Disclaimer: Assassination Classroom (c) Yuusei Matsui
Warning: AU. OCC. Typo. High school AU. Teacher AU. Teacher!Karma. High school student!Gakushuu
.
.
#MonthlyFFA #Kisah9uru
.
.
.
Bel tanda masuk berdering dan siswa-siswa kelas 3-A Kunugioka High School yang masih berada di lorong buru-buru memasuki kelasnya sedangkan yang telah berada di dalam kelas segera menuju bangkunya masing-masing. Termasuk salah satunya Asano Gakushuu.
Pemuda bermanik violet itu duduk dengan helaan napas kasar saat dia mengingat kembali bahwa mata pelajaran pertama pada pagi hari ini adalah matematika. Tidak, Gakushuu tidak seperti murid kebanyakan yang membenci mata pelajaran yang digadang-gadangkan sulit tersebut, sebaliknya Gakushuu cukup menyenanginya, lagipula Gakushuu adalah murid teladan yang ambisius dalam belajar.
Hal yang membuatnya merasakan keinginan untuk melarikan diri dari kelas adalah guru yang mengajar matematika untuk kelasnya.
Omong-omong soal guru tersebut, akhirnya sosok itu tiba setelah lima menit terlambat. Gakushuu mengerutkan kening saat gurunya tersebut masuk dengan langkah santai dan wajah tak bersalah sedikitpun.
"Ohayou," sahutnya santai sembari meletakkan tas kerjanya di atas meja.
Gakushuu berdiri, memberi intruksi untuk melakukan salam.
Gakushuu membuka buku catatan dan memaksa diri untuk duduk dan mengikuti pembelajaran tanpa keluh kesah, setidaknya tidak diutarakan keras-keras.
"Sampai mana pelajaran kita?" tanya sang guru sembari memasukkan tangan ke saku celananya.
"Integral, Akabane-sensei," jawab Gakushuu sopan walaupun di dalam hati masih misuh-misuh tanpa alasan.
Akabane-sensei menoleh padanya, dua sudut bibir terangkat menjadi senyum yang berkesan jahil, dan Gakushuu sekali lagi dibuatnya mengerutkan dahi.
"Ah, terimakasih sudah mengingatkan Asano-kun, walau kau sendiri juga perlu diingatkan untuk memanggilku Karma-sensei saja," sahut Akabane Karma sembari memberi kerlingan pada muridnya yang dianggapnya terlalu serius. Sudut bibirnya terangkat samar melihat Gakushuu mengernyitkan hidung sebelum mengangguk, tapi Karma tahu itu bukan berarti Gakushuu akan mengikuti kata-katanya.
Karma kembali melayangkan pandangan ke seluruh kelas dan memulai materi dengan gayanya sendiri. Memberikan berbagai soal yang unik dan terkadang terlihat keluar dari poin pelajaran dan hal itu membuat Gakushuu merapatkan bibirnya menahan komplain yang sudah berdiri di ujung lidah.
Gakushuu tidak menyukai guru seperti Akabane Karma. Tak jarang Gakushuu mempertanyakan kompetensi dari Karma, bagaimanapun juga guru itu masih benar-benar muda, dan tak peduli seberapapun jeniusnya ia disebut-sebut, bagi Gakushuu itu tak ada gunanya jika dia memang tak pantas.
Karma terlalu santai. Terlalu inkonvensional. Terlalu berbeda.
.
.
.
"Asano-kun, apa kau bisa membantuku menyortir tugas dan kelompok untuk kegiatan minggu depan?"
Gakushuu mengangguk pada Nagisa-sensei. Pria berperawakan kecil itu tersenyum dan mengisyaratkannya untuk ikut menuju ruang guru. Nagisa segera menuju mejanya yang penuh tumpukan kertas dan buku, digesernya sedikit agar ada ruang kosong di permukaan meja.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Teacher's Responsibility || KaruShuu
Fanfiction"Kau tau itu tidak boleh bukan? Aku adalah gurumu, aku mempunyai tanggung jawab atas profesiku dan atas dirimu sebagai murid," sahut Karma. Gakushuu mendengus mencemooh. "Kau tidak menjawab pertanyaanku. Aku bertanya pertanyaan yang harusnya dijawab...