Satu tahun mereka bersama, namun energi sihir didalam tubuh Elina belum juga keluar. Tapi, sebagai gantinya, Elina sudah sangat ahli dalam beladiri tangan kosong. Ia juga sidah menyelesaikan latihannya dengan panah atau pedang. Latihan 1 tahun Elina sangat memuaskan.
Dalam 1 tahun ini, sang raja tak berani mengunjungi putrinya itu. Dia selalu mempertimbangkan kehadiran Davira yang baginya adalah pengganggu.
Saat ini Davira sedang membaca buku. Ia pelan membolak balikkan halaman buku satu persatu. Hawa dingin malam tak ia hiraukan. Sedari tadi sebenarnya dia menyadari seseorang sedang mengintainya. Dia tidak peduli.
"Aku tau kau disana! Cepat pergi atau kau mati malam ini." Ancam Davira tanpa mengalihkan pandangannya dari buku. Sekarang ia tau siapa yang mengawasinya.
"Sepertinya ada orang yang berkhianat padaku." Ucapnya membathin. Hawa kehadiran orang itu memudar. Davira tak acuh dan tetap fokus pada bukunya.
..ooO0Ooo..
"Kau kenapa Davira?" Tanya Elina melihat raut berfikir keras pelayannya itu.
"Tidak~ aku hanya bingung." Jawab Davira sembari menopang dagu.
"Bingung kenapa?"
"Tadi malam, ada orang yang mengawasiku. Tapi, aku merasa aneh dengannya." Gumam Davira berlagak bingung.
"Coba tanyakan pada Leore." Ucap Elina beranjak keluar ruangan. Beberapa saat kemudian Elina datang membawa Leore bersamanya.
Beberapa bulan yang lalu memang Davira memperkenalkan Leore. Mereka terlihat akrab-- setidaknya itu pemikiran Davira. Davira memerintahkan Leore untuk menjaga rumah kecil Elina, karna Davira tau betul keterampilan Leore dalam hal mengawasi.
"Leore. Apa kau melihat seseorang berkeliaran tadi malam?" Tanya Davira.
Leore mencoba mengingatnya. Namun nihil," Saya tidak melihatnya yang mulia."
Mendengar jawaban Leore, Davira bersungut kesal. "Malam nanti kita semua akan mulai berjaga-jaga." Ucap Davira.
"Tapi bagaimana?" Tanya Elina bingung.
"Elina. Aku akan melatihmu cara tidur seorang ksatria kerajaan Landrate. Walaupun membocorkan informasi kerajaan kami, aku tidak peduli. Masukkan ini kejadwal latihanmu!" Ucapnya lantang.
Elina spontan berseru. "Baik!"
Leore hanya menatap tuannya dengan sabar. Bagaimanapun itu adalah informasi internal kerajaan Landrate, kenapa Davira dengan mudah saja mengajarkannya pada Elina?
Sekarang Davira dan Elina sudah berada dibasement. Ya, ada basement disini.
Begini ceritanya, semenjak kedatangan raja itu, raja memutuskan memisahkan Elina dari istana. Sebenarnya masih dalam lingkungan istana, namun letaknya cukup di pojok, disana raja memerintahkan beberapa orang untuk membangun rumah kecil. Setidaknya, lebih baik daripada kamar bubruk di dalam istana.
"Bagaimana kalau kita buat ruang bawah tanah yang luas dibawah sini?" Tanya Davira saat itu. Ia tanpa sepersetujuan, langsung memakai sihirnya, mulai dari memindahkan tanah, mengeraskan tanah tersebut, mengatur suhu, dan bahkan mengatur pencahayaannya. Davira juga sudah memastikan, sekeras apapun suara yang dihasilkan disini, tidak akan terdengar oleh orang diluar. Semenjak saat itu, mereka berlatih disana. Semuanya lengkap! Davira mencuri panah dan busur diarea berlatih prajurit kerajaan. Pedangpun sama halnya. Beberapa sarana lainnya ada yang dibeli sendiri seperti kertas mantra.
"Davira?" Ucap Elina.
Davira mengangguk. "Ada apa?"
"Begini, um...."
KAMU SEDANG MEMBACA
dance with Shadow
FantasySiapa tokoh utamanya? aku? Aku adalah wanita jahat. Aku tidak pantas menyandang beban itu. Jika aku antagonisnya, Protagonis didalam kisah ini siapa? Semua orang didunia ini adalah antagonis, tidak ada yang betul-betul baik. lupakan lebih tepatnya...