l̸o̸v̸e̸

1.7K 134 40
                                    

PENTING!!! BACA  A/N  DIBAWAH OKE!

Warning : chapter panjang 6,5k lebih
ABO, BxB, M-preg. :)

SEOKJIN berjalan terburu-buru, dengan langkah yang menghentak, juga tas ransel yang diangkat lebih tinggi di atas bahu. Tidak-tidak, jangan sekarang. Dia menengok ke kanan dan ke kiri, menjalankan kaki melewati jalan raya. Menghiraukan beberapa teman satu jurusan nya yang menyapa, Seokjin harus segera sampai di rumah tepat waktu.

Dahinya telah banjir dengan keringat meski dirinya telah meminum obat tetap tidak ada pengaruh yang bisa menekan rasa sakit nya. Lari Seokjin semakin cepat, melewati kafetaria yang berdiri kokoh di sebelah gedung universitas untuk angkatan baru. Tanpa sengaja, Seokjin menabrak seseorang, dengan tergesa dia membatu orang tersebut berdiri dan mengambil buku-bukunya.

"Seokjin? Kenapa buru-buru sekali?" Orang itu Namjoon, sahabat masa kecilnya yang menjadi incaran seluruh omega karena paras juga statusnya sebagai alpha dominan kelas A yang hanya dimiliki keturunan dari keluarga Namjoon. Tersenyum ramah, Seokjin menggeleng, dirinya tak bisa mengeluarkan suaranya sekarang. Tidak, tidak boleh.

Setelah menepuk bahu Namjoon, Seokjin kembali berlari meninggalkan Namjoon sendiri yang berteriak padanya akan menyusulnya nanti setelah kelasnya selesai. Sedangkan dirinya hanya menoleh dan memberikan jempolnya pada alpha itu sebelum menghadap depan dan fokus dengan larinya.

Tangannya bergerak mengusap air mata yang menitik dari ujung matanya. Lift yang digunakannya sama sekali tak membantu dirinya, terasa berjalan lambat dan berat seolah-olah membawa beban yang sangat berat. Seokjin terpaksa keluar dari lift ketika segerombolan anak-anak muda bergolongan Beta masuk kedalam lift nya. Dia memutuskan untuk naik ke unit apartment nya menggunakan tangga, tinggal 3 lantai lagi dan sampai.

Kaki hingga seluruh badannya bergetar hebat, Seokjin merasa tak sanggup lagi untuk melangkahkan kakinya lebih jauh. Dirinya jatuh berlutut, selesai melewati 3 lantai, hanya butuh beberapa langkah saja untuk mencapai pintu tempat tinggal nya tapi kakinya benar-benar terasa seperti jelly. Tenaganya mulai terkuras, rasa sakit ini membuat Seokjin segera menyeret kakinya dengan paksa, beruntung kedua tangannya masih kuat untuk menjadi tumpuannya.

Dengan tangan bergetar, Seokjin memasukkan sandi apartment kemudian memasuki ruangan dengan tergesa. Dirinya melucuti pakaiannya dan membaringkan diri di sofa ruang tamunya. Jari-jari lentiknya masuk menerobos lubang senggama miliknya, memaju mundurkan seraya memilin ujung dada yang semakin mengeras apalagi aroma Namjoon yang membungkusnya dengan sempurna membuatnya semakin tersiksa. Seokjin butuh belaian.

Disisi lain, Namjoon mengetuk pintu apartemen Seokjin dengan sabar. Dirinya tahu Seokjin tidak menyukai jika dirinya memencet bel yang berada di panel keamanan rumah disisi kanan tubuhnya maka dari itu dirinya menunggu Seokjin membukakan pintu untuknya seraya mengendus dari manakah feromon omega ini berasal, apa benar dari Seokjin? Sedari tadi Namjoon merasakan keanehan dari sahabatnya, dimulai ketika dirinya yang terjatuh ditabrak Seokjin hingga saat ini, feromon omega keluar dari ruangan tempat Seokjin berada. Namjoon tidak yakin akan hal yang berada di pikirannya, dia berasumsi jika Seokjin adalah seorang omega.

Tetapi yang Namjoon selama ini tahu, Seokjin adalah alpha pada umumnya, walau hari ini kecurigaan mulai merasuki pikiran nya. Feromon yang memabukkan jelas-jelas feromon dari omega memancar keluar dari tubuh sang sahabat. Jelas-jelas Namjoon memiliki ketertarikan pada seorang Kim Seokjin semenjak bangku sekolah dasar, sebelum hasil laboratorium mencantumkan jika mereka sama-sama seorang alpha meski dirinya alpha yang lebih dominan dan lebih liar, tetap saja mereka alpha tidak ditakdirkan untuk bersama.

Namjoon menahan segala gejolak liar dari dirinya. Valis —nama serigalanya— mulai memberontak menyuruhnya mendobrak pintu di depannya dan masuk kedalam ruangan yang pastinya dipenuhi aroma memabukkan. Hasrat seksualnya menjadi-jadi, dirinya memutuskan untuk memundurkan badannya, berbalik lalu masuk kedalam unit apartment nya sendiri. Kepalanya berkunang-kunang aroma ini sungguh membuatnya bergairah.

You're Mine And I'm Yours [Namjin] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang