"mah... Jio tuh udah gede, Jio bisa kok pergi sendiri. Kan perginya juga bareng Juan, gak mungkin kenapa - napa kok. Mama bisa gak sih, gak over parno??" Jio merengek bak bayi meminta permen pada ibunya. "eh siapa bilang mama parnoan?? Mama tuh gak masalah kamu mau pergi sama siapa, tapi mama takutnya kamu salah beli barang. Lagian kan mama juga sekalian mau keluar belanja kebutuhan rumah." ibunya berbicara sambil bercermin memasang gincu merah tua dibibir. "ish... Apa - apa musti nurut mama, padahal Jio juga udah SMA, masa ngurus urusan sekolahan juga harus bareng mama?"
"udah gak usah bawel, tangkap nih kunci, kamu keluar duluan panasin mobil." ibunya melempar sebuah kunci mobil dengan gantungan kayu berbentuk hati. Jio berjalan keluar dengan sedikit omelan dan wajah bak jemuran baru diangkat."eh Juan, dah dari tadi lu nyampe?"
"eh, enggak kok, ni juga baru nyampe cuman lagi ngecek hp, ada yang ngechat." jawab Juan beranjak dari motornya dan berjalan menuju Jio.
"kita berangkatnya bareng mama yah? Mama takut kalo aku salah beli."
"yaudah, bagus dong?"
"yah maleslah, gue tuh rencanya abis beli keperluan Ospek, kita mampir ke gramed buat beli novel."
"lah novel lu yang segudang tuh kurang?"
"ih, dah gue baca semua, kemarin baru habis keren - keren tahu. Jadi pengen punya pacar deh." Jio meremas kunci mobil yang ia pegang sambil menatap ke langit dengan senyuman lebar menghayalkan sesuatu.
"yaelah, yang lu baca kan novel romance semua, sesekali tuh baca yang mendidik, ensiklopedia, buku pelajaran, KBBI noh bila perlu." tukas Juan sambil menjitak pelan kepala Jio."Jio udah dipanasin mobilnya?" ibu Jio berjalan keluar rumah dan mendapati Jio dan Juan tengah mengobrol di depan teras.
"yah astaga, mobilnya udah dipanasin belom?"
"waduh, Jio lupa mamah sorry" Jio pun bergegas menuju mobil dan mulai menyalakan mobilnya.
"eh... nak Juan, motornya ditinggal aja, kita pake mobil, tante sekalian mau beli keperluan rumah. Kan bisa sekalian ngecek kalo Jio gak salah beli, kayak yang disuruh sama panitia MOS."
"eh ia tante, boleh kok aku juga niatnya mau beli sabun sama sampo, dah habis di rumah" jawab Juan sambil tertawa kecil.Juan duduk di kursi belakang, sedangkan Jio dan ibunya duduk di kursi depan. Ibunyalah yang menyetir mobil, yah Jio belum cukup umur untuk dapat diizinkan ibunya menyetir mobil. Walau pernah beberapa kali kedapatan menyetir mobil secara diam - diam bersama Juan. Ujung - ujungnya Jio hanya dihukum tak boleh kemana - mana selama seminggu setelah sekolah.
______________________________________
"kamu langsung ke lantai dua, cari keperluan yang udah mama tulis, jangan sampe salah, mama mau ke hypermart." ucap ibunya sambil mengeluarkan beberapa lembar uang seratusan dan memberikannya pada Jio.
"ia mah, Jio pergi dulu." Jio berbalik merangkul Juan dan pergi.
"ntar kalo udah, temuin mama di foodcort situ yah, mama tungguin."
Jio hanya mangankat tangannya dan memberikan sinyal ok dengan jari jempol diatas." ji, lu yakin pake lem yang itu? Bukannya lem yang harusnya dipake tuh lem kertas yah? " tanya Juan sambil memegang sebuah lem kertas dan menunjukannya pada Jio.
"ih gue gak suka, mending pake doble tip, gak belepotan kalo dipake. Dan gak harus nunggu kering biar lengket."
"yaelah, ini juga gak basah - basah amat ji, kan tinggal diputer - puter gini nih, trus muncul" Juan memainkan sebuah gluestick dan menghadap ke Jio yang tengah sibuk melihat - lihat barang.
"yaudah lu pake itu aja, gue pake yang ini." Jio tak begitu menghiraukan perkataan Juan dan terus sibuk mencari barang - barang yang ada di list."kalo gue kasi hiasan - hiasan stiker atau glitter bagus gak yah?" tanya Jio
"yaelah, lu mau masuk SMA atau mau masuk Paud sih?? Lu malah kek bocil kalo hiasanya gitu" sahut Juan sambil terkekeh dengan ide Jio yang sangat kekanak - kanakan.
"yaudah, gak usah diketawain juga kali!" Jio terus melangkah dan mencari - cari.
"Ji, gimana kalo lu kepang rambut lu aja pake ikatan rambut nih, lucu loh... Lu pasti jadi pusat perhatian besok" Juan meledek Jio sambil menggenggam sebuah ikat rambut dengan pita berwarna merah mudah sebagai hiasannya.
"becanda lu gak lucu ju, kenapa gak lu aja yang pake? Lu niat gak sih kesini? Kalo gak gue tinggalin, gue udah selesai mau ke gramed abis ini." Jio berangkat meninggalkan Juan dan bergegas ke arah kasir.
"ji, bentar gue minta list nya lu dong, gue juga bingung mau beli apa aja." Juan berlari meraih tangan Jio dan meminta kertas list yang Jio pegang.
"tadi katanya lu mau pake barang yang lu pengen, kenapa sekarang malah ngikutin punya gue?"
"ih udah mana sih" juan menarik lembaran kertas itu dan kembali ke arah rak - rak di belakang. Sementara Jio pergi membayar barang yang ada di keranjang belanja dan pergi menuju gramed setelah selesai membayar.______________________________________
Beberapa menit kemudian Juan menyusul Jio ke gramed dengan menteng beberapa barang di tangan. Dia melihat seorang pemuda yang sedang menenteng papper bag yang mirip dengannya tengah melihat - lihat buku yang ada di rak - rak gramed.
"ji, masih lama gak nih? Biar gue tungguin?"
"bentar lagi kok, nih lu pegangin tas punya gue, lu tunggu disana aja kalo capek berdiri" Jio menunjuk ke arah bangku dipojok ruangan."semuanya Rp154.000 ya mas"
"oh ya bentar" Jio mengeluarkan beberapa lembar uang dan memberikannya pada mbak - mbak kasir. Kemudian menerima kembaliannya lalu pergi ke arah Juan dengan menenteng sebuah buku di tangan.
"satu doang?? Lu habisin waktu berjam - jam cuman buat beli satu buku doang??? Wah dah gila nih anak" Juan bertanya dengan ekspresi terheran - heran.
"novel yang gue cari cuman ada ini doang, yang lain gak ada ntar gue cari di lain toko aja lah."Jio memasukkan bukunya ke dalam papper bag yang dipegang Juan dan melangkah keluar tanpa berinisiatif mengambil kembali papper bagnya. Membiarkan Juan yang membawa kedua papper bag itu dan mengekorinya bak babu dan majikan."dari mana aja sih? Kok lama banget?? Mama udah sejam loh nunggu disini!" ibu Jio menyambut kedatangan Jio dan Juan dengan raut wajah kesal serta tatapan tajam. Terlihat dua gelas kosong dan sepiring bernoda kecap dan saus lah yang menemani ibu Jio sedari tadi.
"tadi Jio masih mampir dulu bentar di gramed, beli novel."
"yaudah, keperluan MOSnya udah dibeli? Benar gak tuh? Gak ada yang kurang kan?"
"ia semuanya ada kok mah, dah Jio beli"
"kalo Juan? Gimana udah beli semuanya?"
"udah kok tan, aku ngikutin yang tante list buat Jio" jawab Juan.
"tadi kamu bilang mau beli perlengkapan mandi, udah beli belum?"
"udah tan, pas Jio ke gramed aku pergi beli,.. nih tan" juan menunjukan sekantong plastik berisikan beberapa perlengkapan mandi di dalamnya.
"yaudah, kalo gitu kita langsung pulang aja, bantuin mama bawain barang - barangnya ke parkiran."
Jio pun bergegas mendorong troli berisi beberapa barang belanjaan menuju parkiran diikuti juan yang menenteng beberapa plastik belanjaan dan dua papper bag miliknya dan milik Jio.______________________________________
" hallo? "
" kamu baliknya jam berapa? Abang mau keluar."
"ia bentar, ini lagi di jalan bareng Jio beli perlengkapan MOS, bentar lagi pulang kok."
"yaudah, cepetan jangan malam - malam baliknya. Awas yah kalo baliknya kemalaman."
"ia ia, udahlah, ini juga lagi di kendaraan nih." juan pun mematikan telponnya dan memasukkannya ke dalam saku celana.
"siapa Ju?" tanya Jio
"biasa, bang Herlan. Dia mau keluar, nanyain gue pulangnya kapan."
"yaudah Juan abis ini kamu langsung balik rumah aja, ntar kamu dimarahin loh." ibunya Jio pun menaikkan kecepatan mobil agar cepat sampai di rumah dan Juan dapat segera pulang ke rumahnya."nah kamu bawa tuh belanjaanmu, terus langsung pulang, jangan singgah-singgah." ibu Jio mengingatkan juan sebelum dia pulang.
"siap tan, aku juga mau sekalian ngerjain tugas MOS, udah keburu soalnya."
"oh baguslah, hati - hati ya nak." jawab ibu Jio, kemudian berbalik dan masuk ke dalam rumah.
Juan pun berjalan ke arah motornya dengan menenteng barang belanjaannya.
"ju, besok ingat yah bareng gue, jam enam kalo bisa udah gas dari rumah ya." Jio berdiri menunggu Juan mengeluarkan motornya.
"yoi, lu kalo bisa jangan lelet, kan biasanya kita telat ngapa-ngapain karena mandi lu kelamaan, kayak cewek mau ke kondangan" sahut Juan becanda. Jio terlihat kesal dan langsung masuk ke dalam rumah.
Juan sempat membunyikan klakson motor sebelum akhirnya pergi.______________________________________
'novel gw ada sama lu gk'
'gk tuh, novel yg mna ya?'
'Ituloh yg gw beli kmaren di gramed, yg sampulnya warna biru'
'oh itu, gk tau gw'
'ah becanda lu ju, gw serius nih'
Bersambung.....

KAMU SEDANG MEMBACA
Maukah Kau MENETAP?
Romance"Banyak yang mampir membangun tahta di hati. Namun tak semuanya bertahan dan berjuang." Jujur ini pertama kali saya nulis, dan gak tahu apa aja yang harus dipaparin biar pembaca menikmati, tapi aku harap ide cerita ini bisa dinikmati🙏 Bercerita ten...