Hai, kamu! Semua unsur yang terdapat dalam karangan ini tergabung dalam imajinasi kedua penulis. Selamat membaca!
~
"Kalo misalnya Kereta bisa melaju tanpa ragu, harusnya gue juga bisa dong melangkah tanpa ragu"
Pagi, 5 Juli 2019 Bagaskara Buana berambut coklat tua lebat, berpakaian kemeja kotak-kotak merah, celana panjang hitam dan membawa tas punggung berwarna krem. Tergesa dia berlari mengejar keberangkatan MRT dengan sepatu ketsnya di detik-detik menutupnya pintu.
Seraya berlari dia mengumpat-"Anjir ngapa gue lari lama bat sih ini". Saat sudah mendekati pintu, ada seseorang yang berlari juga, lalu menabraknya.
DUGHH
BRAKKK
"WOYY PUNYA MATA GAK SIH LOO,EH JANGAN MAEN KABUR AJA LOO, WOYYY WOYY" emosi Kara. Dia cepat-cepat mengambil tasnya yang ikut jatuh, lalu ikut berlari mengikuti orang yang menabraknya tadi. Kara tidak terima, ia sudah ditabrak malah ditinggalkan begitu saja. "gila tuh orang yak, badan segede gorila nabrak gue, untung muka manly gue gak ngapa-ngapa"
Untung saja Kara berhasil masuk ke gerbong kereta, tetapi dia kehilangan jejak orang itu karena keramaian di dalam gerbong.*Minggu weyy penuh, lagian sih lu Kar Minggu naek kereta, goj*k aja sih
emosi Kara semakin surut selama perjalanan dari stasiun Lebak Bulus menuju Blok M, tujuan Kara mau ke M Bloc Space buat liat-liat printilan buku komik favoritnya dan tentu saja me time!
Sesampainya di stasiun Blok M, Kara mencari-cari orang yang tadi menabraknya. Samar-samar orang itu berambut coklat kemerahan dan membawa tas gitar, sisanya ia lupa orang itu memakai pakaian apa. Tak kunjung menemuinya, ya sudahlah ia lupakan saja, toh tidak ada ruginya buat dia juga. Langsung Kara meluncur ke M Bloc Space.
Beruntung, Kara mendapatkan Kaus edisi terbatas yang dia idamkan, tapi dia cukup geram karena kehabisan stok 100 buah komik pertama jilid terbaru yang diluncurkan oleh sang komikus, "bangke. antriannya panjang banget tadi, harusnya gue dateng sejam lebih awal, huftt.." gumam kara sambil mempoutkan bibirnya. *jangan dibayangin gemezz sendiri nanti.
Saat ini kara sedang mengelilingi spot-spot yang ada di M Bloc Space, ia bingung mau ke spot mana lagi karena semuanya sangat menarik untuk dikunjungi-"hmm enaknya kemana yaa... beli minuman enak kali yak sambil nontonin live music seru juga keknya" gumamnya lalu mengarah ke Kafe.
Akhirnya ia memesan ice cream strawberry dan snack-snack ringan, tentunya yang berperisa strawberry juga. Yass cowok berparas imut ini suka banget sama apapun yang berbau strawberry. *gue aja demen coklat Kar, masa kita kebalik sih
Setelah mendapatkan pesanannya ia mencari tempat duduk yang ada di sekitaran panggung tetapi agak sepi. Sambil memakan ice cream dan snacknya, ia terdiam lagi memikirkan hal-hal yang membuat ia down-" kenapa gak ilang-ilang sih sedih gue. Gue udah coba nyenengin diri kesini tapi sama aja, gak ada yang bisa gue lupain" gumamnya pelan sambil termenung.
Alasan Kara memilih untuk kesini, ia ingin mencoba melupakan omongan-omongan orang yang bikin ia down seperti sekarang, pasalnya ia akhir-akhir ini sering dibicarakan siswa-siswi sekolah karena masalah yang menimpanya.
Disaat ia sedang termenung, band yang akan perform mulai check sound- "cek... cek... Hai semua kami dari Apollo. Disini kami mau mencoba mengcover beberapa lagu, enjoy!" Saat itu juga, Kara mengedarkan pandangannya ke arah panggung dan sedikit terkaget karena yang ada di panggung itu adalah orang yang tadi menabraknya. Pada saat yang sama, pria yang menabrak Kara tak sengaja menujukan pandangannya ke arah Kara. Jadi mereka saling bertatapan untuk beberapa saat.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Train Carry Much Stories
Short StoryBagaskara rasanya terlalu imut untuk standar wajah pria. Tapi, mata imut itu melambungkan banyak rahasia dibaliknya. Ajaibnya kode rahasia itu dapat terbaca oleh seorang yang menabraknya terburu-buru di depan kedatangan kereta, juga orang dalam gerb...