Nama ku Wulan. Sri Wulan Dari. Aku lahir di Bekasi. Jenis kelamin ku perempuan dan aku mengambil nafas lewat hidung sama seperti manusia pada umumnya.
Ibu ku dulu seorang karyawan swasta yang paling di takutin oleh karyawan lain. Ibu ku itu kaya laki-laki tidak takut oleh siapa pun. Makanya aku jadi takut kalau ibu ku sedang marah-marah. Tapi pada dasarnya ibu ku baik kok. Aku seneng mempunyai ibu seperti beliau, ya meskipun kadang-kadang galak. Tapi, itu semua karena ibu ku tuh sayang sama semua anaknya.
Oh iya aku anak ke empat dari lima saudara. Sebetul nya aku anak terakhir tapi sayang nya adik ku lahir, akhirnya aku tidak jadi anak terakhir. Kakak ku yang pertama sampai ke tiga sudah menikah. Anak pertama perempuan, kedua laki-laki, ketiga perempuan, dan ke empat aku. Aku juga perempuan kalian harus ingat itu. Dan, terakhir adik ku laki-laki.
Ketika semua anak-anak ibu ku berkumpul di rumah. Rumah ku pun jadi ramai seperti pasar. Gak kaya pasar juga si tapi inti nya ramai, apa lagi kalau saudara ku sudah dateng. Makin tambah ramai sekali rumah ku.
Ayah ku juga dulu karyawan swasta sama kaya ibu ku dan sama juga seperti ibu ku di takuti oleh orang banyak. Kalau menurut aku. Kedua orang tua ku itu adalah preman, soal nya pada takut semua sama ayah dan ibu ku. Aku jadi ngeri.
~~~~
Cerita ku di mulai saat masuk SMP. Dimana aku bertemu dengan nya tapi dia tidak menyadari ke beradaan ku. Aku suka sama dia sejak SMP, kalau boleh jujur tapi baru pacaran sekarang.
Ketika belum kenal dia waktu kelas 7 SMP aku pernah di senggol oleh teman nya yang bernama Akmal. Sampai badan ku biru di buat olehnya. Akhir nya ibu ku pun datang ke sekolah dan memarahi Akmal, dan sejak saat itu juga aku di kelas di panggil cepu. Karena sudah ngadu ke ibu ku. Tapi, itu untuk yang pertama dan terakhir kali nya aku memanggil ibu ku ke sekolah.
~~~~Abdi adalah seorang laki-laki yang kalau di bilang ngeselin ya ngeselin banget, kalau di bilang nakal ya nakal. Tapi aku tidak suka dengan sifat cuek nya dia yang selalu cuek ke aku. Kalau kata dia
"Maaf ya aku terlalu cuek sama kamu, aku bakal belajar kok supaya gak cuek lagi sama kamu"
"Iya"Tapi sampai sekarang belum hilang-hilang juga sifat cuek nya. Oh iya waktu itu aku sempet ngerjain dia, ketika mata ku sedang sakit. Tapi, emang sakit beneran si ini mah gak bohongan.
"Mata ku sakit, dari kemarin gak hilang" ku bilang
"Kenapa?" Tanya Abdi
"Gak tau, kaya kelilipan gitu tapi gak hilang-hilang" ku jawab
"Coba sini aku liat" Abdi bilang sembari melihat ku dan memegang mata kuFuuu
Angin dari mulut nya Abdi masuk ke mata ku.
"Udah nanti juga sembuh" Abdi bilang
"Ih engga ini kaya ada yang ngeganjel gitu di bawah sini nih" ku bilang sembari mengasi tahu
"Aku juga pernah kaya gitu dulu"Aku terus mengucek mata ku.
"Udah jangan di kucek mulu" Abdi bilang
Aku terus mengabaikan nya dan terus saja mengucek mata ku. Kemudian Abdi menarik tangan ku karena aku terus saja mengucek mata ku. Tapi tidak kasar.
"Udah di bilang jangan di kucek mulu" Abdi bilang
Aku membungkuk kan badan ku seperti orang menangis dan dia pun ke bingungan. Setelah itu aku langsung berdiri dan bilang
"Tuh kan susah kalau emang udah dasarnya cuek mah" ku bilang
"Cuek kenapa?" Tanya Abdi
"Iya kamu cuek jadi susah di rubah" ku jawab
"Maaf iya" Abdi bilang
"Au ah" ku jawabKemudian dia pun menyuruh ku duduk kembali.
"Sini duduk lagi" Abdi bilang
Kemudian aku duduk. Susah ya kalau emang orang udah cuek di rubah nya tuh susah. Aku mau nanya dong? Gimana cara ngerubah nya biar jadi gak cuek lagi. Tapi, entah kenapa laki-laki secuek dia bisa di sukain banyak orang.
Dia selalu bilang.
"Aku mau beda dari yang lain"
Emang udah beda dari yang lain gak usah bilang juga kamu emang udah beda dari yang lain. Tapi, aku suka sama dia karena dia itu lucu, aneh dan lebih aneh dari pada orang aneh, lebih ngeselin dari pada orang ngeselin. Dia selalu meledek ku ketika dia sedang bermain di rumah ku.
Kalau di rumah itu aku di panggil Ulan dan dia meledek ku dengan panggilan."Lang lang si Bolang si bocah hilang, kuat kaki nya seperti kaki badak"
Dia bilang begitu sembari tertawa puas karena sudah meledek ku. Kalau aku lagi ngambek dan dia main ke rumah pasti dia ngadu ke ibu ku.
"Bu Ulan ngambek mulu nih bu" Abdi bilang
"Sust diem ih gak usah berisik" ku jawab sembari melotot
"Lagian ngambek mulu" Abdi bilang
"Bodo" ku jawabDia terus saja meledek ku hingga dia bosan meledek ku dan akhirnya dia pun diam ke habisan kata-kata.
Aku bahagia memiliki mu. Sekarang dan untuk selamanya.
Sampai sini dulu ya nanti aku sambung lagi ceritanya. Tunggu aja ya. Jangan lupa folow and vote ya :) terima kasih :)
KAMU SEDANG MEMBACA
Mantan Fuck Boy vs Sad Girl
Novela JuvenilIni cerita aku dan dia. Dia yang dulu menjadi salah satu Fuck Boy sekali gus Bad Boy di sekolah nya. Nama nya adalah Abdi Sadewa. Seorang Fuck Boy yang berjaya pada masa nya. Oh iya jika cerita ku menarik untuk dibaca, silakan kalian share ya ke tem...