because i l u #2#

159 26 6
                                    






"Ya memang.dia sejak lulus sma dia memutuskan untuk tinggal dan kuliah di callifornia sendiri,dia jarang kekorea makanya kau tidak pernah melihatnya"

"Benar,saya sedikit kaget bahwa anda mempunyai putra,saya kira anda hanya mempunyai satu anak yaitu nona yeji"

"dia baru saja lulus kuliah bisnis.dan akan pulang kembali kekorea sebentar lagi untuk menggantikan posisiku yang sudah tua ini"

"Ah menurut saya walaupun anda sudah tua,tapi anda masih terlihat awet muda dan segar sajangnim"puji jieun tersenyum

"Terima kasih atas pujiannya"jieun terkekeh mengganguk

"Em maaf sajangnim saya mau bertanya,apakah saya akan tetap diposisi sekretaris walau sudah digantikan oleh putra anda?"tanya jieun setelah beberapa detik kemudian

"Iya.kau akan tetap menjadi sekretaris bersama putraku,karena saya suka dengan kinerjamu terlebih kau juga sudah bekerja disini cukup lama,kau sudah kuanggap seperti anakku sendiri,jadi tetaplah bekerja disini"jelas jihwan tegas

Jieun tersenyum hangat dan mengganguk"baik sajangnim"





Sekarang adalah jam makan siang untuk para karyawan,dan kini jieun tenggah berada disebuah cafe untuk mengisi perut.

"Hai"jieun terkejut saat sedang sibuk memilih menu mendengar sapaan tiba2 dari seorang gadis yang tidak lain adalah sahabatnya kim jisso

"Hah kau mengagetkanku saja"kesal jieun memengang dadanya

"Sory"sesalnya.jieun hanya menghela nafas sebal

Kim jisso adalah sahabat dekatnya semenjak ia bekerja di perusahaan YG compeny.jisso sendiri ditetapkan menjadi manajer diperusahaan min tersebut,saat2 dijam istirahat mereka selalu makan siang bersama dan selalu berbagi keluh kesah tentang pekerjaan yang melelahkan.

"Kau sudah kembali bekerja.kenapa tidak mengabariku,kan aku bisa menjemputmu"cecar jisso sedikit kesal karena jieun tak memberitahunya,pasalnya ia kasihan kepada jieun,dia baru saja ditinggal kekasihnya dan gagal menikah "harusnya kau jangan bekerja dulu,kau masih berduka"

"Tidak.aku tidak apa2.aku sudah mengiklaskannya pergi.dan aku tidak ingin larut dalam kesedihan terus menerus,aku akan berusaha untuk memulai hidupku tanpa dia disisiku lagi"jisso menganguk paham

"Sebaiknya kau cari pacara lagi saja su...."

"Tidak jisso!"sela jieun cepat,jisso memandang dengan tatapan bertanya"untuk saat ini aku tidak mau memiliki pacar.aku trauma akan hubungan dan pernikahanku yang gagal,terlebih aku masih mencintainya.aku tidak mau mengkhianatinya dulu,aku hanya mau memulai hidupku tanpa dia dan tanpa memiliki kekasih baru intuk saat ini,aku ingin sendiri"lanjutnya,sedikit menunduk dan meneguk coffie latte miliknya

Jisso diam menghela nafas berat memandang temanya iba.diposisi jieun memanglah tidak mudah,kalau ia yang diposisi temanya pasti ia akan melakukan hal yang sama.gagal menikah,kehilangan orang yang sangat disayangi rasanya berat sekali untuk menerimanya.

"Aku mendukung apapun keputusanmu.figthing"jisso tersenyum memberi semangat,jieunpun ikun tersenyum,ia sangat beruntung memiliki teman seperti jisso.jisso selalu ada disaat ia terpuruk maupun bahagia.sedikit cerita saat jieun sedang sakit karena bekerja lembur,jisso lah yang merawatnya,jisso rela izin meninggalkan pekerjaannya demi merawat sahabatnya jieun,jieun selalu tidak enak dengan jisso,ia selalau merepotkanya,tapi jisso sendiri tidak sama sekali direpotkan,saat jieun memintanya untuk pulang karena takut jisso lelah mengurusnya,jisso malah marah dan kekeh untuk merawat jieun sampai sembuh,benar benar teman terbaik pikirnya.

