GAY FOR U

2 0 0
                                    

"Rayyaa!!!"
"Kenzo anjir! Bikin kaget tau gak!"
"Eng... Bian telat lagi ya?"
"Tau,tu anak akhir akhir ini sering telat ga sih?"

"Geng! Skuy brangkat kita!!"
"Biaan!!lama banget sih dasar kebo makanya tidur jangan kelaman goblog!"
"Ye maap. Itu udah rutinitas yang gabisa ditinggalin ya"

Hari ini ketiga sahabat itu berangkat ke sekolah menaiki mobil Kenzo. Mereka satu kompleks cuma beda gang. Mereka selalu berangkat bertiga sejak kejadian yang membuat Rayya trauma.

Terkadang gantian Rayya yang membawa mobilnya atau memakai mobil milik bian atau Neandro Abian dan satu lagi sahabatnya, Kenzo Mahardika Pradippa.

-----------
Rayya,Kenzo dan Bian berpisah di lorong kelas.
Rayya masuk ke kelas XI IPS 4 Kenzo ke kelas XI IPA 3 dan Bian ke kelas XI IPS 5.

"Rayy! Ih sini cepetan tau ga.."

Rayya yang baru masuk kelas dibuat kepo karena mendengar nada yang sangat antusias dari Raina.

"Eh kenapa kenapa!! Itu si putri live di instagram sama om om lagi?"
"Ck.. bukaann!!! Ini lebih mantoel."
"Iya apaan anjr"
"Kelas kita ada murid baruuu yeaayy!!!!"
"Oh. Cewe apa cowo?"
"Syukurnya kali ini cowo woi! Semoga ganteng...semoga ganteng..semoga ganteng..." ucap Raina cepat seperti merapalkan mantra.
Rayya memutar bola matanya malas. Seperti yang kita tau bersama Rayya sangat benci dengan yang namanya laki laki. Ia selalu nyolot ngegas kalo ngomong sama cowo agar ga ada yang berani gangguin dia dan kejadian seperti dulu tidak terjadi lagi.

-----------
"Rayy liat kan tuh tuh ganteng bangettt!!" Raina heboh nunjuk nunjuk cowo yang ada di sebrang sana.

"Ya,terserah lo." Topik paling sensitif yang ada di hidup Rayya. Mungkin sedikit lebay tapi korban seperti itu bukan lah hal yang remeh dan biasa.

Rayya hanya melirik sekilas ke arah cowo tadi.
Dia jujur bahwa laki laki tadi wajahnya cukup tampan tapi ia sedikit takut aja melihat sosok itu. Tinggi nya yang dikira dikira sekitan 185 cm,tegap,berkulit putih. Terlihat sedikit seram dimata Rayya.

Sekarang jam menunjukkan pukul 9.56 sedikit lagi bel istirahat akan berbunyi.

--------------

Azri Aksa Fajrin ,namanya.
Daritadi ia menatap seluruh kelas. Ia baru saja pindah dari sekolah lama nya karena ia memiliki masalah yang banyak. Uang ayah nya tidak sanggup lagi menyogok sekolah lamanya.

Setelah lama matanya mengitari kelas ia pun terpaku pada satu sosok perempuan cantik bergingsul yang daritadi tertawa cekikikan karena teman disebelahnya. Sebenarnya jika dilihat perempuan itu tidak sok anggun tapi lebih terlihat apa adanya. Ia suka itu.

Poni panjang dan tipis di sebelah wajah nya dan kepangan panjang menambah cantiknya.

Bell istirahat berbunyi. Ia ingin bangkit menuju kantin tapi terlihat tiga cewe yang dandanannya sedikit menor menghampirinya.

"Um...hai! Gw Amber. Lu?"
"Azri"
"Ohh hahaha ganteng yah namanya sama kayak orangnya"
"Thanks"
Ia menjawab perkataan cewe di depannya sambil sesekali mencuri pandang ke perempuan manis tadi.

"Rayyaa!!" Ada 2 cowo yang menghampirinya. Mereka berempat pun keluar kelas. Azri ingin mengikuti tapi daritadi ditahan oleh Amber.

"Ngeliatin siapa sih?Oh Rayyaa. Dia korban pemerkosaan dulu. Ah bukan,hampir hahaha. Dia gaakan mau bicara baik baik sama cowo lain selain dua sahabat nya tadi. Udh lo sama gw aja"

Azri tidak terkejut dengan perkataan Amber. Disekolahnya dulu lebih banyak cewe centil yang bahkan merambat menjadi jalang. Jadi dia sedikit terbiasa.

Tapi yang dia perhatikan adalah perkataan Amber tadi,perkataanya bukan seperti memberi informasi tapi lebih menjatuhkan. Apa Amber benci dengan Rayya?

Azri pun pergi ke kantin ingin menyusul Rayya.

"EH! Azri mau kemana?!?! Azrii!!!"
-----------
"Rayyyaa!!!! Ayo ke kantin!" Kenzo yang hyperaktif dengan cepat menarik tangan Rayya.
"Sabar!! Sabarrr. Ayo Rai ikut ke kantin"
"Hooh hayu hayu"
"Bian mana ken?"
"Dia udh di kantin duluan biar kita ga nunggu lama. Gw udh laper banget soalnya. Btw, Nasi uduk sama ayam goreng kan? Minumnya teh hangat?"
"Yoshh tau aja emang"
"Loh gw g mau menu itu!" Raina ga terlalu suka dengan nasi uduk.
"Heh! Nasi uduk itu dipesen buat Rayya doang. Lu mah nanti pesen sendiri"
"Bangsat"

Mereka berjalan dan menghampiri Bian yang sudah duduk di meja dan diatas meja sudah ada nasi goreng dan jus jeruk 3 dan juga pesanan Rayya.

"Uwih cepet juga ya padahal kantin kan rame banget"
"Iya gw udh nungguin dari sebelum bel sama kenzo. Pas udh bel langsung mencar. Kenzo ke kelas lo terus gw ke kantin"
"Ppftt... hahahah somplak"

"Loh kok tau sih gw pengen nasgor sama jus jeruk" Raina tersenyum cerah dan memakan nasi goreng dengan lahap.

"Itu tadi em.... kita pesen random aja kok" jawab Bian gugup.

Sedangkan Rayya dan Kenzo sudah tertawa terbahak bahak. Bian langsung menatap mereka bengis.

"Ck.. makan" dan Bian pun ngambek.

Dari cerita diatas bisa disimpulkan bahwa Bian menyukai Raina.

"Eh lo.. ayo kenalan" Azri muncul tiba tiba dan memegang tangan Rayya.

Rayya yang terkejut langsung menghempas tangan Azri cepat.

"Apaan sih lo? Tau sopan santun ga?"

Tangan Rayya bergetar ia memilih berjalan cepat menuju taman ia ingin sendiri.

"Jangan ikutin gw ya ken,bi."ucapnya sekilas lalu pergi.

--------
Rayya menatap tangannya,dulu awal mulanya tangannya juga yang dipegang duluan lalu ia ditarik. Mengingat itu membuat nya ingin menangis dan mual.

Ia berharap bahwa anak baru tadi tidak mengikutinya lagi. Sekarang tidak ada Kenzo ataupun Bian yang bisa membentenginya.

Lalu Ia pun duduk di bangku taman sembari menenangkan diri.

Grep!
Tangannya di gengam erat. Rayya shock. Ia ingin menangis. Sembari menatap orang yang menggengam erat tangannya.

"Gua Gay!!"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 01, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

GAY FOR UTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang