Adam.

2 0 0
                                    


Langit sedang menangis hari ini, tetesan air matanya terlihat dari kaca jendela kereta. Tidak seperti hari-hari biasa, kali ini aku pergi kesuatu tempat yang jauh. Tempat yang menyimpan banyak kenangan bagiku 2 tahun lamanya. Jika kupikirkan lagi, kadang aku tersenyum, menangis,bahkan merenung mengingat bagaimana dengan tidak sengaja bertemu dengannya, seseorang yang merubahku sejauh ini. Yah, ini cerita lama sih.. sebenarnya aku masih malu juga kalau disuruh mengingat masa itu lagi. Tapi berhubung kali ini spesial perjalanan jauh ku yang pertama kali setelah sekian lama, aku akan ceritakan.

Dulu itu, aku bukan orang yang suka bergaul apalagi populer di kalangan mahasiwa/mahasiswi kampus. Kebanyakan orang tidak terlalu merasakan kehadiranku dan hanya sekedar menyapa biasa, aku tidak masalah karena aku sedikit introvert atau asosial, jujur. Bukan Anti-Sosial, Asosial berarti tidak adanya motivasi untuk melakukan interaksi sosial, atau lebih suka melakukan aktivitas sendiri.

Dulu, perasaanku tidak nyaman jika berada dikeramaian sampai terkadang aku merasa panik dan selalu bergegas untuk pulang. Karena sesungguhnya tiada tempat paling nyaman selain kamar kos-aku merantau-, ketika itu ekspektasiku adalah berlindung dari keramaian ibu kota dan merantau ke daerah istimewa di pulau jawa, tapi ya siapa yang tau bahwa ekpektasi tidak akan sesuai realita?tapi yang namanya Jogja ya tidak pernah salah, walau tidak sesuai dengan ekspektasiku tempat ini berhasil membuatku nyaman. Mulai dari bertemu teman baru, komunitas baru, tongkrongan baru, hobi baru, yang bisa saja menjadi cerita langka dalam hidupku.

Dia bernama Adam Mahendra, seseorang yang mengubah aku menjadi seperti sekarang. Tidak ada yang menyangka jika aku bukan orang yang supel dan ramah seperti saat ini ...
Adam mengubahku dengan keahliannya dan kesabarannya. Tepatnya saat ia bersikeras ingin menjadi temanku, Dia benar-benar berusaha keras meyakinkan aku. Karena saat itu aku tidak tertarik dengan ajakannya... alasannya?

Karena dia Sangat "Famous". Aku yakin aku akan terkena imbasnya, dan aku sungguh terganggu jika di kenal banyak orang. Tapi aku menelan ludahku sendiri, karena aku selalu menghindari Adam saat ia datang membatu atau sekedar bertemu... Saat itu adam mengambil langkah ekstrim. Ia mendaftarkan namanya dan namaku kedalam daftar calon anggota BEM universitas kami tanpa sepengetahuanku. Aku marah padanya, dia keterlaluan. Aku cemas dan merasa di rendahkan. Kenapa? Sudah jelas karena aku tidak akan terpilih bahkan jika namaku baru dibaca, aku sungguh yakin.

Aku tau diri, aku bukan orang yang pantas untuk mengikuti organisasi terbesar di kampus. Dan saat aku marah padanya, dia membalasnya dengan lembut " Sekar, semua orang berhak mendaftar. Enggak ada yang tau siapa yang terpilih. Kalaupun benar kamu tidak terpilih, itu bukan sesuatu yang buruk. Bukan hal yang buruk juga memulai hal yang baru, mau sampai kapan kamu merasa rendah diri dan berpikiran negatif? Selamanya? Kamu sanggup? Ayo, anggap hari ini adalah revolusi hidupmu. Kamu adalah orang yang pintar dan cantik, jangan menutup dirimu terlalu rapat kecuali kamu mau mati sendirian tanpa punya pengalaman hidup bahagia." ujarnya;dia menatap mataku dalam tepat di bola mataku.

Adam, andai saja kita bisa pergi ke kota ini bersama lagi. Bau kota ini masih sama seperti 2 tahun lalu. Tua, kadang lelah. Tapi tidak pernah kehabisan energi untuk mencipta, dan aku butuh energi itu, Adam. Gimana kabarmu di surga? Apa kamu bisa banyak minum kopi dan makan cheesecake.

"Terimakasih Adam, kamu tau? Aku sangat bersyukur bertemu kamu di saat itu, aku akan menceritakan pada anak-anakku kelak, ibunya pernah punya sahabat dengan seorang lelaki yang sangat baik dan menyebalkan hahaha... Adam Mahendra, sampai bertemu lagi pada waktunya"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 25, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Traumatic Of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang