Bye

-1/1-

IDOLISH7 FANFIC
"Bye"
.
.
.
.
.
IDOLiSH7 by Bandai Namco
Character design by Arina Tanemura
...
...
...
...
...
...
...
.
.
.
.
.
.
Typo dimana-mana
Selamat membaca
- staikogane -

================================

Manik sewarna senja itu menerawang jauh. Duduk beralaskan rumput, menikmati suasana senja hari itu dengan khidmat. Sesekali maniknya mencuri pandang ke arah kebun strawberry yang kini mulai menampakkan warna merah cerahnya. Kebun kecilnya akhirnya berbuah.

8 bulan sudah berlalu sejak pemuda bernama lengkap Nanase Riku itu mengundurkan diri dari IDOLiSH7, salah satu grup idola yang saat ini sedang naik daun. Meninggal kehidupan idolanya, Riku memulai lembaran baru di kampung halaman sang ayah. Sebuah desa kecil di kaki gunung.

Awalnya, kehidupannya di sini tidak baik-baik saja. Ia harus bergelud dengan opini masyarakat tentang dirinya dan berbagai macam rumor buruk yang disampaikan para pelancong dari kota.

Senyum manisnya terukir di bibirnya yang pucat kala kenangan lama terlintas begitu saja. Rasa rindu menyeruak saat wajah teman-teman dan kakak kembarnya terpampang jelas dalam kepalanya. "Tenn-nii," Riku berujar lirih.

Riku menghela nafas panjang. Memikirkan bagaimana ia harus hidup esok harinya. Apa ia sanggup menjalani hari-hari baru dengan semua cobaan yang diberikan sang kuasa padanya? Apa Riku sanggup, bangun di pagi hari untuk merasakan sakit dan tak nyaman yang bukan lagi dari asma-nya, melainkan ginjal yang kini mulai memberontak pada tuannya?

Sudah hampir satu setengah tahun sejak dokter memberi vonisnya pada Riku dan pemuda itu masih belum terbiasa dengan rutinitas yang sudah diatur dan dijadwalkan untuknya. Vonis itu membuatnya terpuruk, bagaimana kalau Tenn sampai mengetahui kabar ini dan kembali melayangkan kalimat-kalimat jahat padanya? Riku tak sanggup, karena itulah dia pergi, dia lari seperti seorang pengecut.

Riku hampir depresi jika bukan karena dukungan dari keluarganya di belakang. Ada paman, bibi, Mayumi dan Asahi. Mereka menyambut Riku dengan tangan terbuka, membawanya kembali pada yang namanya kehangatan keluarga. Setelah semuanya, Riku akhirnya mengerti arti berjuang bersama.

Riku mengerti, sejak kecil dirinya memang lemah. Berbeda dengan kakak kembarnya, Tenn. Kakaknya memiliki tubuh yang sehat dan kuat, dibarengi dengan otak cerdas membuat Tenn menjadi bintang dalam keluarga kecil mereka. Sekeras apapun Riku berusaha menyamakan langkahnya dengan Tenn, semua itu sia-sia. Tak akan datang hari dimana keduanya berjalan berdampingan.

"Manis," Riku kembali pada realitanya. Sudah cukup bernostalgia.

Minggu depan ia akan menjalani operasi pengangkatan ginjal. Takut? Tidak, toh dokter bilang itu aman-aman saja. Hal yang perlu diwaspadai hanya pendarahan.

"Riku-nii, ibu mencarimu! Sebentar lagi makan malam, ayo kita pulang!" itu suara Asahi. Pemuda 16 tahun itu tersenyum sambil tangannya mengusap punggung Riku, lembut.

"Asahi, jangan begitu! Apa kau tidak lihat Riku-nii terkejut karena ulahmu? Bagaimana kalau dia jatuh?!" omel gadis di belakangnya. Itu adalah Mayumi, si kembar pertama. Gadis berambut coklat ikal dengan manik emerald itu memasang tampang garang di sisi saudaranya.

"Hehehe habisnya dari tadi Riku-nii melamun sih!" cengirnya tanpa dosa. Tingkahnya lantas membuat Mayumi naik pitam, dijewernya telinga sang adik dengan kuat. Siapapun tau betapa Mayumi menyayangi Riku lebih dari adik kembarnya sendiri.