Surat Untuk Cinta Pertama (Contest)

Surat Untuk Cinta Pertama

Bismillahirrohmanirrohim
Ku tuliskan surat cinta untuk mu yang berisi tentang bagaimana kamu membuat hati ku bergetar, bagaimana kamu membuat aku tersadar akan cinta yang selama ini terpendam. Sebagai cinta pertama ku, untuk pertama kali nya aku jatuh cinta, untuk mu laki-laki yang bertahta di hati ku yaitu kamu ....

Maaf adik mu ini terlalu lancang untuk tidak berbasa-basi menyampaikan perasaan cinta untuk mu. Tapi jujur aku sekarang sangat gugup dan khawatir untuk menerima kenyataan yang jauh dari kata baik setelah kau selesai menammatkan bomerang kisah yang ku rangkai tentang pertemuan kita, tentang waktu yang kita miliki dulu, dan hal yang paling penting tentang bagaimana aku menjatuhkan hati ku pada mu.

Ini memang konyol dan aneh bagi mu, aku juga merasa begitu. Sudah sering sekali aku mengkoreksi perasaan sayang yang terukir dihati, tetap saja merangkum makna cinta. Dan berulang kali pula perasaan itu aku salahkan, tetap saja hati berdebat memenangkannya dari ungkapan logika.

Sikap mu yang ramah dan sopan membuat ku terpesona, wajah mu yang menawan membuat ku tak berpaling, hingga kesholehan mu menetapkan hati ku untuk memilih mu menjadi yang pertama dan terakhir. Kamu jodoh terbaik yang ku impikan.

Mengingat hal itu aku jadi rindu. Aku benar benar sangat merindukan mu. Rindu akan kelemah lembutan tutur kata mu, rindu tegur sapa mu yang mengalahkan kehangatan mentari pagi, rindu sikap baik mu dalam menghormati wanita lemah seperti ku, rindu akan perhatian manis mu, rindu tindakan sikap dewasa mu menghadapi sikap kekanak-kanakan ku, dan rindu memandangi wajah tampan mu saat kita bercanda gurau.

Bagaimana kabar abang sekarang? Sudah lama kita tak jumpa. Semoga sekarang abang lagi tertawa bahagia bersama orang-orang tersayang.

Maaf aku hanya manusia bodoh dan pengecut yang hanya berani berucap diatas kertas. Sedang untuk berbicara dihadapan mu aku tak pantas dan tak siap agar jantung ku tak siap meloncat menunjukkan diri ingin di balas cepat. Aku hanya tak ingin jadi pemilik cinta yang egois. Aku mencintai tapi tak bermaksud membawa pulang ke rumah, cukup ku pandang dan ku senyumi, dan membiarkan mu singgah ditempat ternyaman untukmu.

Sungguh tak berguna lagi aku mengungkapkan hal ini, belum tentu kamu akan membacanya. dan bahkan tidak akan merubah akhir cerita cinta yang romantis.

Semoga kalian menjadi pengantin termanis meskipun teriris tapi tetap tidak menangis. Karna aku ikut bahagia melihat orang terkasih bahagia.

Ku harap sekarang abang tetap tenang dan tidak usah mengkhawatirkan ku. Aku akan lega setelah mengatakan ini padamu. Meski kita terpaut dengan umur yang jauh tak menjadi penghalang bagi ku tuk memberi cinta pertama untuk mu. Dan aku tak menyesal jika kau tak memiliki perasaan yang sama untuk ku.

Aku sangat berterima kasih banyak padamu. Kau telah berhasil mengajak ku menjelajahi dunia cinta, dan mengenalkan ku tentang impian yang harus dicapai. Kamu memberi ku janji kehidupan yang membaik.

Masih ku ingat bbm mu 3 tahun yang lalu, malam selepas kamu wisuda, ketika aku masih bekerja. Suatu hari nanti adek juga pasti wisuda. Kata itu menjadi penguat diri yang meyakinkan aku tentang janji itu. Hingga menuntun ku tuk meraih mimpi ku, hingga sekarang aku masih berjuang.

Dan ku pastikan bila hari itu datang, aku harap kamu bisa menghadiri acara wisuda ku. Meski aku sendiri dulu tidak dapat menghadiri wisuda mu. Maaf kan aku... aku salah dan mengecewakan mu. Meski kata maaf itu tidak akan bisa mengubah seperti yang aku inginkan tuk kembali ke hari itu.

Terima kasih sekali lagi kepada mu telah bersabar membaca kata yang tersirat dari hati ku ini. Dan untuk kekuatan dan keberanian yang entah darimana ku dapatkan. Sekarang yang perlu kamu ketahui kalau ini murni dan aku sadar menulisnya penuh dengan perasaan rindu dan sayang.