Bab 1

3 0 0
                                    

Ya allah, hamba mohon jodohkanlah hamba dengan seorang tentara ya allah, yang bisa membimbing hamba ke syurga mu, yang tampan mapan dan bijaksana, yang bisa menerima kelebihan dan kekurangan hamba, yang mencintai dan menyayangi hamba dan keluarga hamba, yang keluarga nya bisa menerima hamba dan keluarga hamba, ya allah hamba percaya kuasaMu, tiada yang tidak mungkin bagiMu, karena sesungguhnya tiada daya dan upaya melainkan pertolongan hamba mohon tolonglah hamba ya allah, tolong jodohkan hamba dengan seorang tentara, agar hamba bisa pergi bebas ya allah, aamiin.

"khusyu bener sih bu doanya, doa apaan, Minta jodoh?"
"kalo iya kenapa? Elu bantuin doain gue juga dong ra, biar cepet dikabulin gitu sama allah."
"ya allah, kabulkanlah segala pinta el ya allah, aamiin, tu dah gue doain"
"uuuu tayang, gitu dong bantuin doain temennya. Sini peluk sini"
"ogahh, geli gua" elak kara sahabat gue.

FYI, kara adalah orang yang paling bisa mengerti gue. Gue kenal kara saat kita ketemu di kereta waktu gue mau intetview kerja, dan ternyata kantor tempat gue intetview adalah kantor yang sama dengan kantor kara kerja. Yupss, kara lebih duluan kerja di kantor ini karena setelah magang di kantor ini dulu, kara di rekrut buat gabung ke perusahaan ini. Dan gue, gue adalah anak rantau yang mencoba mencari cara untuk bisa pergi dari rumah.

"el, lu cuti tahun ini beneran gak mau di pake buat pulang kampung?"
"enggak." jawabku singkat
"lu seriusan gak mau balik, emang gak rindu gitu sama keluarga elu el, el elu pulang cma setahun sekali loh, emang gak kasihan sama nyokap bokap lu?"
"ra, gue mau pulang klo gue udah nemu jodoh gue, gue capek gue bosen ra kalo tiap pulang bahasanya soal warisan."
"cita-cita gue itu pulang bawa calon mantu buat orang tua gue, dan gue maunya itu orang jauh ra, gue gak mau kalo orang biasa karena gue tau setelah nikah ntar gue pasti di suruh balik ke kampung terus tinggal d kampung deket orang tua gue dan kalo gue gak mau gue gak diancam gak bakal dapat warisan."
"teruss, lo maunya jodohnya lo yang gimana? Artis, paspampres, pilot, tentara, atau anak presiden sekalian?"
"ya gue sih berharap bisa nikah sama tentara ya, karena lo tau sendirilah tentara kan pasti bakal tinggal d asrama tu, nahh kalo gue nikah sama tentara orang tua gue gak bakal maksa gue tinggal di kampung dong, karena dia tau siapa suami gue"

pergiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang