Ponsel Angel berdering bertepatan saat guru keluar kelas. Saat ini bel istirahat telah dibunyikan, yang artinya siap on the way ke kantin. Seperti kelas lainnya kelas 12 IPA 2 dimeriahkan dengan teriakan para pria dan dorongan siswa maupun siswi di dekat pintu keluar kelas.
Memang enak sih, keramaiannya itu lho. Seperti pasar. Belum lagi teriakan kencang dari tetangga kelas. Seperti teriakan 'A' dengan nada dipanjangkan,seolah tengah melepaskan kekangan.
Angel kembali melihat kearah ponselnya yang berdering. Itu telpon dari Alariq.
" ... "
"Iya"
" ... "
"Iya"
Sambungan terputus
"Kenapa Ngel?" tanya Rista. Dia bendahara di kelas dan tak menyukai kelas IPS entah mengapa dia sangat membenci kelas sebelah. Padahal banyak mantannya yang berasal dari sana.
"Oh ini, Alariq nyuruh ke kantin sama lo aja,soalnya dia lagi di kelas"
"Emang enggak ada akhlak. Beraninya kok lewat ponsel,cih. Kalo gue jadi elo udah pasti gue samperin ke kelasnya,"
Nah,baru dibilang juga apa. Bendahara kelas ini sangat membenci murid IPS terutama Alariq berserta antek-anteknya.
"Udahlah. Gue percaya sama Alariq kok"
"Enggak. Gue enggak percaya!" ujar Rista sambil menekan setiap kalimatnya.
Baru ingin keluar kelas Angel dan Rista terjingkat melihat Alariq berjalan berdampingan dengan cewek kelas sebelah.
"Noh katanya mau nongki di kelas. Halah bullshit! "
"Jangan gitu Ris. Mungkin aja'kan dia emang ada keperluan" lagi, Angel harus berusaha meyakinkan dirinya dan mengusir kemungkinan-kemungkinan buruk tentang pacarnya.
"Lo tu. Pengeh tak hiihh"
B R I G H T
Keadaan rumah Angel saat ini sangat ramai. Memang malam ini dia dan sahabatnya;Rista,Melodi dan Audi mengadakan acara ngibar alias nginep bareng.
"Heh Ngel nih suami lo nelpon," beritau Audi. Diantara teman Angel hanya Audi yang memanggil Alariq dengan sebutan 'suami Angel'
"Eh iya. Bentaran dulu, gue rapi-rapi"
Angel mulai menyisir rambutnya lalu memoles pemoles bibir. Sekiranya siap dia mulai mengangkat telponnya.
"Ngel matiin rokoknya"
"Ngel telpon satunya berdering nih"
"Maaf ya suara temenku itu" Angel mengabaikan suara temannya yang sedari tadi menjadi backsound.
"Kamu dirumah sama siapa aja? "
"Sama temen. Bunda belum pulang"
"Aku kesana boleh nggak? Aku bawa temen juga"
"Eh jangan. Udah malem iniii, lagian ada Rista nanti perang lagi hehehe"
"Ya udah Yang. Aku tutup dulu ya. Mau mabar sama Riyon"
Sambungan terputus
"Cowok emang gitu ya. Apa-apa mabar, pacarnya dinomer sekian. Halah Ngel-Ngel gue jadi lo udah gue putusin tuh" sinis Resta saat Angel berbaring disampingnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bright(sinar)
Teen Fictionkesalahan terbesar Angel adalah berpura-pura tak tahu padahal dia sangat tau itu sebuah kesalahan. berpura-pura bodoh di depan pria yang dicintainya itu sangat 'menyulitkan perasaannya'.