1. bukan malam pertama

415 74 23
                                    

Perjodohan yang dilakukan secara tiba tiba oleh keluarga Kun dan Jennie membuat keduanya sama sama tidak menerima hal itu.

Ditambah mereka juga tidak saling mengenal satu sama lain.

Dan seminggu setelah perjodohan itu mereka langsung menggelar pesta pernikahannya.

"lihat apa kau?" ketus jennie saat melihat kun yang duduk di pinggir kasur tengah melihati dirinya.

Bukannya menjawab kun langsung memalingkan wajahnya.

Jennie yang cerewet, galak, judes dan sedikit dingin sedangkan kun tipe orang yang tidak pedulian dan sangat dingin.

Bagaimana pernikahan yang tak didasari oleh cinta ini akan berjalan?

"minggir, aku mau tidur." usir jennie ke kun yang masih duduk di pinggir kasur itu.

"kau mengusirku?" tanya kun sambil menunjuk dirinya.

"iya, kau." ucap jennie.

"cih, kau pikir aku akan mengalah?" Kun lebih dulu mengambil bantal dan langsung melemparkan ke arah jennie.

"yak!! apa-apaan kau ini?" geram jennie dan balik melempar Kun menggunakan bantal itu juga.

"sialan, kenapa kau harus di lahirkan kedunia ini? Hidupku berantakkan karena adanya dirimu." ucap jennie yang masih menghantam kepala Kun menggunakan bantal itu.

Srett!!

Kun menarik tangan jennie dan berakhir jennie jatuh menindih tubuh Kun.

"kau pikir aku bahagia menikahimu? Sama sekali tidak." ucap kun tepat didepan wajah jennie.

Jennie sedikit gelagapan saat merasakan hebusan nafas kun.

"apa? Kau senengkan berada dalam posisi ini?" tanya kun karena jennie masih menatapnya tanpa kedip.

Bukqq!!

"kau yang mencuri-curi kesempatan, Qian sialan Kun." maki jennie sambil bangkit dari tubuh Kun.

"em, dadamu lumayan juga."

Bukqq!!

Lagi-lagi kun mendapatkan pukulan dari jennie.

"dasar menyebalkan, menjauh!" ucap kun sambil menarik kaki jennie agar turun dari kasur.

"ini namanya penganiayan dalam rumah tangga." omel jennie sambil memukul-mukul kecil lengan kun.

"diam, atau kau akan ku campakkan dari gedung ini?" ancam kun.

"bagus, campakkan saja. Setelah itu aku mati dan akan langsung mengentayangimu." ucap jennie yang sama sekali tidak takut dengan ancaman Kun itu.

"aku tidak akan takut, aku akan memakai kalung bawang merah, bawang putih dan cabai merah." ucap Kun lagi.

"yak bodoh, itukan kalung penangkal vampire." protes jennie. "eh vampire atau penangkal hujan?" tanya jennie.

Brukk!!

Dan berakhir jennie jatuh ke lantai.

"selamat tidur di lantai, kim jennie." ucap Kun yang langsung naik ke kasur dan tak lupa mencampakkan batal ke arah jennie.

"shitt!" umpat jennie yang melihat Kun sudah masuk kedalam selimut.

Jennie suguh tidak sudi satu kasur dengan Kun, dan kalau tidur di lantai resikonya akan masuk angin dan jika tidur di sofa resikonya besok pagi bisa dipastikan seluruh tubuh jennie akan pegal-pegal.

Dan berakhir jennie memilih untuk tidur di sofa.

"akan ku laporkan hal ini ke ayah dan ibu mertua besok." grutu jennie.

Tak lama setelah ia mengrutu dan menyumpahi Kun, ia langsung terlelap karena jujur saja tenaganya terkuras seharian karena pesta pernikahan itu.

Sekitar pukul 2 pagi Kun terbangun dan melihat jennie yang sudah tertidur di sofa yang tidak jauh dari kasur yang ia tiduri itu.

Sungguh malang nasib jennie kali ini, ia tidur meringkuk di sofa karena tidak memakai selimut di tambah suhu dingin karena ac kamar itu.

Kun menggelengkan kepalanya dan ingin tidur kembali.

"haiss! Menyusahkan saja." geram Kun yang akhirnya bangkit dari tidurnya dan menghampiri jennie. "ingin sekali ku hanyutkan dia di sungai han itu." grutu Kun saat melihat melihat wajah damai jennie saat tertidur.

Kun menyentuh pipi gembil jennie.

"astaga dingin sekali, ck. Dasar gadis bodoh." Kun langsung mengangkat jennie dan memindahkannya ke kasur. "huhh! Cukup berat." gumam Kun sambil menyelimuti jennie.

Kun meletakkan guling di antara mereka, setelah itu langsung tidur memunggui jennie. Jujur saja dia juga tidak sudi untuk satu ranjang dengan jennie.

**

Jennie lebih dulu bangun tidur dan kaget saat mendapati dirinya sudah berada di kasur dan Kun yang sedang memeluknya.

Hampir saja jennie menjabak Kun saat itu juga karena dengan lancangnya tangan nista Kun memeluk tubuhnya itu.

Tapi ia urungkan niatnya, karena jennie masih menghargai niat baik Kun yang memindahkannya saat tidur disofa.

Jennie menatap wajah sempurna Kun, hampir tidak ada cela wajahnya untuk bahan hujatan jennie.

Terlalu sempurna.

Hidung bangir dan bibir tipis itu membuat pertahan jennie sedikit goyah.

Jennie melihat pergerakkan Kun yang melepaskan pelukkannya sambil mengucek matanya dan menguap.

"Selamat Pagi Suamikuuu!!" Sapa Jennie.

"woahh!!" Kun langsung menjauhkan tubuhnya karena melihat jennie yang berada disampingnya sambil tersenyum tidak jelas. "kerasukan apa kau pagi-pagi?" tanya Kun yang melihat jennie masih senyum-senyum tidak jelas.

"tidak, aku berterima kasih saja karena kau telah berbaik hati memindahkanku kesini." jelas jennie.

"tidak penting." ucap Kun sambil duduk.

"apa tidurmu nyenyak? Aku sih sangat." ucap jennie dan sama sekali tidak di gubris oleh Kun.

Kun memilih bangkit dan berjalan menuju kamar mandi.

"hey Qian. Apa tidak mau mandi bersama?" Tawar Jennie.

"tidak." Kun langsung menolaknya.

"yakin? Kau tidak mau melihat tubuhku ini?" Tanya Jennie lagi.

Brakk!!

Kun langsung menutup pintu kamar mandi itu. Sedangkan jennie malah tertawa terpingkal-pingkal.

♡♡♡

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 14, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Marriage Contrack [ Kun x Jennie ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang