Iwan Ber-AKSI

21 2 0
                                    

Siang hari menjelang sore, merupakan waktu yang tepat untuk merasakan keindahan dari sebuah pekerjaan yang bernama istirahat. Tetapi, sore ini, aku tidak melihat adanya keindahan itu. Teriakan yang seolah memanggil namaku, canda tawa yang seolah sedang membicarakanku, terdengar dari seluruh sudut tempat sekolahku 'SMA Regina Pacis 1'.

Beberapa hari lagi pengurus OSIS akan membuat sebuah acara yang mengundang sekolah-sekolah lain untuk ikut berpartisipasi. Ini adalah kali pertama acara ini diselenggarakan di sekolah ini.

"Hey! Wan!"

Refleks, aku langsung menoleh ke arah suara berat yang familiar itu. Orang yang kulihat itu adalah Abdul, sahabat dekatku sejak menduduki bangku SMP.

"Ngopo dul?"

"Kowe wes digoleki karo ketua OSIS kat mau."

"Oh iyo, lali aku ana rapat pengurus OSIS."

Tanpa memikirkan apa-apa, aku langsung berlari sekuat tenaga memasuki pintu ruang OSIS yang tertutup. Canggung rasanya ketika semua pandangan tertuju padaku. Beberapa kali aku salah tingkah saat ingin mengambil posisi duduk.

Sambil mencoba memahami topik yang dibahas, aku mencoba melihat poin-poin yang tertulis di sebuah papan tulis putih. Hal yang dibahas lebih banyak dari perkiraanku. Tak sempat menghela nafas, sang ketua OSIS membuka pembicaraan.

"Nah, saiki Iwan wes ana, ayo dilanjutke rapat e. Ana sing nduwe ide kanggo jeneng acara iki?"

"Aku nduwe ide, piye nek acarane iki diwenehi jeneng AKSI. Ajang kreasi dan ekspresi," usul salah satu pengurus OSIS.

Mendengar usulan itu, suasana di sekitarku mulai mencair dan terdengar suara-suara yang saling bertubrukan.

"Nah, iku wae."

"Apik kuwi."

"Stuju stuju"

Dengan ini, nama yang akan digunakan untuk acara sudah diputuskan. Ketua OSIS mulai melanjutkan bahasan tentang hal-hal lain yang belum ditentukan.

"Lomba-lomba sing arep diadakke apa ae? Yen saka aku sih, apike kuwi lomba-lomba sing padha karo tema acara iki, misale lomba baca puisi."

Dalam diam, aku melakukan sesuatu sama seperti yang dilakukan oleh semua orang di ruangan itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dalam diam, aku melakukan sesuatu sama seperti yang dilakukan oleh semua orang di ruangan itu. Berpikir tentang lomba apa yang dapat membuat banyak orang tertarik untuk diikuti. Berhasil mendapatkan ide, sontak aku mengangkat tanganku dan mulai berbicara.

"Menurutku, lomba gambar apik nek didadekke lomba merga akeh seng minat."

"Aku ra setuju, soale lomba gambar iku kudu nduwe wektu suwe." balas salah satu pengurus.

"Yen ngono durasi lombane didadekke 3 dina. Haruse isa, acara ne iki kan diadakke sajrone 5 dina. Menurutku iku cukup kanggo penjurian karo penilaiane."

Iwan Ber-AKSITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang