°° prolog °°

110 21 4
                                    


"Kamu gak usah memaksakan diri Sayang, semuanya gak harus sempurna. Udah, fokus kerja aja" Dahyun tidak menyerah untuk meyakinkan lawan bicaranya, terdengar suara dengusan tajam di sebrang sana membuat monolid tajam Dahyun berkedut, menahan tawa.

"Tapi anniversary kali ini harus lebih meriah dari sebelumnya. Pokoknya giliran aku yang turun tangan"

Dahyun tak kuasa untuk sekedar terkekeh, ia melanjutkan kembali kegiatan mengemas kopernya dengan menjepit ponselnya di antara pundak dan telinga. "Kim Taehyung, pacarku... Jangan bertingkah deh! Ini bukan anniversary yang pertama atau kedua! Ini udah tahun ke empat! Memangnya apa sih yang mau kamu meriahin lagi?"

"Pokoknya aku maunya cuma ada kita berdua! Awas aja kaloㅡ" Dahyun segera menjauhkan ponselnya saat mendengar suara ketukan pintu, dengan senyum yang tak pernah hilang sejak pagi tadi, ia mencoba menginterupsi. "Nanti aku telpon lagi. Ada tamu, sepertinya manager yang dateng. Aku tutup ya, kalo udah sampe, jangan lupa kabarin"

Dahyun langsung memutuskan panggilan, ia meletakkan ponselnya diatas meja, kemudian berjalan membuka pintu.

"Unnie?!" Dahyun terpekik kaget saat melihat siapa orang yang mengetuk pintu kamarnya. "Kenapa ngga ngasih tau kalo mau mampir ke dorm? Tau gitu tadi aku beres-beres dulu" ujarnya antusias sembari mengamati gadis lain yang tengah melepas jaket tebalnya lalu melempar tas tangannya ke atas ranjang.

"Aku udah ngasih tau di group chat, nanya siapa yang lagi ada di dorm, cuma kayaknya kamu ngga ada waktu tuh buat baca, sibuk telponan sama Taehyung ya?" Ujarnya, lalu gadis pemilik rambut hitam panjang itu memfokuskan pandangannya ke arah koper besar di depannya. "Mau kemana? Jangan bilang kalo mau nyusul si Taehyung?" 

"Mina unnie tau aja. Dia mau syuting, kebetulan cuma sendiri. Member yang lain masih di Jepang. Jadi ya, apa salahnya buat kenangan indah disana" jawab Dahyun dengan senyuman yang tak pernah pudar. Gadis itu memang tengah berbahagia hari ini, mungkin juga besok, sampai besoknya lagi.

"Apa udah mau tanggal 17 lagi? Perasaan cepet banget. Buru-buru minta di resmikan, lah. Takut kepleset ditengah jalan" Mina berujar bukan tanpa alasan, karena, meski sudah empat tahun menjalin kasih, dua sejoli itu tidak pernah berniat untuk menunjukkan hubungan mereka ke publik.

Mendengar itu, ekspresi Dahyun mendadak serius. Ia meninggalkan satu tumpukan baju yang mestinya ia masukkan kedalam koper, lalu memilih duduk di sebelah Mina.

"Tapiㅡ"

"Tidak mungkin?" Mina menginterupsi. "Group mereka lagi ada di puncak. Popularitas yang semakin meluas ke berbagai belahan dunia. Lagu-lagu comeback mereka yang selalu merajai industri musik dan segala alasan yang akhirnya cuma buat hubungan kalian diam ditempat. Kenapa sih? Kalo ngga mau go public karena takut buat keributan di kalangan fans, setidaknya kamu punya jaminan buat mastiin dia gak main di belakang"

Mata Dahyun melebar mendengar pernyataan panjang lebar dari member asal Jepang itu. "Unnie, apaan sih?! Kenapa jadi bahas gituan. Lagipula, aku tidak masalah. Ini juga demi kebaikan kita berdua. Juga group kita masing-masing"

Mina menggeleng prihatin. Merasa kalau pikiran membernya itu terlalu putih untuk dunia besar yang penuh warna ini. "Jadi mumpung aku ada disini, apa yang bisa dibantu? Kamu udah mikirin jadwalmu kan? Awas aja kalo kamu bolos kerja cuma gara-gara nyamperin pacarmu yang padahal juga lagi kerja"

Dahyun yang tadinya sempat merenung, kini kembali sumringah. Ia melompat dari ranjang untuk melanjutkan aktivitasnya berkemas.

"Sayangnya tidak ada! Semua udah aku siapkan. Unnie gak usah cemas gitu, aku free selama dua hari nanti"

SKY & YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang