Dongpyo menatap tumpukan kertas di depannya, kemudian memilihnya kembali. Kertas itu adalah brosur-brosur beasiswa yang ia kumpulkan. Sejauh ini ia sudah mencoba meng-apply beberapa namun hasilnya masih nihil.
Ia memijit keningnya karena frustasi. Tiba-tiba pintu kamarnya diketuk oleh ibunya. Ia langsung membereskan tumpukan brosur itu kemudian melemparnya asal ke kolong meja belajarnya.
"Masuk."
"Kau belum tidur nak?." Tanya ibunya sambil membawa segelas susu panas untuknya.
"Belum aku belum mengantuk bu." Dongpyo mencoba beralasan pdahal ia harus mencoba meng-apply beberapa beasiswa. Walaupun gagal setidaknya ia sudah mencoba.
"Jangan memaksa dirimu untuk belajar terlalu keras nak, kegagalan kemarin bukan lah akhir. Tuhan tidak pernah tidur. Kita tidak pernah tau apa yang akan terjadi besok. Jadi tetap semangat jangan pernah berpikir itu akhir."
Dongpyo menahan tangis mendengar ucapan ibunya. Mungkin ibunya benar ia yang terlalu mudah menyerah.
Ia memeluk ibunya lalu mengucapkan terima kasih berkali-berkali.
"Istirahat lah nak." Ucap ibunya lalu meninggalkan Dongpyo dikamar sendirian.
Sepeninggalan ibunya Dongpyo langsung mengambil handphone nya kemudian mengecek sebuah pesan yang membuatnya semakin meragukan keputusan untuk mengejar beasiswa.
•••
Dongpyo baru saja sampai kelas dan sudah melihat Dohyon duduk dibangkunya dengan senyum sumringah.
"Kenapa kau menatapku begitu?." Tanya Dongpyo yang tidak nyaman di tatap seperti itu.
"Bagaimana?."
"Bagaimana apanya?,"
Dohyun tidak menjawab ia hanya menutup mulutnya lalu menggumankan sesuatu seperti tidak ingin orang lain tahu.
"Aku masih bingung." Jawab Dongpyo mengerti dengan apa yang Dohyun maksud.
Dohyun menarik napasnya lalu memegang pundak Dongpyo. "Ini kesempatan besar, bukan hanya untukmu tapi untuk kita."
"Bagaimana kau tau aku menginginkan ini."
"Baiklah aku akan memberi tahumu, tempo hari ketika aku sedang dalam perjalanan ke kelas sehabis dari kantin aku melihat mu di ruang tari."
Tampak raut terkejut di wajah Dongpyo. "Aku bahkan tidak pernah tau bahwa kita memiliki mimpi yang sama." Lanjut Dohyun.
Dongpyo hanya menunduk malu, tidak tau harus merespon ucapan Dohyun bagaimana. "Aku minta maaf karena aku tidak pernah memberi tahumu tentang itu, melihat keadaan bahkan aku tidak yakin mimpi itu bisa aku raih."
"Kau terlalu berputus asa."
Dongpyo hanya menunduk tidak menanggapi Dohyun karena bahkan perkataan Dohyun benar, ia terlalu takut karena keadaannya.
"Kita harus mencobanya." Ucap Dohyun tiba-tiba sambil menyerahkan dua lembar nomor peserta.
Dongpyo terperangah melihat dua nomor peserta tersebut. "Kau serius akan melakukannya?."
Dohyun tersenyum gemas sambil mengangguk sedangkan Dongpyo masih shock.
"Jika ini memang jalan nya percayalah tidak akan sulit mendapatkannya Pyo, Ayo bermimpi bersama."
"Ayo lakukan ini bersama." Jawab Dongpyo semangat.
•••
Dongpyo dan Dohyun sampai di depan gedung megah dengan tulisan "SKY ENTERTAIMENT." Di atasnya.
"Kau yakin?." Dongpyo masih terlihat cukup Ragu untuk memulai ini semua.
"Tentu." Lain halnya dengan Dongpyo yang terlihat begitu gugup bahkan masih ragu, Dohyun malah terlihat excited dan tidak sabar.
"Ayo." Ajak Dohyun sembari menggengam tangan Dongpyo.
