5 ㅡ Paket Zaidan (Eh Malah Rasyad)

58 12 0
                                    

*

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*

Keesokan harinya Satya, Kiming, Adrian, dan Rasyad sedang berada di teras bawah depan. Mereka sedang menyanyi bersama, tak lupa juga meminjam mic karaoke kepunyaan Dimas, dan iringan gitar dari Kiming.

Satya berteriak, "BILA KU MATI~ SEMUANYA APA?!"

"YA DIKUBURIN!"

Lagu Naif yang berjudul posesif ini adalah lagu kesukaan Satya, Satya memasukkan lagu ini diplaylistnya yang berjudul 'Tak Pernah Mati'.

Satya merebahkan tubuhnya dilantai dan menyilangkan tangannya dibawah kepala, "Suka banget gue sama lagu ini gatau kenapa."

"Suka sama yang pernah nyanyi lagu ini kali." ejek Kiming.

Satya mengerutkan dahinya, "Ai maneh, gandeng atuh."

(Ih kamu, berisik atuh.)

Mingyu mencolek bahu Satya, "Sensitif banget sic kamuh, akuh kan jadi pengen ngebocorin rahasia."

"RAHASIA APAAN TUH?" tanya Rasyad.

Adrian tersenyum tipis, "Bang Kiming kayanya banyak nyimpen rahasia orang."

Kiming mengangguk bangga, "OH YA JELAS."

Satya memukul paha Kiming, "Ming ayo Ming lagi Ming, lanjutin main gitarnya."

Bila ku mati, kau juga mati

Walau tak ada cinta sehidup semati

Jadilah engkau milikku selalu .. utuh

Tanpa tersentuh .. cuma aku

Mengapa aku begini

Jangan kau mempertanyakan

Adrian menepuk pundak Rasyad, "Cad, kayanya di depan gerbang ada orang deh?"

"Siapa?"

Ting-nong!

Ting-nong!

Adrian menepuk Kiming, "Bang, kayanya itu tukang baso kemarin yang mau nagih mangkok deh."

"Bang Sat, udah ngembaliin mangkoknya belum?" tanya Rasyad.

Satya mengangguk, "Udah ko kemarin."

Adrian berdiri dan berjalan ke arah gerbang, "Ya udah bentar gue bukain dulu."

Rasyad menyusul Adrian, "Udah biar gue aja yang buka. Kayanya ini bukan tukang baso deh."

Adrian mengangguk, "Oh yaudah."

Adrian pun kembali berjalan ke tempat semula, Satya dan Kiming berkomat-kamit menanyakan siapa yang ada di depan gerbang.

Rasyad pun membuka pintu gerbang, "Eh iya, mau ke siapㅡ"

KOTILASTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang