I. Panggil saja Jeje

12 1 5
                                    

Hai gais, ini cerita ke tigaku, mungkin masih membingungkan tapi semoga kalian suka ya🥰

Jangan lupa baca juga ceritaku yang pertama dan kedua ya.

Aku takut cerita ini ga serame cerita ku yg judulnya i'm yours. Aku harap kalian setia membaca sampai akhir ya😭

Aku gak negitu jago dalam membuat cerita, tapi semoga karyaku ini bisa menemani kalian selama karantina ini🥰

I waf u gais🥰

Happy reading🥰

Hari masih pagi sementara itu Oliver- Papanya Jesica, selalu membawa perempuan lain ke rumah, hanya untuk menikmati seks saja.

Perempuan yang Oliver bawa tidak sama, selalu berbeda setiap harinya, ada yang lebih muda, setara, bahkan sampai yang lebih tua. Perempuan itu selalu dibawa Oliver untuk sarapan bersama dengan anaknya, Jesica Clarishya.

Jeje tidak pernah keberatan jika ada wanita lain yang semeja dengannya, karena dia sudah tidak peduli pada hubungan Papanya. Dia sudah lelah berdebat dengan Oliver ketika membawa wanita lain ke rumah, Oliver pasti tidak akan mendengar perkataan anaknya.

Jeje adalah anak dari Oliver dan Meili, kedua orang tuanya sudah bercerai semenjak Jeje SMA. Semenjak perceraian, Meili menetap di Negara asalnya yaitu China, sedangkan Jeje tetap tinggal bersama Oliver karena Papanya lebih bisa menafkahi Jeje daripada Mamanya.

Oliver memiliki beberapa perusahaan jadi dia selalu memberikan apapun yang Jeje inginkan, kecuali kasih sayang, Jeje tidak pernah mendapatkan kasih sayang seorang Ayah.

Jeje termasuk anak yang kaya raya akibat uang kedua orang tuanya. Dia bersekolah di Perguruan Tinggi Swasta Internasional di Bali, Jeje memilih jurusan manajemen.

Hari ini Jeje ada kelas pagi, dan harus segera berangkat.

"Pa, Jeje berangkat dulu." Dia menggendong tasnya lalu melangkah menuju parkiran.

Di parkirannya terdapat 2 mobil, mobil warna putih milik Jeje sedangkan mobil berwarna hitam milik Oliver.

Sebelum Jeje berangkat dia mendapatkan pesan singkat dari Angga.

Angga: Beb, kamu dateng kelas kan hari ini?

Jesica: Iya Beb, aku lagi mau otw.

Angga: Oke deh, hati-hati ya. Aku tunggu di kelas.

Setelah membaca pesan singkat, ujung bibir Jeje terangkat sedikit, dan langsung melaju menuju kampusnya.
Sampainya di kampus, ponselnya bergetar.

'Halo?' angkatnya.

'Oi, lu kelas gak hari ini?'

'Kelas kok, gue baru sampai nih. Nape?'

'Entar temenin gue makan ya di kantin?'

'Iya santai."

'Ok.' Jeje langsung mengakhiri panggilannya.

Jeje menghembuskan nafasnya dengan berat dan melangkah menuju kelasnya yang berada di lantai dua. Sampai di kelas, dia langsung duduk di sebelah Angga.

"Hei, udah dari tadi?" tanya Jeje sambil tersenyum.

Angga menggeleng, "Engga kok, baru aja sampai."

Jeje mengangguk pelan, "Kamu udah buat tugasnya?" tanya Jeje.

"Udah kok." Dia menggeser sebuah minuman ke samping buku milik Jeje.

Jeje mengerutkan alisnya, "Buat siapa?"

Angga tersenyum manis, "Buat kamu, katanya kemarin kamu lagi stress. Jadi aku bawain minuman kesukaanmu yang di depan kampus." Angga mengelus ujung kepalanya.

Mata Jeje bersinar sambil tersenyum, "Makasih Beb, kamu paling pengertian deh." Jeje mengecup pipi Angga dengan cepat, sehingga tidak ada yang sadar kecuali Angga.

Angga menahan senyumannya. "Ukhum, diminum ya," ucapnya.

Jeje hanya tersenyum. Kelasnya sudah dimulai, selama pembelajaran Jeje selalu aktif sehingga dia selalu menjadi mahasiswi kesayangan Dosen bahasa inggrisnya. Usai pembelajaran, Angga menggenggam tangan milik Jeje.

"Ada apa, Ga?" tanya Jeje.

Angga menggeleng, "Engga. Aku lagi seneng aja, Mama udah boleh pulang dari rumah sakit," ucapnya.

"Hah? Serius? Tante Mira udah boleh pulang?" tanya Jeje sedikit terkejut.

Angga tersenyum lagi. "Iya, hari ini aku mau jemput Mama. Mau ikut gak? Mama udah kangen banget sama kamu," katanya.

"Umm, maaf, Ga hari ini aku gak bisa temenin kamu. Aku udah janji duluan sama Ega, juga aku ada kelas lagi," ucap Jeje tak enak.

"Iyah, gapapa. Mama pasti ngerti kok. Semangat yah, Sayang." Angga mengelus ujung kepala milik Jeje.

Jeje tersenyum, lalu melangkah keluar bersamaan dan langsung berpisah. Jeje melangkah menuju kantin.

"Woi, bagi dong." Ega langsung merebut minuman yang sedang Jeje minum.

---

Kalo kalian suka, jangan lupa like dan komen ya, aku semangat bgt kalo cerita ini ramee😭

Aku bakal update seminggu sekali ya, kadang aku suka double update😭
See u next time😭

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 09, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Jesica!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang