arisha-1

21 9 9
                                    

              Happy reading guys🖤
                                  .
                                  .
                                  .


Kring..kring..kring
Kring..kring..kringg
Kringg..kringg..kringg

"Eughhh," gulat risha sambil mematikan jam wekernya dan melihat angka jam wekernya.

"Duhhh udah jam 4 nih, gua harus cepet cepet solat nih," ucap risha sambil bangun dari bangkarnya menuju kamar mandi.

Ceklek

"Loh nenek, nenek udah bangun? Kenapa ga bangunin risha?," Kaget risha melihat neneknya tengah membuat jajanan pasar.

Perlu diketahui risha hanya tinggal bersama neneknya jadi tak kaget ketika keluar kamar bertemu neneknya.

"Iya nenek tadi kebangun jadi daripada ga ngapa ngapain nenek lanjut buat jajanan," balas Widya (nenek risha)

"Harusnya nenek bangunin risha biar nenek ga sendirian," sesal risha

"Udah gapapa, risha belum solatkan? Udah sana salat dulu, keburu waktunya habis," balas Widya sambil tersenyum menatap cucunya itu.

"Yaudah risha salat dulu, nenek kalau capek istirahat Dudu biar nanti risha yang lanjut," ucap risha

"Iya," ucap Widya teduh

Sebenarnya Widya sangat sedih melihat cucunya itu. Kenapa cucunya itu mendapatkan kehidupan seperti ini.

Disaat gadis lain bangun tidur langsung disuguhkan sarapan dari ibu yang melahirkannya tapi tidak dengan risha. Risha harus membantu  dirinya menyiapkan dagangan jajanan pasar.

"Nek? Nenek?," Panggil risha sambil melambaikan tangannya dihadapan wajah sang nenek.

"Heh? Hah?" Kaget Widya

"Nenek melamun? Lamunin apa sih nek? Hahaha," kekeh risha

"Enggak, nenek nggak nglamun, kamu udah selesai sholat?" Tanya Widya

"Udah dong, buktinya risha udah disini," balas risha

"Apa nih yang risha harus bantuin saat ini?" Lanjut risha

"Ini nih kamu taruh pukisnya di meja makan trus bungkus satu satu," jawab Widya

Iya, nenek Widya menjual kue pukis di pasar. Meskipun sudah berumur 60 tahun tapi Widya sangat semangat menjalani hidupnya demi kelangsungan hidup dirinya dan risha.

"Okee nekk," balas risha sambil mengangkat kue dan berjalan keruang makan.

Seperti inilah kerjaan dia setiap hari sehabis sholat subuh membantu neneknya membuat jajanan pasar.

Kadang risha iri dengan kehidupan gadis lainya yang dapat bangun siang. Risha sebenarnya juga bisa seperti itu tapi risha tau diri dia hanya numpang  walaupun itu dengan neneknya sendiri. Risha ingin neneknya bisa beristirahat tidak bekerja yang berat berat apalagi sudah tua.

Risha kadang mikir kalau bisa semua yang dikerjakan oleh neneknya harus bisa dikerjakan olehnya.

"Sudah jam 6 ris, sana kamu mandi dulu nanti telat sekolahnya, ini nenek aja yang lanjutin lagian tinggal dikit," suruh Widya sambil berjalan kearah risha

"Gapapa nek, risha aja ini tinggal dikit," kekeh risha

" Udah sana nanti telat Lo,"

" Yaudah risha mandi dulu ya nek,"

"Iya,"

Setelah beberapa menit digunakan risha untuk mandi dan bersiap siap akhirnya risha keluar kamar.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 07, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ARISHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang