Bismillah

4 2 1
                                    

Pagi hari di sebuah pondok pesantren modern di daerah bogor selalu dipenuhi dengan aktifitas para santrinya. Ada yang sedang bersih-bersih, mengantri makan, mandi, atau hanya sekedar membaca buku. Seperti yang di lakukan oleh Aisyah Az-Zahro. Santriawati berkacamata itu baru saja menyelesaikan makannya dan hendak bersiap-siap untuk ke kelas bersama teman 1 nampannya.

Sesampainya di kelas ternyata teman-temannya sedang ramai membicarakan perihal lomba marawis dan qosidah yang akan di laksanakan pada esok malam tepatnya malam minggu. Selain membicarakan perihal lomba ada pula yang sedang membuat yel-yel dan karton yang sudah di potong yang nantinya di gunakan sebagai penanda angkatan mereka.

Zahro terlihat tak begitu tertarik dengan hal seperti itu. Toh juga nanti ujung-ujungnya dia hanya berakhir menjadi penonton setia dari awal acara sampai akhir acara. Dia kembali membuka buku cerita yang baru saja ia pinjam dari perpustakaan pondoknya. Beruntung di perpustakaan pondoknya tak hanya menyediakan kitab-kitab kuning berbau bahasa arab, tapi juga beberapa novel muslimah yang bisa di jadikan pelajaran.

"Za'o" sapa temannya yang langsung duduk di sampingnya. Za'o adalah panggilan akrab dari teman-teman seangkatannya. Yang di panggil hanya menoleh sekilas lalu kembali melanjutkan aktifitasnya. "Ih kenapa si kalo udah baca buku serius amat. Apa si judulnya?" Sambung temannya itu. Zahro hanya mengangkat bukunya dan menunjukan judul buku yang sedang ia baca lalu kembali melanjutkan aktifitasnya.

"Ya ilah buku itu toh. Cuman gara-gara ini anti ana tanya ga jawab-jawab" greget temennya itu. Akhirnya Zahro pun memilih meletakan bukunya dan menatap temannya itu. "Iya kenapa? Ada apa?" Tanya Zahro. Temannya yang memiliki nama lengkap Raisa Khairunisa itu tersenyum lantas berbicara "Kenapa anti kalo baca buku serius banget?" Tanyanya. Zahro menghela nafasnya "Nih ya Nca baca adalah salah satu hobi ana. Dan dari hobi baca ini juga ana jadi seneng untuk buat cerita. Ya kan siapa tau gitu nanti ana bisa bikin novel. Semuanya berawal dari hobi. Di bantu dengan niat yang kuat dan selalu mengucap Bismillah. Semoga aja harapan ana bisa tercapai". Jelas Zahro. Temannya itu pun hanya mengangguk. Tak lama guru memasuki kelas mereka. Zahro pun memasukan buku ceritanya itu ke dalam tasnya. Dan memulai pelajarannya.

🌺________________🌺
Bismillah semoga suka ya😉 Maaf masih pemula. Jangan lupa vote dan komennya ya😊

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 06, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Skenario-Nya Yang IndahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang