Kelahiran Kembali

1K 83 9
                                    

Disclaimer : Masashi Kishimoto
Pairing : ItaNaru, Sasunaru
Rated : M/T
Genre : Romance, Fantasy, Dinasti, Harem
Warning : OOC, OC, Yaoi, Shonen Ai, BoyxBoy, Typo bertebaran, Homophobic minggir dulu. Di larang copas isi keseluruhan cerita.

.

.

.

.

"Aku tidak mau menikah dengan Raja Tirani itu, Bu! Sampai matipun aku tidak akan mau menikah dengannya!"

PLAAKKK!!

Tamparan keras melayang ke pipi halus milik seorang gadis muda yang baru saja menginjak usia 14 tahun. Di mana usianya sudah cukup untuk menikah. Gadis itu terdorong hingga tersungkur di atas ubin dengan pipi merah bekas tamparan keras yang di layangkan kepadanya. Gambar lima jari tercetak jelas di pipi gadis itu dengan warna merah, membuat gadis itu sontak menjerit dan menangis tersedu-sedu merasakan rasa perih dan panas yang berdenyut-denyut. Wajahnya berantakan dengan berlinang airmata.

Bola mata wanita paruh baya yang melakukan tamparan itu melotot akibat amarah yang meletup-letup, di sebabkan karena sikap kekeras kepalaan oleh putrinya. Tubuhnya bergetar hebat akibat emosinya yang tersulut.

"Ibu memintamu menikah karena usiamu sudah cukup untuk menikah! Raja sendirilah yang menginginkanmu. Bagaimana bisa kamu menolak permintaan seorang Raja dari penguasa terbesar di Kota kerajaan Konoha ini?! Kamu.. Kamu.. Kamu! Dasar anak yang tak tahu diri!!" wanita paruh baya itu meraung sembari menunjuk wajah putrinya dengan ekspresi jengah.

"Hiks... Akuㅡ" gadis itu kehilangan kata-katanya. Kalimat yang ingin dia katakan tercekat di tenggorokannya. Merintih dalam kesedihan, dia menyadari akan hal itu. Yang bisa dia lakukan hanyalah menangis.

Dia hanyalah putri dari seorang pejabat kecil. Bukan putri dari sebuah kerajaan termasyhur. Penolakan tidak di butuhkan jika Raja sudah menjatuhkan titahnya. Rakyat biasa sepertinya hanya bisa menutup mulut rapat-rapat. Tidak ada yang di perbolehkan untuk menentang maupun berkomentar. Meski gelar putri bangsawan melekat erat di dirinya, tapi dia bukan seorang putri istana yang bisa dengan sangat mudahnya menolak.

"Jika kamu bisa memasuki istana dan menjadi salah satu selir seorang Raja Konoha, hidupmu akan sedikit lebih baik. Mereka yang meremehkan kita akan memandang tinggi derajat keluarga kita."

"Ibu, aku tetap tidak mau.." gadis itu tetap berusaha keras untuk menolak, "cari saja seseorang untuk menggantikanku. Cari seseorang dengan paras yang lebih cantik dariku."

"Kamuㅡ" sang ibu mulai kehilangan kesabaran. Memandang tidak percaya ke arah putrinya yang tersungkur di tanah dengan ekspresi tertegun.

"Sudah, hentikan perdebatan kalian yang tidak berguna itu." suara dingin dari seorang pria paruh baya mengintrupsi kericuhan di kediaman wanita tersebut.

Dan suara debaman dari pintu ruangan mereka berdebat terbuka dengan nyaring saat seorang pria paruh baya masuk ke dalam ruangan tersebut, yang di mana di ruangan itu ada seorang gadis belia bersama ibunya tengah beradu mulut.

"Suamiku!" pria itu berjalan dengan langkah santai, mengangkat tangannya yang menopang di belakang punggung dan memberikan instruksi ke arah istrinya untuk tetap diam.

Menghela nafas lelah, pria yang ternyata suami dari wanita tersebut menatap putrinya yang masih tersungkur duduk di tanah dengan ekspresi yang sulit terbaca. Salah satu tangannya kembali ke belakang punggungnya, dengan jari mengepal. Sementara tangan lainnya membelai janggut panjangnya yang menjuntai.

"Masalah ini...tidak perlu lagi di ributkan."

"Suamikuㅡ" sang istri masih keukeuh dengan keinginannya. Sedangkan gadis di tanah itu terkesiap ketika sang ayah mengatakan sesuatu yang membuat hatinya sedikit lebih tenang. Gadis itu tersenyum kecil. Namun ketika ibunya meliriknya dengan kerutan kekesalan, gadis itu segera menunduk menyembunyikan raut bahagianya.

Legend of The Male EmpressTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang