Bab Satu

15 1 0
                                    

Kevin membuka mata nya yang terasa berat , melihat jam beker yang menggantung di dinding kamar nya.. 07.25. ia keluar dari kamar berusaha menjerhihkan fikiran.. melihat kota New York pagi ini yang indah.. "Aku harus bergegas" kata nya berniat.. ia akan sarapan diluar pagi ini sambil menikmati Indahnya cuaca New york.. Tapi mungkin teman nya tidak akan seindah cuaca hari ini .. Ya mungkin saja..

Kevin meraih ponsel nya, menekan beberapa nomer dan mendekatkannya ke telinga .. Mendengar nada sambung yang lumayan lama.. membuat nya semakin yakin jika teman nya memang sedang tidak baik hari ini.. Ya benar saja dia memutuskan sambungannya.. Itu tandanya aku sendiri yang harus mendatangi apartemennya,, Baiklah...

Aku menekan bel interkom apartemen nya.. "Alex! Cepat buka pintu nya atau aku akan membeku diluar!" Alex membuka kan pintu nya.. Ia menaiki lift sampai lantai 4 dan berhenti diluar pintu dan harus menekan bel nya lagi.... "Ayolah kawan! Jangan membuatku marah" alex membuka kan pintu nya.. Ternyata dugaan ku benar.. "Oh yaampun sekacau itu kau di pagi secerah ini?" Alex masih bungkam di tempat.. Rambutnya acak acak kan.. dia masih menggunakan kemeja putih nya.. Seperti nya ada yang tidak beres.. "Ada apa kau datang kesini Kevin? Kau tau? aku tidak ingin diganggu" Alex membuka suara.. Suara nya serak.. "Pertama, aku ingin mengajak mu sarapan pagi ini dann Kedua aku tidak tau apa yang menyebabkan kau sekacau ini" Kevin benar.. Dia tidak tau apa hal buruk yang akan menimpa alex.. Jadi lebih baik dia menyingkir dari depan pintu dan membiarkan kevin masuk ke dalam apartemen nya..

"Kau tau alex.. Apa yang paling aku benci dari mu?" kevin duduk di sofa apartemen alex sambil mengambil remote control untuk menyalakan televisi nya.. "Sikap mu dengan sekeliling mu Terkadang aku heran dengan orang orang yang tertarik padamu.. Jelas bisa dilihat aku lebih baik dari pada dirimu .. Tapi mereka masih saja menyebut nyebut nama mu sambil berlari lari berusaha menghentikan mu dan meminta tandatangan dan sebagai nya" Alex duduk disamping kevin dan mengambil alih remote nya.. memindah televisi nya ke saluran berita hari ini..

"Alex! ayolahhh kita keluar untuk jalan jalan.." "tidak bisakah kau membiarkan aku tenang? kau benar benar membuat ku gila!" Alex semakin aneh.. dia bangkit dari duduknya dan mendesah keras.. "Jadi ada apa sebenarnya?" Akhirnya kevin mengeluarkan pertanyaan itu.. "Kau tau! Pertunjukan biola ku bentrok dengan acara syuting ku!! dan aku benar benar tidak bisa mengatur waktu! Aku sudah gila! benar benar gila!!" Alex mengatakan dengan menggebu-gebu,, "Baiklahh aku mengerti,, Lebih baik kita sarapan diluar dan membicarakan ini.. Kau harus mengisi perut mu dulu kawan.. Baru otak mu bisa bekerja" Alex hanya mengangkat sebelah alis dan bahu nya,, lalu berjalan meninggalkan mu masuk ke kamar mandi "Cepat dan bergegas lah!" Alex masuk ke kamar mandinya.. Tidak lama dia keluar dan mengeringkan rambut nya menggunakan handuk..

"Baiklah ayo.." kevin beranjak dan sambil bersiul siul.. "Kevin, kita mau kemana?" Alex memiringkan kepala nya dan tersenyum hambar .. "Menemui wantia yang aku ceritakan kemarin.."

Wanita? Ah alex ingat.. Kevin memberitahunya bahwa dia menyukai koki wanita itu.. Dan dia ingin alex menemui wanita itu? Bersamanya?

"Tapi kevin.. Aku tidak ada waktu untuk itu.. Kau hanya bilang bahwa kita akan sarapan.. Kau tau aku tidak suka menunggu.." Alex mengambil kunci mobil,ponsel dan kunci apartemen.. Ia mengejar kevin yang sudah menjauh ..

*****

"Jadi ini tempatnya?" Alex dan kevin sudah berhenti di depan restaurant besar berwarna hitam dan putih itu.. Ya saat alex membaca deret kalimat di bawan nama restaurant itu.. Dia melekukan bibir nya membentuk senyuman kecil..

Taste'Street

Genvix
Genvix adalah nama keluarga alex.. 'Alex Genvix" jadi.. Benarkah ini restaurant yg dibilang ayah 2 bulan lalu? Astaga.

More Than AnythingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang