bagian 1

15 2 0
                                    

Aurora sedang melihat dirinya didepan cermin ia membenahi beberapa helaian rambut yang sengaja ia ikat hari ini, tak lupa ia mengenakan jaket jeans crop kesayangannya, Aurora berjalan santai menuruni anak tangga menuju ruang makan padahal jam sudah menunjukkan pukul 8 pagi yang berarti aurora sudah bisa dipastikan terlambat.

" Pagi non, mau berangkat sekolah ya non? " tanya bi sarni selaku pembantu yang bekerja dirumah keluarga aurora

" Iya bi, papi sama mami kemana bi? " tanya Aurora bingung karena tidak melihat tanda tanda ada kedua orang tua nya disini

" Tuan dan nyonya sudah berangkat ke kantor non. " jawab bi sarni

" oh oke bi, aurora berangkat kesekolah dulu " ucap aurora dengan wajah yang dipaksakan tersenyum

Bi sarni yang bisa melihat perubahan wajah aurora pun hanya bisa mengangguk, karena memang selalu begitu Aurora tidak pernah dianggap oleh kedua orang tuanya bahkan terkadang papi dan maminya sering membentak atau tidak segan segan memukul Aurora bila gadis itu melakukan kesalahan sekecil apapun.

Aurora berjalan gontai menuju mobil BMW kesayangannya itu, ia pun langsung menancap gas untuk berangkat ke sekolah
 

*****
Sesampainya disekolah Aurora bergegas untuk masuk kesekolah melewati pintu belakang dengan cara melompati pagar tinggi dibelakang sekolah. Karena ketidak hati hatian Aurora ia terpeleset saat ia turun dari tangga kecil yang sudah ia letakkan dibelakang sekolah agar bila ia terlambat ia bisa menggunakan tangga itu.

"Aw, sakit banget berdarah lagi! "  kesal Aurora pada dirinya sendiri melihat pahanya sudah terdapat beberapa bercak darah yang mengenai rok putih abu abu yang sengaja ia pendekkan.

Aurora menghiraukan luka yang ada dipahanya itu, lalu ia berlari menuju kelasnya karena sebentar lagi ulangan harian matematika, walaupun bisa dibilang Aurora adalah gadis yang tomboy dan tidak suka diatur tapi Aurora termasuk salah satu siswi yang pintar dalam bidang akademik dan juga dalam bidang olahraga terutama basket, Aurora sempat akan menjadi ketua ekskul basket di sekolahnya untuk membuktikan kepada kedua orangtuanya bahwa ia bisa berprestasi dan dengan cara itu papi maminya akan memperhatikan dan menyanyanginya seperti anak anak lain, tetapi hal itu sia sia karena papinya sudah berkata terlebih dahulu kepada Aurora bahwa ia dan maminya tidak perduli dengan semua prestasi Aurora.

"Aurora aneisha lawles! ini sudah jam berapa?!   "  bentak guru laki-laki yang mengajar mapel matematika dikelasnya

"aduh, maaf pak saya tadi telat bangunnya " jawab Aurora santai

"Rok kamu kenapa dipendekkan seperti itu?! "  tanya guru laki laki itu naik pitam melihat tingkah salah satu anak muridnya itu

" yaudah si pak suka suka saya mau saya apakan rok saya juga, yang make rok ini juga saya. "  jawab Aurora santai tanpa ada rasa takut sedikitpun.

" Cepat kamu berdiri di lapangan menghadap tiang bendera sampai jam pelajaran saya selesai! " perintah guru matematika itu

" Nasib ulangan saya gimana pak? " tanya Aurora memelas

"Kamu ikut ulangan susulan bersama dengan teman teman kamu yang hari ini tidak masuk. " tegas guru laki laki yang berada didepan Aurora.

setelah itu, Aurora pun segera menuju lapangan, sesampainya di sana Aurora melihat beberapa anak laki laki dengan gaya yang cool sedang bermain bola basket dibawah teriknya matahari, ia menghiraukan nya dan langsung hormat kepada tiang bendera

Tiba-tiba sebuah bola tepat mengenai pahanya yang tadi terluka akibat jatuh dari tangga, luka itu akhirnya berdarah lagi

" Siapa yang berani lempar bola ini ke kaki gue?! " tanya Aurora kepada siswa siswi yang ada disana

" Gue, orang yang ngelempar bola itu. " ucap
Alvazo dengan santai dan tenangnya

Alvazo Aileen Satriatama, anak laki laki pertama dari keluarga Satria, papa nya bernama Satria, dan mamanya bernama angel. Keluarga Alvazo adalah pemilik SMA tri utama yang notabene nya adalah SMA Aurora sekarang. Alvazo dikenal sebagai orang yang dingin, kaya raya, cerdas, dan juga sadis. Hampir semua anak SMA Tri Utama memuja muja ketampanan Alvazo

" Oh, jadi lo yang ngelempar bola ini ke gue? Punya nyawa berapa lo sampe berani ngelempar bola ini ke gue? " tanya Aurora dengan nafas yang memburu

" Gak sengaja " ucap Alvazo singkat

" Lo bilang lo nggak sengaja?! oh lo nantangin gu- " belum sempat Aurora melanjutkan perkataan nya ia langsung terduduk lemas dilapangan sembari menahan rasa sakit pada daerah hati nya

" Sorry " ucap Alvazo singkat

belum sempat Aurora membalas ia langsung pingsan ditengah lapangan, Alvazo pun  langsung menggendong nya ke arah parkiran, semua siswa siswi yang melihat kejadian tersebut tidak mau menyia nyiakan kejadian langka seorang Alvazo Aileen Satriatama menggendong seorang gadis bad girls di SMA Tri Utama

Alvazo pun langsung memerintahkan beberapa sahabatnya untuk membawa tas Aurora ke rumah sakit Utama, rumah sakit milik keluarga Alvazo.

Alvazo pun langsung menancap gas mobil nya membawa Aurora menuju rumah sakit milik keluarganya.

_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_

Segini aja ya capek nulis. hehehe
Btw ini cerita ke 2 aku setelah cerita Nathan, sorry banget cerita Nathan nggak aku lanjutin karena aku kehabisan ide
Jadi daripada aku rombak ulang cerita Nathan aku bikin aja cerita Aurora Aneisha Lawles ini. Have fun gais sama cerita aku!

sorry banyak typo dimana mana
Jangan lupa vote! ❤

Aurora Aneisha LawlesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang