prolog!

9 8 7
                                    

Suasana begitu ramai dan mencekam, banyakNya massa membuat para polisi kewalahan. Para mahasiswa dan pelajar tidak tinggal diam. Mereka ikut murka atas ketidakadilan yang terjadi. Saling mendorong, memukul, dan berbagai benda tajam dibawa.

Saat polisi menyemprotkan gas air mata, massa menjadi lebih brutal tak terkendali, hingga berdesakan tak melihat sekitar.

"Xel, Lo mau kemana?!" Tanya Andi sahabat Axel, saat melihat Axel berlari keluar dari kelompoknya. Namun Axel hanya mengangkat tangannya.

"Lo ngapain ikut demo?" Tanya Axel pada seorang perempuan yang sedang duduk terluka di pinggir jalan, ia adalah Ayra. Axel berjongkok dihadapannya.

Perempuan itu menatap Axel" gue gak ikut demo, tadi lagi lewat. Terus__kepo, jadi gue liat dulu, eh malah jatoh" ujarnya.

"Mangkanya otak loh pake" Axel terlihat kesal, Ia meraih tas Ayra dan menggendongkannya didepan. Lalu ia mambelakangi Ayra dan menarik tangannya kemudian melingkar kannya di lehernya. Tanpa bertanya, ia langsung menggendong Ayra.

"Eh__ngapain Lo?!!" Protes Ayra.

"Diem!!"

"Turunin gue gak!! Ish!!"

"Lo tuh berisik ya. Gue cuma mau nolongin Lo. Emang Lo mau duduk disitu terus. terus diinjek-injek massa?!"

"Eng__nggak sih." Ujar Ayra gagap

"Yaudah diem" kemudian Axel pun berjalan, mencari tempat yang aman.

"Lo kok mau nolongin gue?" Tanya ayra.

"Lo kok bego jalan sendirian?" Axel malah balik bertanya.

"Yahh__tadi gue Ama temen gue. Cuma dia kabur ketakutan, terus gue jatoh karna rame, pas gue liat dia udah gak ada. Ujar Ayra bercerita.

"Sekarang Lo jawab gue!!" Lanjutnya.

"Apa?" Jawab Axel

"Lo kenapa nolongin gue?"

"Karna gue gak kaya temen Lo"

"Ko gitu?"

"Banyak tanya Lo" balas Axel yang membuat Ayra exmosi.

"Tinggal jawab, apa susahnya"

"Badan Lo berat" ujar Axel membuat Ayra membulatkan matanya. Kemudian memukul bahu Axel.

"Lo tuh kalo gak niat bantu, gak usah ngehina gue" protes Ayra namun Axel hanya tersenyum.

"Ngapain Lo senyam-senyum? Emang ada yang lucu" Ayra merasa kesal.

"Ada" jawab Axel singkat. Membuat Ayra menatapnya.

"Apa?"

"Tuh ada mahasiswa jatoh ke got" ujar Axel menunjuk kumpulan mahasiswa didepannya dengan dagunya. Sontak Ayra pun menoleh dan kemudian tertawa ngakak.

" Berisik lo!!Budek kuping gue" ujar Axel memiringkan kepalanya.

"Ups__" Ayra menutup mulutnya"sorry, abisnya lucu sih"

"Gue lucu?" Tanya Axel "Dari lahir" sambungnya dengan PeDenya.

" Semerdeka lo aja deh".

Setelah lama Axel berjalan akhirnya dia menemukan tempat dimana banyak para pelajar lainnya beristirahat disana. Ia pun menurunkan Ayra. Kemudian Axel pergi meninggalkan Ayra.

"Woyyy!! Mau kemana loh? Gue belom bilang makasih!!" Teriak Ayra. Namun tak ada jawaban.

Ditempatnya Ayra merasa bingung, ia tidak mengenali siapapun disini. Tenggorokan nya terasa kering, Mau berjalan Kakinya pun sakit, Iapun teringat ponselnya.

"Yaampun!!" Ayra menepuk jidatnya. " Tas gue kan diCowok tadi"








Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 14, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Anak STMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang