~ Caught In A Lie ~
Tandai kalau ada Typo atau ada kata2 yang salah♡
Vote & komen yang banyak(◕દ◕)
Happy reading & Enjoy!
-••-
Beberapa hari setelah kejadian itu, Jimin tidak bisa menemui anaknya, Jiseul. Jiseul benar-benar pindah ke sekolah lain.
"Belajarlah dengan baik." Ujarnya kepada Soohyun sebelum anak itu memasuki kelasnya.
Setelah mengantar Soohyun ke sekolah, Jimin langsung pergi menuju kantornya.
Sekarang ia sedang duduk sambil mengangkat panggilan telfon dari orang suruhannya.
"Taehyung dan nona Jiseul sudah pergi, boss. Saya akan kirimkan alamat rumahnya lewat pesan."
Jimin langsung mematikan sambungan telfonnya, menunggu orang suruhannya mengirim alamat rumah Seulgi. Jimin juga menyuruh orang suruhannya agar terus memantau jam berapa Taehyung pergi bekerja dan jam berapa Taehyung pulang.
Saat orang suruhannya mengirim pesan berisi alamat rumah Seulgi, Jimin tersenyum, salah satu sudut bibirnya terangkat. Ia bergegas untuk pergi ke rumah Seulgi.
Setelah sampai di depan gerbang rumah Seulgi, Jimin menurunkan kaca mobilnya untuk melihat ke arah rumah itu. Ia bergegas turun dan masuk lewat pintu gerbang yang memang tidak terkunci.
Melangkah menuju pintu utama rumah itu dengan senyum yang sulit diartikan. Sesampinya di depan pintu, tidak menunggu lama lagi langsung memencet bel rumah Seulgi.
Sedangkan di dalam, Seulgi yang sedang bersantai sambil membaca majalah memghentikan aktivitasnya untuk membuka pintu. Tanpa menaruh curiga terhadap siapa yang datang, Seulgi langsung membuka pintu tanpa melihat layar Interkom terlebih dahulu.
Ceklek
"Sia-."
Seulgi langsung terdorong ke dalam, karena Jimin langsung memaksa masuk setelah pintu terbuka.
Seulgi kaget karena yang datang adalah Jimin. "Kau, mau apa kau kemari? Dari mana kau tau alamat rumahku?" Ujar Seulgi sambil menunjuk Jimin dengan jari telunjuknya.
Lagi-lagi Jimin tersenyum miring. Ia maju mendekati Seulgi, otomatis Seulgi mundur. Sialnya, punggungnya sudah menyentuh tembok dan Jimin berhasil mengunci pergerakannya. Jimin semakin tersenyum meremehkan.
"Apa lagi? Tentu saja menemui mantan istriku." Ujarnya.
Seulgi menatap Jimin dengan tatapan tajam, ia berusaha melawan Jimin.
"Park Jimin, bisakah kau tidak mengganggu hidupku lagi?"
Salah satu sudut bibir tebal milik Jimin terangkat, ia mendekatkan wajahnya agar lebih dekat dengan wajah Seulgi.
"Hanya jika kau membiarkan aku menemui Jiseul. Bilaperlu, biarkan dia tinggal bersamaku." Ujarnya pelan.
Dengan jarak yang sangat dekat, Seulgi bisa merasakan nafas Jimin yang menerpa wajahnya. Menghirup aroma khas dari mantan suaminya.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐂𝐚𝐮𝐠𝐡𝐭 𝐈𝐧 𝐀 𝐋𝐢𝐞 • 𝐒𝐄𝐔𝐋𝐌𝐈𝐍
Fanfiction"Ceraikan aku, atau kau tinggalkan dia, Jim!" -Seulgi "Tidak Seul, aku tidak akan menceraikanmu. Aku juga tidak akan meninggalkan dia." -Jimin • Jimin, Seulgi & Taehyung • Publis 27 September 2020 (ON GOING) • Mariage life • Bahasa baku