Thriller, Horor | END ( Beberapa part telah dihapus untuk kepentingan penerbitan )
Semenjak kecelakaan yang menimpa dirinya sewaktu kecil dulu, Kim Aylie dapat melihat bagaimana cara orang mati dan apa yang akan terjadi pada mereka melalui benang me...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Suasana pagi yang cerah menambah rasa semangat kepada Aylie yang sedang berbaring di atas meja sambil membaca buku di rooftoop sekolah.
Desiran angin pagi meniup setiap helai rambut Aylie, sesekali helaian rambut tersebut menutupi penglihatannya dan membuatnya tampak risih namun gadis itu tetap kembali mencoba memfokuskan diri dengan buku di tangannya
Suara kicauan burung yang bertengger di dahan pohon terdengar jelas di telinganya, tetapi itu tak menganggunya sama sekali. Malahan gadis bersurai hitam itu menyukainya, sungguh suasana pagi yang sempurna
Brakk...
Suara dobrakkan pintu yang kencang disertai dengan kemunculan Vincent yang tiba-tiba di balik pintu rooftoop seketika langsung mengacaukan suasana pagi yang indah. Aylie langsung bangun dan duduk di atas meja, menatap Vincent yang tampak tak menyadari keberadaannya
Gadis itu melempar bukunya sekencang mungkin hingga mengenai bahu laki-laki itu.
Vincent meringis kesakitan lalu berkata, "Astaga! Ternyata ada setan disini"
Aylie kesal, ia melipat kedua lengan di depan dada dengan masih terduduk di atas meja. "Kau kenapa selalu ada dimana-mana sih?!" Gerutunya kesal
"Loh, memangnya ini tempat milik nenek moyangmu?" Jawab Vincent sambil tersenyum meledek yang membuat kekesalan Aylie bertambah dua kali lipat
Baru saja Aylie ingin membalas perkataan lelaki itu, tiba-tiba teman-temannya datang dan langsung menyapa Aylie. Sambil membawa camilan, duduk di atas kursi dan meja yang tak terpakai itu
"Nah, sudah diputuskan. Bagaimana dengan Villa Merah?" Ucap Joy tiba-tiba yang membuat Aylie mengerutkan dahinya bingung, ia tak pernah mendengar tentang lokasi tersebut tetapi melihat raut wajah teman-temannya tampaknya hanya ia seorang yang tidak tau
"Oh? Villa terpencil itu? Letaknya ada di tengah hutan kan?" Sahut Evan tiba-tiba
Suasana di atas rooftoop sangat ramai ditambah lagi Eva, Stacy, Jessica dan Kai. Kebetulan saat ini sedang jam kosong dikarenakan para guru sedang melakukan rapat untuk membahas penilaian akhir semester yang akan dilaksanakan satu minggu lagi
"Kudengar ada air terjun dan juga Villa itu dikelilingi oleh padang bunga mawar, bukan?" Yeri berkata dengan penuh semangat.
"Lokasi lebih tepatnya berada di pulau kecil tengah-tengah laut, dikelilingi bukit kecil dan juga lebatnya hutan. Perjalanan ke sana membutuhkan waktu sekitar tiga jam dengan menaiki kapal, kapal siapa yang akan kita pakai?" Kata Vincent, Villa Merah adalah salah satu dari sekian milik keluarganya