1. Delapan Tahun Berlalu

49 33 104
                                    

Jangan lupa vote dan komen sebelum baca. Jangan jadi silent readers dong

Mohon dukungannya yah teman teman😊

Selamat membaca semoga suka😊

______________________________________________

Sasa sudah berumur 18 Tahun. Ia pergi ke kota besar untuk mencari sebuah pekerjaan. Akhirnya ia diterima kerja disebuah kafe kecil. Karena tidak ada keluarga yang bisa ia tumpangi. Sasa harus ngekost untuk tempat tinggalnya.

Sasa pun sudah jarang bertemu dengan Hans. Dua bulan yang lalu,Hans baru-baru saja menikah. Namun Sasa tidak datang keacara nikahan Hans. Sebab Sasa trauma dengan masa lalunya. Ia jadi takut ketemu dengan Hans.

Beberapa saat ini Sasa hidup baik-baik saja. Tidak ada yang mengganggunya. Namun tetap saja. Sasa tetap trauma dengan kejadian delapan tahun yang lalu. Iya tidak pernah menceritakan kejadian itu pada orang lain.

Ia memendam sendiri masalahnya. Ia pun hidup penuh dengan rasa takut yang menghantuinya dari masa lalu.

*****

"Selamat pagi mas mau pesan apa?" Sapa Sasa pada seorang laki laki berjaket hitam bertopi adidas.

"Capucino satu dan sandwich satu?"

Sasa menulis pesanan laki-laki itu.
"Kalau mbak mau pesan apa"?. Sasa bertanya pada wanita di dekat laki-laki itu

"Sama kayak minumannya dia (wanita itu menunjuk pada laki laki di sampingnya)"

"Makanan"

"Minuman saja"

"Baik mbak, 15 menit pesanan akan sampai"

Sasa berjalan secepat mungkin. Lalu Sasa memberikan catatan pesanannya kepada koki di dapur.

15 menit berlalu. Pesanan di antar oleh Sasa satu persatu kepada pelanggan. Dan sampailah iya kepada laki laki berjaket hitam tadi.

"Ini mas kopinya.... Aduh" Tanpa sengaja kaki Sasa tersandung oleh salah satu kursi pelanggan membuat dua kelas capucino itu tertumpa di jaket dan wajah laki laki itu.

Sasa kaget sebentar. Ia mengambil tisu di meja dan melap jaket pria itu. Karena respek tanpa sadar ia juga melap wajah pria itu dan mata mereka sempat bertemu lalu saling menatap, tertahan beberapa detik

Sasa tersadar dengan kelakuannya. Ia meminta maaf atas ketidak nyamanan ini. Dan juga meminta maaf pada wanita itu karena menganggu pacarnya

"Mbak maaf saya gak bermaksud seperti tadi, maaf mbak saya juga gak bermaksud menganggu pacar mbak".

Wanita itu sempat syok. Namun tak lama ia tertawa " Maaf mbak dia kakak saya bukan pacar"

Sasa yang mendengar itu semakin salah tingkah. Ia menggaruk kepala sebentar.

Sasa melap meja pria yang ketumpahan cappucino tadi. Lalu berkata akan mengganti pesanannya.

"Mas, mbak, saya ganti saja pesanannya yah, secepatnya saya antar segera. Sekali lagi maaf atas ketidak nyamanan ini, maaf"

Lalu Sasa melangkah pergi. Sasa beruntung karena pelanggan itu tidak tampak aura marahnya. Dan tampak biasa biasa saja.
"Hufft" Ia menghembuskan napasnya.

Sasa mengingat tatapan laki-laki jaket hitam tadi. Tatapannya....... Owh tidak Sasa merasakan degup jantungnya berdetak,tangannya sedikit gemetar, dan ujung jarinya mendingin.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 29, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Guardian Angel (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang