Bathroom

332 26 1
                                    

🔞🔞🔞🔞
Nam!dom Jin!bot
Mpreg
Harap banget nih bijak membaca,kalau merasa masih dibawah umur tolong di skip ya 🙏
Enjoy guys 💜




Tirai yang menjadi penghalang cahaya sinar mentari perlahan dibuka dan cahayanya masuk menyinari seisi ruangan. Diatas kasur tampak seorang yang mulai terganggu akibat cahaya yang masuk tadi,ia pun membuka perlahan matanya dan menyesuaikan cahaya yang masuk ke retinanya.

“Jinseok?” Suara serak khas bangun tidur ia keluarkan guna menyapa seseorang yang tadi membuka tirai tersebut.

Hanya gumaman yang pria itu berikan sebagai jawaban sambil memungut baju yang berserakan dilantai akibat kegiatan mereka tadi malam.

"Jam  berapa ini?” tanya nya.

“Jam 8. Kau tidak pergi kantor?” tanyanya balik.

Pria yang sejak tadi berada di kasur itu mulai terduduk dan menguap sambil meregangkan tubuhnya yang agak sakit.
Oh ya..siapa yang tidak merasa sakit badan setelah berkegiatan malam,Huh? Ia melirik Seokjin yang masih berdiri memandangi nya dan melirik sekilas baju kotor yang tersampir di tangan kirinya. Ia pun mulai berdiri dan menghampiri seokjin.

"Tidak. Aku tidak pergi,aku lelah badanku sakit semua. Tolong pijat ya?" Ujarnya setelah menghampiri seokjin dan meraih pinggang suaminya itu ditangan kirinya sementara tangan kanannya mengelus pipi berlemak bayi itu lembut,Seokjin terbuai karena itu sejenak ia menutup matanya dan merasakan usapan lembut dari prianya.

"Ya. Kalau begitu mandi sana. Lalu turun dan serapan. Aku tunggu." Ujar Seokjin sambil menjauh dari Namjoon dan ingin bergegas pergi. Namun,tertahan karena Namjoon menarik pinggang nya hingga tak ada lagi jarak. Wajah mereka sangat dekat bahkan dapat merasakan hembusan nafas dari masing-masing. Seokjin hanya memandang heran dan menatap Namjoon dengan alis yang saling bertaut.

"Ada apa?" Namun hanya senyuman yang Namjoon berikan sebagai jawaban.

"Tidak ada,jinseok." Jawabnya. Kini kening mereka menyatu. Namjoon menutup matanya dan bibirnya mencium atau bisa dibilang bertumpu di pucuk hidung Seokjin itu karena postur badan Namjoon yang lebih tinggi darinya sehingga bibirnya selalu menyentuh ujung hidung Seokjin. Lama. Mereka lama sekali dalam posisi ini. Entah apa faedahnya namun keduanya menikmati.

"Namjoon. Sudah . Pergi mandi sana." Seokjin berujar sambil menjauhkan penyatuan kening itu. Dan Namjoon perlahan membuka matanya dan kembali tersenyum ke Seokjin. Aneh. Itu yang dirasakan Seokjin. Ada apa dengan suaminya ini. 
Seokjin pun sudah berbalik badan setelah merasa lengan Namjoon yang menjerat dirinya mulai meregang. Baru dua langkah berjalan namun dirinya ditarik. Ah ralat. Di gendong ala bridal oleh Namjoon menuju kamar mandi. Seokjin terkaget dan memukul punggung Namjoon yang kekar akibat gym rutinnya namun sayang tidak di gubris sama sekali.

"Nam,apa ini. Turun kan akuu.." berontak Seokjin kini mereka sudah berada di dalam kamar mandi dan Namjoon menurunkan Seokjin tepat dibawah shower namun tidak ia sadari.

"Mau ngapain?"

"Tadi kau yang menyuruh ku mandi kan?"
"Iya. Tapi tidak denganku,Nam."

"Kenapa? Kau juga belum mandi kan. Ya sudah kita mandi bersama. Tidak ada penolakan jinseok." Tukas namjoon.

Lalu mereka masih saling pandang, Namjoon melihat Seokjin dari atas hingga bawah ia tersenyum miring karena piyama yang Seokjin pakai sekarang adalah berbahan satin dan berwarna putih. Oh jelas pikiran nakal Namjoon berkelana. Seokjin yang melihat arah mata Namjoon dan tepat ketika ia menatap pakaian yang ia kenakan maka habis lah dia.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 23, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Delusion [Namjin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang