Mimpi

28 1 0
                                    

Mimpi. Semalam Bung mengulangi mimpi yang sama seperti kemarin dalam tidurnya. Dalam mimpi itu, Bung sedang duduk di meja kerja dalam ruangan dingin karena AC. Ia sibuk memberikan arahan kepada pasien Rumah Sehat yang ia dirikan.

Ya, Rumah Sehat. Bagi sebagian orang, ide itu memang gila. Tapi bagi Bung, brilian sekali menurutnya.

Sayangnya hanya mimpi. Itulah keluhan Bung setiap bangun dari tidurnya yang mengakhiri mimpi indahnya.

Jam 05.30. Ia beranjak dari kasurnya yang tak empuk menuju kamar mandi. Bersiap diri. Berpakaian rapih. Menyisir rambut. Memaksa bibirnya tersenyum. Sarapan tanpa rasa lapar. Lalu pergi melanjutkan aktivitas di hari kemarin; menghitung PH air.

...

Bung hanyalah nama panggilan yang biasa digunakan oleh kawan dekatnya terhadapnya. Jika bukan kawan dekat, biasanya akan memanggil nama asli, Muchsin. Kalau ditanya kenapa dipanggil Bung, karena seperti itulah ia ingin dipanggil, sekaligus mengkotakkan mana yang kawan dekat, dan mana yang kawan jauh ujarnya suatu waktu.

S. Km adalah gelar yang mengekor di belakang namanya. Sebagai lulusan Sarjana Kesehatan Masyarakat, ia seringkali mengkampanyekan pentingnya mencegah daripada mengobati. Itu sebabnya ia ingin mendirikan Rumah Sehat. Putra, sahabat baiknya menertawakannya saat ia mempresentasikan mimpinya tanpa slide.

"Buat apa cuk kamu dirikan Rumah Sehat. Ngapain coba orang ke tempatmu kalau sehat? Wkk" Ucap Putra waktu itu.

"Aih, gini nah, jadi orang ke tempatku itu untuk kita kasi arahan pentingnya mencegah sebelum kena sakit. Bisa juga kayak konsultasi untuk vitamin sehari-hari gitu nah, mas" jelas Bung meyakinkan Putra.

"Oalah, begono toh ceritonyo" tanggap Putra masih bercanda.

"Iya, mas. Mimpiku betul itu. Mantapnya kalau di sini ada Rumah Sehat"

"Tapi, mas. Rumah Sakit aja belum ada di sini"

"Iya, ya" jawab Bung tunduk. Mereka seketika terdiam.

BenduanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang