You Only Need to Read and Feel

Hai!

Semakin saya dewasa, saya semakin menyadari bahwa beberapa hal tidak bisa dipaksakan. Salah satunya perasaan.

Saya sadar betul, bahwa masalah perasaan adalah tanggung jawab dari masing-masing si empunya rasa. Saya sadar betul, jika sudah memutuskan untuk jatuh cinta maka saya harus siap dengan segala konsekuensi nya.

Dan saya pun sadar, bahwa saat ini saya menyukai kamu. Namun, perasaan ini cukup saya yang tahu, biar yang yang bertanggung jawab menyimpan nya, saya tidak ingin merepotkan kamu dengan harus bertanggung jawab atas apa yang saya rasakan.

Jikapun seandainya kamu ingin bertanggung jawab, biar rasa itu muncul dari hati mu sendiri. Bukan karena terbebani. Karena saya tahu, baik memaksa maupun terpaksa hasilnya tidak akan berjalan sempurna.

Bisa saja, saat ini rasa itu muncul karena saya yang salah persepsi dalam mengartikan semua yang kamu tunjukan, bukan? Bisa saja yang kamu maksud A namun yang saya tangkap B, betulkan? Makanya, biar saja saya simpan sendiri meski saya tahu tidak mudah tapi setidaknya saya tahu saya mampu.

Rasa itu tidak bisa saya tahan untuk tidak datang jikapun seandainya bisa, saya akan meminta untuk agar disepahamkan saja apa yang kamu maksud dan apa yang saya tangkap, agar semuanya berjalan beriringan, tidak ada yang menaruh hati dan tidak ada yang jatuh hati.

Namun, bagaimanapun hadir nya kamu di muka bumi dan cara tuhan mempertemukan kita adalah satu dari banyak hal yang selalu saya syukuri. Karena melalui kamu, tuhan titipkan bahagia untuk saya. Hey, terimakasih ya sudah sempat menjadi alasan saya terseyum, sudah sempat menjadi alasan saya bersemangat, sudah sempat menjadi alasan saya kesal karena menunggu, sudah sempat membuat saya gemas karena tingkah nyelenehmu. Terimakasih banyak sudah mengisi satu ruang kosong di hati saya meski tanpa kamu sadari. Begitu saja sudah membuat saya bahagia, kamu pun harus bahagia ya. Sampai jumpa lagi!