"semuanya baris yang rapi!! Saya gak mau yah ntar ditegur pembina karena barisnya gak benar!!" suara lantang seseorang terdengar memenuhi satu lapangan.
"woi!!! Yang cepat jalannya!!! Udah jam berapa ini?? Kenapa baru muncul!? Ikut TM gak kemarin!?"
Kerumunan anak - anak bertopi abu - abu putih, lengkap dengan dasi dan ikat pinggang, dan juga sebuah papan nama berbahan dasar kardus menggantung di depan dada, berbaris memenuhi lapangan. Tepat pukul 7 pagi mengikuti upacara pembukaan Masa Orientasi Siswa SMA Guna Bakti.
"kepada pembina upacara hormat grak!" serentak seluruh murid baru dalam upacara tersebut memberi hormat tanda upacara telah dimulai.
____________________________________
"Mah, liat novel jio yang kemarin jio beli di toko bareng mama gak?" sambil merabah - rabah area sofa di ruang tamu. "jio... Kamu udah telat, udah jam berapa ini? Ntar kamu malah gak bisa masuk loh! Keburu dikunci gerbangnya." sahut ibunya dengan menenteng tas dan sekotak bekal keluar dari ruang makan.
"jio! Oi jio!" teriak seseorang dari luar rumah.
"tuh si Juan dah datang, novelnya ntar mama yang cari kamu berangkat sekolah aja dulu."
Jio meraih tas dan kotak bekal dari ibunya dan bergegas pergi. Jio berbalik meraih tangan ibunya kemudian mencium punggung tangan ibunya. Lalu bergegas keluar rumah."papan nama lu mana?" tanya juan
"udah nih"
"sapu lidi?"
"nih"
"ember"
"lu gak buta kan?""yaudah naik gih!" Juan sidikit tertawa, kemudian bergegas ketika jio sudah naik ke atas motornya.
Motor scoopy itu melaju dengan kencang membelah jalan yang cukup padat kendaraan. Namun, dengan jeli menyelip dari satu sisi ke sisi lainnya, mengejar waktu yang terus berjalan.
Saat tiba, terlihat bahwa gerbang sekolah masih terbuka. Namun terdapat beberapa siswa dengan posisi jongkok sambil meloncat beberapa kali di depan seorang guru dan beberapa murid berjas biru.
"mati dah gue" bisik jio pelan
"udah tenang aja paling disuruh push up berapa kali trus udah dikasih masuk" sahut Juan tenang sambil menggas pelan motornya menuju gerbang sekolah."Ini kalian murid sini apa bukan???" sambut seorang guru dengan tatapan tajam dengan sebilah rotan digengamannya. "motornya dimatikan, parkir disana trus balik lagi kesini! Yang belakang turun!"
Jio turun dengan menentang beberapa barang keperluan MOS, sedangkan Juan pergi memarkirkan motornya lalu berjalan kembali ke arah jio dan beberapa murid lainnya."Mana papan namanya!?" tanya seorang siswa dengan suara yang lantang.
"ia sabar kak, ini juga baru mau dipake" Juan mengalungkan papan namanya di leher.
"ini hari pertama sekolah, tapi kedisiplinan kalian saja sudah tidak benar dihari pertama ini, mau jadi apa kalian nantinya?? Kalian pikir ini sekolah punya bapak kalian? Kalian pikir bisa seenak jidat kalian mau datang sekolah jam berapa saja???" terlihat bahwa bapak ini berbicara dengan serius dengan melontarkan berbagai macam pertanyaan, yang mereka yakin bahwa bapak itu tak butuh jawaban.
"Doni, kamu tangani mereka disiplinkan mereka jangan sampe bapak liat mereka telat lagi esok!"
Bapak berkumis tebal dan berpeci itu beranjak dan menghilang dibalik kelas.
"melamun apa kalian!" Juan dan jio terkejut dengan teriakan kaka kelas mereka ini. "yang tadi udah dikasih hukuman sekarang bergegas ke ruangan masing - masing! Sekarang!" beberapa anak yang terlihat berkeringat dengan wajah sedikit kesal bergegas menuju ke ruangan masing - masing. Hingga tersisa dua orang pemuda di depan K Doni.

KAMU SEDANG MEMBACA
Maukah Kau MENETAP?
Romance"Banyak yang mampir membangun tahta di hati. Namun tak semuanya bertahan dan berjuang." Jujur ini pertama kali saya nulis, dan gak tahu apa aja yang harus dipaparin biar pembaca menikmati, tapi aku harap ide cerita ini bisa dinikmati🙏 Bercerita ten...