Kisahku Bersamamu

Orang Yang Pertama Singgah

Aku masih ingat betul saat pertama kali aku berjumpa dengannya. Saat itu di sebuah kantin aku tak sengaja bertemu dengannya. Sekilas diri ini menatap dirinya sangat mempesona. Dirinya seaakan menyihirku dengan kecantikan dan keanggunannya yang membuat aku seakan melihat seorang bidadari.

Setelah pertemuan itu aku selalu terbayang wajahnya yang cantik dan mempesona mungkin aku tidak tahu siapa namanya namun yang aku tahu nampaknya aku jatuh cinta dengannya.

Hari hari aku jalani dengan penuh bayang bayangmu di pikiranku hingga suatu saat kita kembali bertemu di sebuah kantin dan disana aku akhirnya memberanikan diri untuk menanyakan namamu dan ternyata namamu adalah Michelle.

Setelah mendengar namamu yang begitu indah dan menawan akhrinya aku selalu melihatmu dari luar kelas. Meskipun tak bisa berbicara banyak denganmu setidaknya melihat wajahmu yang cantik dan mempesona sudah membuatku bahagia.

Hari hari terus aku jalankan seperti itu aku terus melihat dirimu dari balik jendela kelasmu dan bertanya dalam hati "Apakah dirimu baik baik saja?" setelah bertanya dalam hati diri ini kemudian menjawab "Mungkin kamu baik baik saja meskipun tidak disampingku".

Sampai pada akhrinya kamu akhirnya menyadari bahwa aku selalu memperhatikanmu. Saat aku sedang memperhatikan dirimu kamu menengok kearah diriku dan tersenyum manis sambil menyapa diriku dengan melambaikan tangan.

Aku yang terkejut akhirnya hanya bisa malu dengan wajah yang mulai memerah dan hati yang mulai berdegup kencang aku akhirnya tersenyum balik kearahmu sambil melambaikan tangan kearahmu.

Dalam hati diri ini berkata "Gawat mengapa dia bisa menyadari bahwa aku selalu memperhatikannya" namun diri ini dengan cepat menghapus perkataan itu dan akhirnya bisa bergembira karena dirimu telah merespon diriku.

Setelah kejadian itu setiap aku melihatmu kamu selalu tersenyum dan melambaikan tangan kepadaku saat aku memperhatikan dirimu dari balik jendela kelas yang memisahkan kita.

~Mungkin takdir mengatakan bahwa kita tidak boleh bersatu dan mungkin dirimu diciptakan hanya untuk aku kagumi dalam diam~

Juan Sebastian Revata