2. Penyelamat

10 2 0
                                    

Semoga kalian sukaa!❤

Suara bising para siswa dan siswi memenuhi kantin, murid-murid SMA Garuda menikmati jam istirahat dengan berbagai kegiatan. Salah satunya Bara, dia berada dikantin bersama kedua temannya, Fildan, dan Yogi.

Setelah beberapa jam yang lalu Bara menghabiskan waktunya di ruang UKS, dia memilih untuk pergi ke kantin bersama teman-temannya.

"Tumben si Gege gak sama lo Bar?" Tanya Yogi, yang membuat Bara menghentikan aktivitasnya.

"Dia lagi ngerjain tugas, katanya." Jawab Bara lalu menyeruput es teh ditangannya.

"Palingan bentar lagi dia kesini," Bara mengangguk, ucapan Fildan ada benarnya. Buktinya Gea sudah berjalan ke arah dimana dia duduk.

"ekhem" Gea berdehem saat sampai di meja yang mereka tempati, berlalu duduk di kursi kosong sebelah Bara.

"Kalian ngomongin gue?" tanyanya.

"Geer." Ujar Bara seraya mencubit gemas pipi Gea.

"Bar, gue ke toilet bentar ya," Pamit Gea.

"Iyaa, hati-hati Ge." Bara sedikit berteriak, memandang Gea yang setengah berlari kearah dimana ia tuju.

"Kenapa sih lo itu gak jadian sama Gea, Bar? Lo itu cocok banget tau kalo sama si Gege." Perkataan Yogi membuat kekehan kecil di mulut Bara.

"Iya Bar, langsung tembak dong si Gea nya." Sahut Fildan.

"Seperti yang kalian liat, gue sama dia gak mungkin sama-sama dalam ikatan cinta. Gea udah sepenuhnya nganggap gue itu sahabatnya, gak lebih." Bara menghela nafas berat, "Cuman satu persen harapan buat gue berjuang dapetin dia, dan itupun susah, gak segampang yang kalian ngomong." Tuturnya mencengkram erat gelas yang sudah kosong.

Pada dasarnya ikatan persahabatan mempersulit keadaan, dimana seseorang harus memilih antara mengungkapkan atau memendamnya dalam diam. Dan mustahil bukan, jika dalam hubungan persahabatan antara laki-laki dan perempuan tidak memiliki perasaan berbeda atau lebih didalamnya.

Seperti halnya Bara, dia memiliki perasaan yang teramat dalam pada Gea, cinta pandangan pertamanya. Sekarang dirinya sudah terjebak dalam Friendzone susah mengungkapkan perasaannya, apalagi kepada seorang sahabat yang bahkan hanya menganggapnya sahabat tidak lebih.

"Tapi kan, mencoba lebih baik Bar," Fildan mencoba mencari jalan agar temannya ini tidak terlarut dalam hal-hal yang belum pasti sepemikiran dengan apa yang dia pikirkan.

"Gimana kalo Gea nanti keburu cinta sama yang lain Bar." Yogi memicingkan matanya dan tersenyum jahil.

"Tutup mulut lo!" Bara Menatap Yogi sinis, sungguh di hari yang panas ini ditambahi perkataan teman-temannya yang tak kalah panas, menyebalkan.

Jika kalian mengatakan bahwa Bara sangat payah dalam hal mengutarakan perasaan pada seorang wanita, baiklah silahkan maki dia sepuasnya karena faktanya memang benar.

Sulit bagi Bara untuk mengungkapkan, banyak ketakutan yang menghantuinya dari mulai takut ditolak, takut Gea menjauhinya dan banyak hal-hal positif lainnya yang dianggap buruk bagi hubungannya yang sudah terjalin cukup lama.

Bara seorang laki-laki yang sangar, galak, sinis, kejam, tidak pandai mengontrol emosi, serta dingin pada orang yang tidak begitu dia kenali, bisa luluh oleh seorang perempuan yang bertolak belakang darinya, yaitu Geana Hanindy.

Membicarakan soal Gea, kemana dia sekarang? Kita lihat, seorang laki-laki menarik paksa perempuan yang baru saja keluar dari dalam toilet, laki-laki itu menarik lalu mendorong perempuan hingga membentur dinding toilet.

FRIEND & LOVEWhere stories live. Discover now