"Terima kasih jisso-ssi"

"Untuk?"

"Untuk ada disaat aku sedih maupun senang kau selalu ada untukku,menyemangatiku,aku tidak tahu harus membalas kebaikanmu dengan apa.sekali lagi terima kasih jisso-ssi"jieun beranjak dari duduknya lantas memeluk temanya

"Gwechana,kau tidak perlu membalas apapun,aku ini temanmu,walaupun kita baru berteman dua tahun,kau sudah kuanggap sebagai saudaraku sendiri"tangis jieun pecah,ia terharu mendengar penuturan sahabatnya jisso.

"Terima kasih,walaupun kau kadang menyebalkan tapi kau adalah sahabat terbaik yang kupunya terima kasih"

"Sudah jangan terima kasih terus,apa kau tidak bosan mengucapkan terima kasih"jieun menggeleng,lalu menghapus air matanya

"Yasudahlah,mendingan sekarang kita makan,sebentar lagi waktu jam makan siang kita habis.palli"ajak jisso menarik lengan jieun

"Hei mau kemana,katanya kita akan makan"tanya jieun bingung,jisso mengajaknya makan,tetapi ia malah ditarik keluar padahal ini cafe yang menyediakan menu makan.

"Aku mau mengajakmu makan di restaurant baru,katanya disana makanannya enak2,aku ingin mencobanya,palli"ajak jisso kembali,jieun hanya pasrah mengikuti langkah jisso



"Emm benar kata orang,menu makanan direstauran ini enak2"jisso tak henti hentinya memuji restaurant baru itu sambil terus mengunyah makanannya dengan rakus,dan itu membuat jieun khawatir jisso akan tersedak kalau makan sambil mengoceh terus

"Jangan berbicara sambil makan nanti tersedak"peringat jieun,dan tak lama setelah itu jisoo tersedak betulan

"Uhuk...uhuk"

"Tuh kan apa ku bilang jangan makan sambil bicara,inilah akibatnya"jieun segera menyodorkan segelas air lalu menepuk nepuk punggung sahabatnya itu.

"Hehe"lihatlah jisoo hanya cengengesan hah dasar.jieun mendengus sebal.



"Iu tolong berikan berkas ini pada meneger namjoon"titah jihwan menyodorkan map kuning yang langsung jieun terima.

"Baik sajangnim.permisi"jieun melangkahkan kakinya keluar menaiki lift ke lantai 3.sesampainya dilantai tiga ia langsung mengetuk pintu ruang meneger kim seokjin

Tok...tok...tok...

"Masuk"

"Permisi tuan namjoon ini ada berkas dari sajangnim"ujarnya menyodorkam map kuning tersebut

"Oh baiklah terima kasih"

"Ne tuan"

"Oh ya aku turut berduka cita ya atas meninggalnya calon suamimu"ucap namjoon tersenyum tipis

Jieun menganguk dan tersenyum"nee terima kasih....kalau begitu saya permisi"



17:30 kst

Waktunya para karyawan untuk pulang.begitupun dengan jieun ia sedang berdiri ditepi jalan menunggu sebuah taksi lewat.akan tetapi sedari tadi ia menunggu sampai 17:50 taksi belum juga ada padahal biasanya selalu ada.sampai sebuah mobil hitam menepi dihadapanya.sang pemilik itupun membuka jendela pintu penumpang dan ternyata itu adalah namjoon.

"Hai apa kau sedang menunggu taksi lewat?"tanya pria itu menyerongkan badanya guna melihat jieun.jieun sedikit menunduk

"Iya tapi dari tadi tidak ada taksi yang lewat sama sekali"

"Kalau begitu aku beri tumpangan untukmu.masuklah aku antarkan"

"Apa tidak merepotkan?"

"Tidak sama sekali.ayo masuk"

"Nee gomawo"

Hargai karyaku ya plis vote dan komen ok👌

Thank you

Bye see you

Vote itu gak dipungut biaya kok
Jadi pliiiis banget vote oke👌

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 05, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Because I L UTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang