira keluarganya akan jalan-jalan.
"Eh udh pulang kamu dek ayok masuk, kalian juga." kaget irene saat anak bungsunya ada didepan rumah bersama cecunguk-cecunguk nyasar.
"Eh iya tan." jawab hyuka kalem, pdhl mah. Sudah lupakan!.
Akhirnya mereka pun masuk kedalam rumah chenle, alangkah terkejutnya mereka disana barang-barang banyak yanh sudah dikemas kebox.
Chenle yang penasaran pun bertanya kepada mamanya, "ma ini kenapa berantakan, terus kenapa barang-barang disini dimasukin kebox, kyk mau pindahan aja."
Irene yang ditanya hal itu hanya bisa menghembuskan nafas lelah. "Kamu yang sabar ya le."
"Sabar kenapa ma? " tanya chenle heran.
"Papah udh bangkrut." jawab irene dengan suara kecil.
Teman-temannya bahkan chenle kaget. Kok bisa suho bangkrut, pdhl kmrn mereka semua habis dari bali disponsori olehnya.
Chenle merasa syok parah, kemarin suho bilang usahanya baik-baik aja sekarang?.
"Mah, mama bohong kan? Ini ngk bener kan?" tanya chenle dengan panik.
Irene hanya bisa menggeleng tanda bahwa semua ini nyata.
Chenle pun sudah pasrah dan menangis. Eh anak nganteng ngk boleh nangis, ntr tambah nganteng loh!. Bercanda kawan.
"TIDAK INI TIDAK MUNGKIN TERJADIII!!!! "
"Dek, dek bangun, heh chenle bangun." teriak shuhua membangungkan chenle.
"Hah hah hah, cuman mimpi alhamdulillah ya allah chenle masih kaya." bangun chenle dengan ngosngosan kay dikejar miper.
Shuhua yang melihatnya hanya menaikan satu alisnya bingung, adeknya kenapa? Bangun-bangun langsung sarap gitu, apa jangan-jangan kebanyakan main sama beomgyu dan jeongin kemaren?
Dia tidak menyalahkan jeongin karena tau anak itu polos dan imut, yang dia salahkan itu beomgyu. Takut memperngaruhi adiknya yang tidak-tidak. Sabar beom kamu dituduh.
"Dek, lu ngapa? Pagi-pagi dah teriak tidak-tidak sambil ketakutan. Sarap ya lu abis main sama beomgyu kemaren?" tanya shuhua heran.
"Hah? Ngak kak cuman mimpi papa bangkrut kan chenle ngak mau." cerita chenle.
"Makanya dek jangan songong, gw tau nih gara-gara beomgyu kagak ditraktir lu kmrn trs dia ngomong kan 'semoga lu mimpi buruk le' gitu kan? " tanya shuhua sambil memeragakan gaya bicara beomgyu yang tengil. Sebenarnya beomgyu cuman bercanda tapi mengapa jadi kenyataan?
Chenle yang mendengar nasihat kakaknya hanya melongo dan berpikir, bahwa dia akan memperbaiki sifatnya. Takut dia kalau benar-benar kejadian, ntr siapa yang neraktir teman-temannya dan yiren selaku pacarnya?
"Hwahahahahahaaa, serius lu le mimpi begitu???, gw sih bagian ngetawain aja lagian sih lu malah melamun abis gw bilang begitu." Tawa bahagia beomgyu diatas penderitaan temannya sendiri.
"Emang ngaruh gyu?" tanya sang pacar ryujin.
"Ngk sih hahhahahahaha."
"Udah woyyy kasian chenlenya." lerai yiren.
Mereka sekarang sedang ada dikantin sekolah, tepatnya dipojokan. Rame banget buset kayak mau tauran.
Mana kantin universitas sama SMA gabung banyangin aja ramenya.
"Kan chenle dah daptlet karma nih, ngak ada niatan neraktir kita?" suara hyunjin mengintruksi. Hmm teman yang good.
Dan chenle hanya pasrah menjawab dengan anggukan.
Saat semuanya sedang khusuk makan setelah memesan.
"Lah dek emang lu bawa dompet? Kan dompet lu ketinggalan dirumah." suara shuhua membuat mereka semua berhenti makan.
Mana beomgyu, hyuka sama jisung mesen paling banyak.
"OH IYAAA... LELE LUPA."
Dan siang itu pun mereka yang ada dimeja menyumpah serapahi chenle, chenlenya sendiri hanya cengegesan bahagia karena uang dia aman.
~~~~~~~~
Hai semua, minta pendapat kalian dong buat chapter selanjutny makasih.
KAMU SEDANG MEMBACA
Komplek blackvelvet
RandomKomplek yg isinya kerusuhan dan keabstrukan dari masing-masing rumah.