One

1K 91 3
                                    

~o0o~




































Keesokan harinya.

" Jika dengan menggunakan rumus ini tidak bisa, kalian bisa menggunakan rumus yang ini, " Jelas guru di depan kelas.

Kim Younghoon, nama pemuda tampan bertubuh tinggi kemarin. Ia menatap bosan kearah guru karena ia telah lama memahami rumus rumus yang tertulis di papan tulis. Hingga, sebuah suara seseorang menarik perhatiannya.

Ia pun menoleh kearah jendela, kebetulan ia duduk di bangku paling pojok kanan belakang sebelah jendela. Kelasnya berada di lantai satu karena ia sudah kelas akhir. Kebetulan kelasnya juga bersebelahan dengan lapangan outdoor.

Netranya menangkap sesosok pemuda bersurai hitam kecoklatan yang membelakangi nya terlihat tengah bernyanyi dengan kedua temannya yang menghadap kearahnya sebagai pendengar.

Ah, ia mengenal kedua orang itu Lee Juyeon, teman satu klub basket nya dan Ji Changmin ketua klub dance. Namun, ia lebih tertarik dengan pemuda bersurai hitam kecokelatan itu.

"Woah Chanhee, suara kamu makin bagus saja." Ucap Changmin takjub.

Juyeon menganggukkan kepala, setuju dengan pernyataan Changmin. Chanhee tersenyum simpul, namun ia merasakan seseorang tengah memperhatikannya.

Ia menoleh kearah sekitar dan menemukan sesosok pemuda yang nampak memperhatikannya. Kedua pipinya bersemu merah. Sementara sesosok pemuda itu, Younghoon nampak tersenyum tipis.

Chanhee nampak langsung membungkukkan sedikit badannya lalu menarik kedua sahabatnya itu untuk pergi. " Yak, Chanhee - !, kamu mau bawa kita kemana. Kita masih mapel olahraga."  Pekik Juyeon heboh.

Changmin hanya diam dan mengikuti saja langkah Chanhee. Younghoon terkekeh pelan.

" Ah, namanya Chanhee, memiliki arti yang bagus juga cocok dengannya, " Gumam Younghoon pelan.

Ia kembali melihat kearah Chanhee dan kedua temannya itu hingga ketiganya menghilang dari pandangannya.

~o0o~








































Chanhee nampak tengah berjalan dengan membawa setumpuk buku paket yang akan ia kembalikan ke perpustakaan. Ia terlihat kesusahan dalam hati merutuki kedua sahabat nya yang enggan membantunya dengan alasan sibuk dengan klub mereka.

Namun, seseorang mengambil lebih dari separuh buku paket dari tangannya. Chanhee bernafas lega dan hendak mengucapkan terima kasih kearah orang yang dengan berbaik hati membantu nya.

" Terima ka...,sih Y-Younghoon ssunbae-nim, " Ucap Chanhee dengan memelankan suaranya di akhir.

Younghoon hanya diam dan melangkah pergi menuju perpustakaan. Meninggalkan Chanhee yang nampak terkejut dan memegangi dadanya yang bergemuruh hebat. Namun, ia segera tersadar dan segera menyusul langkah Younghoon.

" Okay Chanhee, buku paketnya lengkap tanpa kekurangan dan kalian berpacaran - ?." Tanya seorang gadis.

Wajah Chanhee memerah padam dan segera menggelengkan kepala nya, " Ah tidak nuna, tadi sunbaenim hanya berniat membantu saja." Jawabnya.

Sementara Younghoon hanya diam dan melangkah pergi menuju rak rak buku. Meninggalkan Chanhee dengan gadis tadi.

" Yah, ku kira kalian sepasang kekasih. Cocok tau, btw kemana kedua sahabat mu itu. Bukannya mereka tadi juga ikut mengambil buku paket - ? Bisa bisanya 2 bocah itu tega membuat mu membawa setumpuk buku paket sebanyak itu sendirian. " Ujar gadis itu.

" Ukh yang benar saja, mereka bilang klub mereka sedang sibuk dan Yena pelan kan suaramu itu." Jawab dan peringat Chanhee.

Yena nampak mengerucut kan bibirnya namun menuruti peringatan Chanhee.

Chanhee nampak mendekat kearah Younghoon. Namun, ia berpura pura tengah mengambil sebuah buku dan membacanya. Sesekali ia melihat kearah Younghoon yang nampak serius membaca buku yang di pegang nya. Membuat kadar ketampanan nya naik berkali-kali lipat di mata Chanhee.

Younghoon sebenarnya sadar, namun ia berpura-pura tidak tau saja. Ia suka melihat wajah malu-malu Chanhee yang membuatnya gemas sendiri.

~o0o~






















































Bersambung

Nothing || BbangnyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang