Berkenalan Dengan Hantu
Malam kian larut, tapi aku belum beranjak dari perpustakaan. Aku masih sibuk mengerjakan tugas-tugas sekolah. Aku memang sering berlama-lama di perpustakaan, untuk sekadar membaca buku atau mengerjakan tugas.
Neng Ratih, pak Syam pulang dulu ya, kuncinya bapak tinggalkan di pintu. Nanti kalau neng Ratih sudah selesai, kuncinya kasih bapak lagi. Tukas pak Syam.
Iya, baik pak. Jawabku tegas.
Pak Syam pun pergi meninggalkanku sendiri di perpustakaan. Beberapa menit setelah pak Syam pergi, aku mendengar suara-suara aneh. Semakin lama suara-suara itu semakin kencang. Aku melihat sekeliling, namun tidak menemukan apapun. Karena takut, aku bergegas pergi dari perpustakaan. Aku mengunci pintu dengan asal, lalu mengembalikannya kepada pak Syam.
Setelah mengantar kunci, aku berlari menuju asrama sekolah yang berjarak sekitar lima puluh meter dari sekolah.
Aku segera masuk kamar dan menguncinya.
Brukkk, aku membanting pintu dengan kasar.
Ratih, biasa aja dong nutupnya. Emang kenapa sih? tanya Alin yang terbangun karena mendengar suara pintu yang cukup keras, namun aku tidak menjawabnya.
Lalu Alin menatapku heran dan kembali menjatuhkan tubuhnya di atas tempat tidur kami. Yap, kami memang tidur di kasur yang sama, karena dari asrama sekolah hanya menyediakan satu kasur untuk dua orang. Segera aku menjatuhkan tubuhku juga di atas kasur.
Keesokan harinya aku bangun pukul 05:00 pagi, karena mendengar suara alarm dari ponselku. Aku membangunkan Alin untuk pergi mandi, alasannya adalah agar tidak mengantre terlalu panjang. Setelah Alin bangun, kami pun pergi ke kamar mandi dengan membawa peralatan mandi masing-masing.
Alhamdulillah, baru ada satu orang yang mengantre, ujarku.
Syukurlah kamu bangun pagi, Rat, balas Alin.
Tiba giliran aku dan Alin mandi, kami mandi di kamar mandi yang bersebelahan.
Aku akan mandi dan keramas. Sudah dua hari aku tidak keramas. Haha. Gumamku.
Saat aku baru masuk kamar mandi, tiba-tiba aku mendengar suara ketukkan pintu dari luar dengan sangat keras. Bahkan hampir saja pintunya terbuka, namun aku tidak memedulikannya. Setelah selesai mandi, aku segera membuka pintu dan menegur seorang kakak kelas yang berada tepat di depan pintu kamar mandi.
Maaf kak, lain kali kalau nunggu itu jangan berusaha untuk mendobrak pintunya, sabar dikit dong! ujarku tegas.
Kalau ngomong yang bener dong, jangan asal aja. Gue dari tadi kagak nyentuh pintu kamar mandi sama sekali! balasnya tak kalah tegas.
Ada apa nih, Rat? tanya Alin penasaran.
Aku tidak menjawab pertanyaannya, aku justru langsung menarik tangannya.
Ada apa sih, Rat? Kok tiba-tiba kamu narik tanganku dan enggak jawab pertanyaanku! ucap Alin kesal.
Setibanya di kamar aku menceritakan kejadian di kamar mandi dan kejadian tadi malam di perpustakaan. Alin tercengang sambil membelalakkan kedua mata sipitnya, aku tidak merespons ekspresinya, aku hanya berlalu meninggalkannya untuk pergi sarapan ke kantin.
Tunggu! teriak Alin keras.
Kami pergi ke kantin bersama. Setelah sarapan kami segera masuk kelas karena kami tidak ingin terlambat di pelajarannya pak Santoso yang terkenal dengan guru paling galak di sekolah.
Pelajaran hari ini selesai, semua siswa berhamburan keluar kelas. Ada yang pergi ke kamar asrama, ada yang pergi ke kantin dan ada yang pergi ke perpustakaan. Aku memutuskan untuk ke perpustakaan, kudengar ada banyak buku baru yang sampai tadi siang.
![](https://img.wattpad.com/cover/243428999-288-k964814.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
BERKENALAN DENGAN HANTU
HorrorPertemuan yang tak disengaja antara Ratih dan Mirna. Ratih tidak menyangka, bahwa ia bisa melihat seseorang yang tidak mampu dilihat oleh orang kebanyakan.