Tangis Sang Nabastala Berujung Nestapa

11 2 0
                                    

Terkadang, manusia hanya bisa menyalahkan
Kala cobaan datang menerjang
Mereka pikir Tuhan tidak adil dalam membagi kehidupan
Padahal itu ulah manusia yang sering berbuat kerusakan

Banyak rumah tenggelam
Hancur, diterjang lumpur
Bangunan yang sering dibanggakan pun
Kini lenyap tak berarti apa-apa

Saat sang nabastala bersedih
Lantunan tasbih tak berhenti terucap lirih
Hingga banyak orang berlarian
Sampai lupa bahwa masih ada sanak saudara yang harus di selamatkan

Mengapa bencana datang silih berganti?
bahkan dengan mudahnya ia datang lalu pergi
Meninggalkan luka dan trauma
Yang entah diwaktu kapan akan sembuh seperti sedia kala

Sungguh, bencana ini memanglah hanya sesaat
Namun berdampak sangat hebat
Dan Manusia hanya bisa bersabar dengan terus berikhtiar
Membenahi keadaan, agar lebih baik setelah diterjang cobaan

Kita tak boleh menyerah, apalagi berputus asa
Melainkan berjuang bersama dengan bersatu menghadapi bencana yang ada
Karena semua itu adalah ujian dari Sang Pencipta.

Nurfadila Rahim
Luwu, 12 Agustus 2020

Kumpulan PuisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang