Sweet Tsundere (Kacchako)

353 40 14
                                    


Disclaimer :

Boku no Hero Academia by Horikoshi Kohei

Story by RaraHime

Happy reading~

Kacchako

"Kau benar Mina-chan. Mochi yang dijual di kantin sekolah memang sangat enak. Lembut sekali.." Uraraka berucap sambil mengusap kedua pipinya. Seakan-akan turut merasakan kelembutan kue bulat yang diceritakan Ashido Mina tadi.

"Benar kan? Ugh aku bahkan tak bisa berhenti memakannya. Andai saja perutku tak memiliki batas." Ashido Mina mengusap perutnya. Sepertinya rasa mochi itu benar-benar enak.

"Ahahaha...itu sedikit berlebihan, Mina-chan. Tapi kurasa aku akan membeli mochi itu lagi seandainya aku tak kehabisan uang bulan ini." Uraraka menggaruk belakang kepalanya. Ia memasang senyum konyol sambil mengucapkannya.

"Hey! Kau bisa membelinya bulan depan, Uraraka!" Ashido menuding Uraraka dengan jari telunjuk kanannya.

"Umm..sebenarnya bulan depan uang saku milikku sedikit dikurangi." Uraraka menyandarkan tubuhnya ke sofa dengan lemas. Mereka berdua tengah berada di ruang tengah asrama sekarang.

"Eh? Kenapa?" Ashido meletakkan jarinya di dagu.

"Ah bukan bukan!! Aku-maksudku aku akan menabung lebih banyak bulan depan." Uraraka mengibaskan kedua tangannya di depan wajah Ashido. Rasanya agak memalukan membahas mengenai kondisi ekonominya dengan teman. Itu topik yang sensitif sepertinya.

"Ah begitu." Ashido mengangguk paham.

Keduanya hening setelahnya. Mereka berdua sama sekali tak menyadari kehadiran laki-laki di belakang mereka sampai laki-laki itu berbalik meninggalkan mereka berdua.

'Mochi ya.. Dasar kekanakan.'

.

...

.

Keesokan harinya

"Eh? Kukira sensei sudah datang." Midoriya berucap saat memasuki kelas. Waktu istirahat memang hampir habis lima menit lagi, tapi Midoriya pergi ke toilet setelah dari kantin tadi. Ia membiarkan Uraraka dan Iida pergi ke kelas duluan.

"Ah Deku-kun. Kukira kau akan terlambat masuk ke kelas." Uraraka melambai dari meja milik Hagakure. Ia dan para gadis masih bergosip santai di meja gadis invisible tersebut.
Midoriya tersenyum dan berjalan melewati Uraraka menuju mejanya sendiri. "Terimakasih sudah mengkhawatirkanku, Uraraka-san." ucap Midoriya dengan senyum manisnya.

"A-ah. I-iya Deku-kun." Uraraka menjawab dengan wajah yang memerah. Sontak hal itu menjadi bahan godaan teman-teman perempuannya.

Oh ayolah, bahkan seluruh kelas satu A tahu bahwa Midoriya dan Uraraka sangat dekat. Bukankah terlalu mustahil kalau mereka hanya berteman? Tidak ada sekedar pertemanan antara perempuan dan laki-laki kan?

"Oi, Muka Bulat!" Bakugou datang dan menggebrak meja Hagakure yang dihuni para gadis satu A. Kirishima sedikit tersenyum dibelakangnya.

"Bakugou-kun?" Uraraka melayangkan pertanyaan. Apa yang diinginkan Bakugou darinya?

Bakugou memegang sebuah bungkusan di hadapan Uraraka. Ia menyerahkan itu ke tangan Uraraka.

"Ambil atau kau akan kuledakkan!"
Bakugou berjalan menuju mejanya tanpa mengindahkan tatapan heran seisi kelas yang ditujukan padanya. Yah, salahkan suaranya yang terlalu keras sehingga memancing rasa penasaran temannya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 02, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

BNHA Oneshoot CollectionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang