Prolog

63 43 194
                                    

Vote dan komen sebelum baca
Jangan jadi silent reader dong

Mohon Dukungannya teman teman😊

______________________________________________

Dua orang gadis 10 tahun sedang bermain bersama di dalam sebuah rumah. Sasa dan Rina sudah sering bermain bersama dirumah Rina. Hampir setiap hari Sasa berada di rumah itu. Kadang Sasa menginap berhari-hari di rumah Rina karena ibu dan ayahnya kadang bekerja di luar kota. Orang tua Sasa pun sudah mempercayakan Sasa pada Hans ayahnya Rina.

Hans adalah saudara ibu Sasa. Hans sudah lama di tinggalkan oleh istrinya. Hans yang seorang Duda pasti sangat membutuhkan seorang pendamping. Selain untuk memperhatikan kebutuhan sehari-harinya. Ia juga butuh untuk kebutuhan biologisnya.

Sasa adalah gadis yang memiliki paras yang cantik. Bodynya pun bisa di bilang sangat ideal untuk anak-anak berumur 10 tahun. Entah setan apa yang merasuki Hans. Ia memiliki niat buruk pada Sasa.

Hingga suatu hari kejadian menyakitkan untuk Sasa pun terjadi...

Sasa terlambat bangun hari itu sehingga ia terpaksa tidak kesekolah. Rina sudah tidak ada di rumah itu. Ia tentu sudah pergi kesekolah. Tinggallah Sasa dan Hans di dalam rumah berdua. Sasa takut akan di marahi orang tuanya jika ia tidak kesekolah. Ia memohon pada Hans untuk tidak melaporkan hal itu pada orang tuanya.

Hans tidak ketinggalan ide. Dia memberi syarat pada Sasa. Hans tidak akan melaporkan kepada orang tua Sasa asalkan ia mau memenuhi keinginan Hans. Sasa yang polos dan lugu mengiyakan saja. Ia tidak tau kalau Hans memiliki niat yang buruk pada Sasa. Mumpung Rina tidak ada dirumah. Ia bisa menggunakan kesempatan itu.

"Yaudah sasa sayang kamu mandi saja dulu yah, om ada film bagus, nanti kita sama-sama nanton kalau sasa selesai mandi" Hans mengelus rambut sasa dengan lembut. Ia juga tersenyum lembut kearah sasa.

"Film bagus apa om, beneran yah om, bentar sasa nanton film bagus om"

"Iya sayang, sasa mandi aja dulu yah" Lagi lagi Hans mengelus rambut sasa dengan lembut dan memandang lembut ke sasa.

"Oke om,sasa gak sabar liat film bagus yang om bilang"

"Om juga gak sabar sama sasa"

Hans tersenyum miring pada Sasa. Sasa yang masih kecil,lugu,dan polos. Sama sekali tidak menyangka kalau sebentar lagi ia akan terkena musibah.

Sasa berjalan kearah kamar mandi. "Om hans baik banget deh, baru kali ini aku di panggil sayang sayang sama dia". Sasa tersenyum bahagia

Tak lama kemudian, Sasa akhirnya selesai mandi. Hans tersenyum sangat manis kepada Sasa.

" Sasa jangan lupa pakai bedak yah biar cantik "

"Iya om,emang mau kemana om,kok sasa harus cantik"

"Om mau kasih kejutan buat sasa, oh ya ini ada parfum dari om, kamu ambil aja, harum lo ini"

Hans memberikan sebotol parfum kepada Sasa. Parfum itu memang sangat harum. Sasa suka dengan baunya. Parfum itu adalah parfum bekas almarhum istri Hans

"Makasih om, tapi om ini kan parfum kesayangan tante Hana, Rina aja dilarang pakai, kok sasa malah di kasih".

"Sama sama sayang, om kasih kesasa soalnya om suka kalau sasa pakai parfum itu" Hans tersenyum manis kepada Sasa. Senyum manis dengan niat yang pahit.

Sasa bahagia di beri parfum oleh Hans. Karena dia suka dengan bau parfum itu. Sasa masuk kekamarnya. Ia menuruti kata om nya tadi. Dia memakai bedak dan memakai parfum pemberian Hans.

Setelah Sasa keluar dari kamarnya. Hans langsung menarik Sasa kedalam kamarnya. Hans sudah tidak tahan menahan birahinya. Hans membuka sebuah video di dalam laptopnya. Tampak di dalam video itu terdapat seorang wanita dan pria saling cumbu-mencumbu lalu saling tumpang tindih.

Sasa kaget melihat isi video itu. Sasa merasa jijik. Ia ingin keluar dari kamar Hans. Tapi apa dayanya ketika Hans menahan dirinya.

"Mau kemana kau ha" Tatapan hans sangat tajam dan terlihat sangat bernafsu.

Sasa berontak "om lepasin sasa om, om sasa mohon lepasin sasa om"

"Kamu sudah mengiyakan keinginan om, kamu harus tepatin janji"

"Tapi om, lepasin aku om"

Sasa berteriak minta tolong, namun percuma. Hujan di luar sangat deras. Suaranya tidak akan kedengaran oleh orang lain. Mereka juga berada di lantai dua, di kamar tengah. Maka sangat mustahil suara Sasa yang berteriak pun tidak akan sampai di luar rumah.

Sasa mencoba berontak. Karena sudah tidak sanggup berontak. Sasa malah meludahi wajah hans.

Hans kesal di ludahi seperti itu. Plak....
. Ia menampar Sasa sangat keras. Sasa merasakan panas di pipinya. Ia menangis, memohon agar Hans sadar dan tidak menyakiti Sasa.

Namun Hans masih tetap menginginkan Sasa. Birahinya sudah berada di ubun ubun. Hingga tak lama. Ia berhasil merenggut keperawanan Sasa, sekaligus melakukan kekerasan seksual pada Sasa. Karena selama Sasa sedang di setubuhi. Sasa terus memberontak dan Hans pun terus menyakiti Sasa.

Sungguh miris dengan nasib Sasa. Umur semuda itu iya sudah tidak perawan lagi. Sejak kejadian itu Sasa sudah tidak pernah mau ketemu dengan Hans.

Sasa pun sudah jarang kerumah Rina. Rina sudah berkali kali mengajakanya. Tapi Sasa terus menolak dengan membuat alasan. Kejadian itu membuat Sasa trauma.

Sasa takut melaporkan hal ini pada orang tuanya. Sebab Hans mengancamnya akan membunuhnya jika iya berani mengadu. Tidak hanya itu, ia juga hanya akan membuat diri dan keluarganya malu.

Hingga saat berumur 18 Tahun.......

______________________________________________

Bersambung...

Jangan lupa vote dan komen.

Lanjut ke next part 😉

Mohon saran dan kritiknya. Maaf jika kata tidak teratur. Boleh di komen untuk memberi saran

The Guardian Angel (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang