Good Bye Fathan

DUA

Ratna membaringkan tubuhnya ke kasur yang sangat membuat tubuhnya jatuh ke kasur yang sangat empuk. Beberapa jam kemudian ponsel Ratna berbunyi tanda ada whatssapp masuk.

"Hai Rat". Seseorang yang tadi bertemunya di kedai itu menghubunginya.
"Iya ini siapa ya". Tanya nya ratna ke seseorang yang sedang ngechatnya itu.
"Ini gue Fathan".
"Oh iya fathan, ada apa".
"Gapapa rat gue pengen chat lo aja, emang gaboleh ya".
"Iya gapapa kok fathan". Dibalesnya pesan itu dengan cepat.
"Besok lo ada acara gak Rat". Tanya nya seorang fathan di pesan singkatnya itu.
"Engga ada kok tan memang kenapa". Dibalesnya ratna pesan singkatnya Fathan itu.
"Gue pengen ngajak lo keluar".
"Iya kemana aja, mumpung besok gue libur kerja". Ujarnya Fathan
"Oke deh, gue ngikut lo aja Than".

Setelah meng-iyakan ajakan fathan ratnapun mematikan ponselnya. Dan ia menggeletakan tubuhnya ke kasur karena jam sudah menunjukan jam 00.00.

"Ratna, kamu kuliah engga udah jamberapa ini!". Teriakan itu sudah menjadi ciri khas tersendiri untuk didengar seorang ratna.
"Iii..iya kuliah, sebentar lagi bangun 5 menit lagi". Disautinya suara itu oleh Ratna.
"Kuliah jamberapa kamu".
"Jam 8 bun". Ujar Ratna dengan kondisi mata masih terpejam.

Ratna tidak ingat kalau sekarang adalah matakuliah yang ia sebel karna dosennya yang terlalu kurang jelas untuk memberi materi.
Kemudian ratna bangun untuk segera mandi agar tidak terlambat untuk pergi ke kampus.

"Bun ratna berangkat dulu". Berpamitannya gadis itu kepada seorang wanita separuh baya.
"Iya, hati-hati nak". Disauti nya.

Ratna kemudian langsung bergegas berangkat. Ketika di jalan ratna melihat ada seseorang yang mirip sekali dengan Fathan.
Tapi apakah benar itu Fathan? Tetapi ratna tidak mempedulikan apakah seseorang yang ia lihat tadi benar Fathan atau tidak.
.
.

"Ah sial, lift rame lagi". Ujarnya ratna sambil ngedumel.
Tak sadar setelah dia ngedumel sendiri terlihat ada beberapa teman Ratna juga yang sedang mengantri lift.
"Eh rat bareng dong". Sambil menepuk bahu Ratna
"Eh lo din". Sambil menoleh ke sumber suara itu.

Mereka pun berbincang-bincang singkat. Kemudian mereka berdua langsung berjalan menuju kelas. Dikelas sudah ramai teman-temannya karena sudah sebagian yang datang.

"Eh rat lo kenapa dari tadi lo diem aja". Tanya nya teman sekelas Ratna.
"Eenggapapa kok". Ujar Ratna
"Kirain gue lo kenapa gitu, tumben banget biasanya kan lo petakilan petakilan banget". Ujar teman Ratna.

Tiba saatnya jam perkuliahan mereka selesai. Dan saat nya mereka pulang akan tetapi bukan Ratna namanya kalau setalah tidak ada mata kuliah langsung pulang. Ratna dan teman teman nya biasanya nongkrong dulu di kampus. Akan tetapi tidak seperti biasanya Ratna berpamitan langsung untuk segera pulang.

"Ehh temen temen gue balik duluan ya". Ujar nya Ratna sambil berpamitan ke teman-temannya.
"Mau kemana lo tumben banget lo langsung cabut". Ujar salah satu temannya itu.
"Biasa ada urusan". Disautinya Ratna
"Begaya bener lo segala ada urusan".
Ratna langsung berpamitan ke teman -temannya untuk pulang.

Setelah sesampainya dirumah Ratna langsung bergegas memeriksa ponselnya apakah Fathan menghubunginya atau tidak. Karena hari ini mereka akan jalan berdua.
Tiba-tiba ponsel Ratna berbunyi tandanya pesan masuk.

Fathan : Rat

Ratna : Iyah kenapa tan.

Fathan : Lo udah pulang kan.?

Ratna: Iya gue udah pulang kok tan.

Fathan: Gue jemput lo sekarang ya.

Ratna : Sekarang banget nih than?.

Fathan: Hehehe, iya rat.

Ratna: Oke lah gue tunggu ya dirumah.

Fathan: Oke, see you Rat.

Ratna: 🙂

Sambil menunggu Fathan menjemputnya Ratna bergegas izin ke Bunda untuk berpamitan akan pergi bersama temannya itu.

"Bun ratna izin ya ingin pergi bersama Fathan".
Ujarnya Ratna.
"Mau kemana memang kamu". Tanya nya Bunda.
"Mau keluar bun sebentar doang kok".
"Yasudah, jangan malam-malam ya pulangnya".
"Iya bun". Disautinya ratna
"Kamu di jemput siapa?". Tanya nya bunda
"Ratna di jemput Fatan bun, teman Ratna".

Tidak lama Ratna meminta izin untuk keluar bersama Fathan, Fathan datang dan sudah di depan rumah Ratna.

"Bun ratna berangkat ya". Di ciumnya telapak tangan bunda.
"Hati-hati ya".
"Iya bun".

Fathan pun menyalakan mesin motor nya dan segera meninggalkan rumah Ratna.

.
.
.