Saar berada di ambang pintu gedung mereka dicegat dua orang yang satpam yang bertugas saat ini. "Mohon maaf ada keperluan apa?." Tanyanya sopan.
"Kami akan mengikuti audisi hari ini." Jawab Dohyun sekenanya, sedangkan Dongpyo hanya diam dan menunduk.
Lalu mereka di persilakan masuk oleh salah satu penjaga, mereka juga diberi instruksi agar bisa sampai ke ruangan audisi.
Sesampainya mereka disana sudah lumayan banyak orang yang berada di ruangan tunggu tersebut.
Di dekat dengan pintu masuk terdapat dua orang panitia yang berjaga, Dohyun langsung menarik Dopngpyo untuk memastikan bahwa mereka tidak salah tempat.
"Permisi aku Nam Dohyun dan Ini temanku Son Dongpyo. Kami disini untuk mengikuti audisi. Apakah benar?."
Panitia yang sedari tadi sedang mencatat sesuatu di notebooknya kemudian menghentikan aktifitasnya sejenak. Kemudian menjawab bahwa mereka benar, mereka hanya perlu menunggu nama dan nomor peserta mereka di panggil.
Setelah itu Dohyun dan Dongpyo menundukkan kepalanya tanda terimakasih. Lalu kembali ke tempat duduk mereka menunggu giliran mereka dipanggil.
Setelah hampir 30 menit lamanya dan peserta yang menunggu semakin sedikit. Akhirnya salah seorang panitia muncul di depan pintu lalu memanggil nomor peserta selanjutnya, yang ternyata itu adalah nomor peserta milik Dongpyo.
Dongpyo menatap ragu ke pintu masuk ruang audisi, namun dengan cepat Dohyun mengalihkan fokusnya dan meminta dongpyo untuk percaya bahwa semuanya akan baik-baik saja.
Kemudian dia melangkah masuk ke dalam ruangan audisi tersebut, tampak Dohyun yang mungkin giliran nya setelahnya menyemangatinya.
Didalam ruang audisi, semua tampak megah dan sepi hanya ada lima orang juri yang dongpyo yakini sebagai juri mengisi ruangan tersebut dan juga di pojok terdapat kamera dan lighting yang mengarah kepadanya.
"Silakan perkenalkan dirimu." Ucap seorang juri laki-laki dengan nada sedikit ketus.
Ddar
Dongpyo membungkukkan tubuhnya sebagai tanda hormat kemudian memperkenalkan diri seadanya."Kau, apa yang kau ingin tunjukkan kepada kami?." Tanya seorang juri wanita.
"Aku bisa menari dan juga bernyanyi." Jawabnya pelan.
"Baik tunjukkan itu."
Baru saja Dongpyo hendak memulai, namun seorang juri laki-laki menginterupsi dengan mengangkat tangannya.
"Kau berasal dari agensi mana?."
Dongpyo terdiam, ia bahkan tidak membaca ketentuan mengikuti audisi tersebut.
"Aku tidak memiliki agensi."
Semuanya tampak terdiam sesaat. "Apa itu akan menjadi masalah, aku minta maaf jika melewatkan persyaratan yang satu itu."
"Oh tidak, tidak ada persyaratan yang mengkhusukam setiap peserta harus berasal dari agensi."
Dongpyo bernapas sedikit lega, setidaknya ia tidak berada dalam masalah. "Kau bisa melanjutkannya."
Dia menunduk berdoa agar semuanya di permudahkan kemudian semuanya terjadi begitu saja, Dongpyo sangat menikmati audisinya. Dan dia bisa melihat semua juri tersenyum kepadanya, mereka menyemangati Dongpyo dan memberitahu akan mengumumkan hasilnya beberapa hari lagi.
Dongpyo hanya berharap sesuatu yang baik akan terjadi di hidupnya, mimpinya mendaptkan beasiswa ataupun mimpinya menjadi idol.
•••
Next: Dohyun
See u soon!
KAMU SEDANG MEMBACA
Quantum Leap
FanfictionSelamanya aku akan terus memimpikanmu Nyanyikanlah lagu ini, setiap kali kita saling merindukan satu sama lain. -X1