Kesalahan

37 4 2
                                    

Di sebuah sekolah, terdapat anak perempuan yang sangat nakal dan sering bolos sekolah. Ya, namanya adalah Andreana Wijaya Kusuma anak seorang pembisnis terkenal yang sering membuat ulah di sekolah. Sehingga, guru bk bingung harus bagaimana lagi agar Andreana berhenti berulah di sekolah. Tapi yang namanya Andreana kalo nggak berulah itu hidupnya kayak ada kurang gitu. Andreana berulah di sekolah tidaklah seorang diri tetapi juga bersama temannya yaitu ismi, naura dan jessica.
"Gaes, gimana kalo kita bolos pas mapel matematika."
Tanya andreana kepada temannya
"Gue setuju banget ana"
Jawab Ismi
"Kalo kalian berdua mau ikut nggak bolos?"
Tanya ismi kepada jesica dan naura
"Kami berdua ikut aja bolos daripada belajar matematika bikin pusing aja cari jalannya"
Jawab jesica yg diikuti naura
"Oke, kita manjat pagar yang ada di belakang sekolah buat bolos"
Ujar ana pada temannya
"Ashiyapp." Jawab ismi, naura dan jesica
 

Waktu istirahat telah berakhir, pelajaran matematika yang di ajarkan oleh pak gunawan yang tak lama lagi dimulai. Mulai ana dan temannya mengatur strategi agar bisa keluar kelas buat bolos.
"Gue ada strategi buat kita keluar kelas supaya bisa bolos"
Ujar ana
"Apaan ana strateginya?"
Tanya naura yang diikuti oleh jesica dan ismi
"Gue pura-pura ke wc terus kalian izin satu persatu ke pak gunawan ke wc dan gue tunggu kalian deket pohon samping wc." Ujar ana kepada temannya
"Setelah ana ke wc, siapa yang selanjutnya wc?" Tanya ismi kepada ana
"Naura, setelah itu baru ismi dan yang terakhir jesica."
Jawab ana
"Kenapa harus gue sih yang terakhir." Ujar jesica
"Kamu kan nggak jomblo. Jadi dahulukan para jomblo dulu haha." Ledek ismi yang membuat jesica cemberut
"Yeh jangan cemberut gitu jes entar kevin nggak mau lagi sama loh." Ujar ana
"Nggaklah kevin itu orang mau nerima gue dengan segala kekurangan yang ada." Bela jesica
"Iya deh jomblo diem aja." Pasrah ana kepada jesica
Percakapan mereka pun berakhir. Dan tak lama pak gunawan mulai memasuki kelas dan mengabsen siswa. Ketika pak gunawan menjelaskan materi kuadrat
"Permisi pak mau izin ke wc?" Tanya ana kepada pak gunawan
"Silahkan tapi 15 menit udah harus di kelas." Ujar pak gunawan
"Siap pak." Ucap ana
Setelah 10 menit ana pergi naura meminta izin ke toilet. Setelah itu di susul ismi dan jesica. Mereka pun sampai dan mulai mencari ana.
"Dimana ya ana kok nggak ada sih." Tanya naura
"Mungkin kebelet pipis." Jawab ismi
"Bisa juga tuh." Sahut jesica
 

Setelah menunggu selama 5 menit. Akhirnya ana keluar dari wc dan menghampiri temannya.
"Maaf ya gaes kalian nunggu lama soalnya gue kebelet pipis nunggu kalian lama bener" Ujar ana
"Yeh kita juga nungguin loh hampir setengah jam." Ucap naura
"Perasaan gue ke wc cuman 5 menit." Ujar ana
"Ana lain kali jangan pernah pake perasaan karena perasaan itu juga bisa salah harus nya pake hati."
Ucap ismi
"Mulai deh kumat lagi bucinnya." Ucap ana kepada ismi
"Mungkin kelamaan jomblo kalian bertiga jadinya bucin melulu." Ujar jesica yang meledek temannya
"Sabar aja yang jomblo."
Ucap naura yang diikuti ismi dan ana
"Kuy, kita bolos entar kita ketahuan sama pak rahmat." Ucap ana
"Kuy." Jawab ismi, jesica dan naura serempak

Mulailah mereka memanjat pagar belakang sekolah.
"Gue dulu ya manjat." Ucap ana
"Oke, entar setelah itu gue dan disusul naura dan jesica."
Ujar ismi
Ketika ana mulai memanjat pagar tiba-tiba pak rahmat muncul dan mereka tertangkap basah mau bolos. Pak rahmat pun membawa mereka ke Ruang Bk. Setelah sampai di Ruang Bk pak yadi selaku Guru Bk tak bosan bosan atas kehadiran mereka yang sering berbuat ulah.
"Kalian tau ini udah pelanggaran ke berapa yang kalian lakukan." Ucap pak yadi
" Yeh kami nggak tau kan bapak belum ngasih tau." Ujar ismi
"Astagfirullahallazim kalian ini bener bener udah kelewatan batas. Bapak akan memanggil orang tua dari kalian."
Pak Yadi pun mulai menelpon orang tua dari mereka. Dan tak lama orang tua dari ana, ismi, jesica dan naura tiba di Ruang Bk.
"Apakah mereka berulah lagi pak?" Tanya Mama anisa (Ibunda Ana)
"Iya bu, mereka berulah lagi dan saya tidak akan memberi kesempatan lagi. Dan maka dari itu saya akan mengeluarkan mereka dari sekolah." Ucap pak yadi
"Apakah tidak ada lagi kesempatan pak buat mereka?" Tanya mama fidia (Ibunda jesica)
"Tidak ada lagi bu, karena ini udah pelanggaran yang ke 20."Jawab pak yadi
"Astagfirullah." Ucap mama santi ( Ibunda ismi)
"Kami menerima semua keputusan bapak jika itu yang terbaik" Ucap mama lidya (Ibunda naura)

Dan mereka pun di keluarkan dari sekolah karena udah berulah dan melakukan pelanggaran yang ke 20.

AndreanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang