1. Luka Bathin yang Tidak Bisa Sembuh

2 1 1
                                    


Davira berlari-lari kecil dengan gaya khasnya. Sejak tadi dia berlari, terlihat jelas jika Davira sedang memikirkan sesuatu. Tapi mungkin karna tidak berhasil, ia memutuskan bertanya pada pelayannya. "Leore, sebaiknya cara apa yang harus kulakukan untuk mendekati Elina?" Tanyanya kepada seorang gadis berkacamata. Gadis itu tampak misterius karna mengenakan jubah hitam yang menutupi seluruh tubuh. Tapi sebenarnya Leore adalah wanita yang cantik dan anggun bila mengenakan dres.

"Maaf jika saya tidak sopan, tapi bagaimana jika menjadi pelayan? Saya dengar, 2 hari lagi, kerajaan akan merekrut wanita-wanita untuk dijadikan pelayan. "Jawab Leore tenang.

"Pelayan kah? Emmm bagus juga. Hahaha,kau juga harus ikut denganku!" Ucap Davira lalu menepuk pundak Leore. "Kau pergi,kumpulkan informasi tentang perekrutan itu. Aku mau jalan-jalan di kota sebentar."

Seusai mengatakan itu, Davira menghilang begitu saja. Leore juga cepat meloncat dari atap-atap ke atap yang lain.

.....ooO0Ooo.....

"Kenapa ya? Ramai sekali...padahal di kerajaan Landrate tidak seramai ini. Kerajaan Mizurise tampaknya begitu makmur." Gumam Davira sambil berjalan santai.

"Nona,mau beli permen kapas?" Tanya seorang pedagang.

Davira mengambil satu permen kapas. "Berapa harganya?" Tanya Davira sambil mengemut permen kapasnya.

"1 koin perunggu saja." Jawab pedagangnya dengan senyum lebar.

Davira merogoh sakunya." Tidak ada." Ucapnya terkejut.

Pedagang yang melihat keganjalan itu pun bertanya. "Nona tidak punya uang?"

"Oh,bukan begitu. Aku cuma punya koin emas." Ujar Davira menyerahkan koin emas. "Tidak usah dikembalikan. Terimakasih paman." Ucapnya lalu pergi.

Dan, Davira berjalan sendiri tanpa sedikitpun rasa was-was. Hingga ia berjalan menuju gang yang terlihat sepi. "Keluar kalian!" Ucap Davira sambil menuntaskan makanannya.

1,2, terlihat ada 5 orang pria yang tengah mengepungnya. "Nona. Selamat sore."

"Mas penjual permen?" Davira terheran melihat mereka semua. Ternyata mereka adalah perampok yang mencari target dengan berjualan. "Betapa cerdiknya." Ucap Davira tersenyum kecil.

"Kak. Bukankah dia cantik? Bagaimana? Tidak seru kalau kita melepaskannya begitu saja."

"Benar adikku . Bagaimana--"

"Jangan libatkan aku dalam percakapan kotor kalian. Kalian semua tidak tau aku? Tentu saja,karna aku bukanlah dari kerajaan ini, aku adalah Davira, Ular kerajaan Landrate--Aku bodoh? Padahal mereka sudah mati." Ujar Davira meninggalkan 5 mayat yang terkapar tragis dengan darah menggenang. "Berani-beraninya mencoba menggangguku."

.....ooO0Ooo.....

Di kamar Elina

"Kenapa aku selalu seperti ini? Tidak ada yang menyayangiku,aku dibuang, disakiti, memangnya aku salah apa?"

"Orang yang tidak pernah diharapkan malah mengharapkan sesuatu? Konyol sekali." Sela seseorang dibalik pintu jendela kamarnya.

Kening Elina berkerut. Siapa yang mengunjunginya? Dengan cepat  ia membuka garden. Terlihat gadis seumuran dengannya tengah menyeringai penuh misteri.

Siapa lagi kalau bukan Davira? Wanita itu meloncat dari pintu kamar kedalam ruangan dengan santainya,tidak ada rasa bersalah sedikitpun. "Kamarmu buruk sekali... apa tidak ada tikus?" Tanya Davira memeriksa setiap sudut ruangan.

dance with ShadowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang