Saat itu masih zamannya es limun, lagu Radja jujurlah padaku, zamannya hape Nokia, zamannya kulit wajah hitam karena main layangan, belum zaman skincare, belum zaman cantik karena efek kamera intagram, zamannya es pendelpop dua ribu, zamannya power renger, zamannya mengirimkan surat pakai kertas.
Hari Seperti Biasanya dimana Bayu tetap menjalani aktivitas menjadi murid di sekolah, mulai dari masuk kelas, belajar, olahraga, jajan di kantin dan tidur di kelas.
Bayu anaknya suka baca buku, jurnal, dan sering ke perpustakaan, kalau ia penasaran dengan satu tema maka ia akan mencari teori-teori tema tersebut sampai ke akar-akarnya hingga ia paham, walaupun suka tidur tapi ia pintar dalam pelajarannya.
Tempat sekolah Bayu merupakan sekolah favorit dengan standar internasional memakai sistem karantina.
Tidak ada di sekolah pelajaran percintaan, bahkan tak diajarkan, makannya Bayu belum kenal istilah jatuh cinta. Ia pun awalnya juga tak mau tahu.
Namun, ia menemukan sebuah buku tentang cinta.
Setiap hari ia terus membaca buku tersebut sampai tamat, kisahnya sungguh mengesankan bagi Bayu.
Ia pun juga membaca referensi buku cinta yang lain, ia mempelajari teori sampai para filsuf Yunani.
Ia terus mencari teori-teori tentang cinta sampai kepada Filsuf Cina, dan Arab, seharian Bayu di Perpustakaan.
Banyak Sekali Yang dibaca Bayu, Bagaimana Jatuh Cinta, Bagaimana Keindahan Cinta, Bagaimana Mencintai, Bagaimana Mempertahankan Cinta, kesemuanya Teori tentang Cinta.
Bayu hanya mempelajari Teori saja, ia belum pernah Jatuh Cinta.
Ia sama sekali belum pernah, ia hanya membaca Teori.
Kalau Soal Teori Bayu sudah Jagoannya tapi kalau masalah Pengalaman ia Bukan Siapa-siapa.
Tiba-tiba Penjaga Perpustakaan teriak bernada canda :
"Cinta datang tiba-tiba, Anda tak bisa Berencana Mencintai Siapa, Jangan Banyak Teori Kalau Perihal Cinta"
Mungkin Bayu diperhatikan, karena dari tadi sibuk membaca buku Cinta namun tak kunjung pulang.
Saat itu Bayu belum pernah tahu bagaimana maksud ungkapan Penjaga Perpustakaan itu.
Sampai pada suatu saat Bayu temukan arti dari ucapan tersebut.
Bayu Bertemu Dengan Nua,
Nua merupakan gadis desa yang cantik, imut, baik, penyayang dan Solehah.Bayu Bertemu Nua di Teras Masjid, dan tak sengaja bertatapan pada pandangan Pertama.
Wajah-wajah selesai mengambil air wudhu menyinari saat itu.
Oh Bayu ke masjid sambil pakai sandal Jepang merek swallow.
sandal tersebut diberi nama, hanya untuk sebagai tanda kepemilikan sebab ada ribuan orang di sekolah Bayu yang juga punya sandal merek swallow.
Namun walaupun sudah berikan nama sandal akan bisa hilang juga.
Kok malah bahas Sandal Swallow sih.... Hahaha
__________________________________
__________________________________Balik lagi ke cerita tentang cinta ya..
Awal pertemuan Bayu dan Nua saat tak sengaja bertatapan di masjid
Bermula Saat Bayu solat ba'diyah magrib sambil berdoa"Semoga aku dipertemukan dengan perempuan yg cantik dan solehah ya Rabb" Doa Bayu Dengan sangat berharap...
Setelah berdoa Bayu mulai lah beranjak untuk pergi, nah saat Bayu berdiri secara serempak, Bayu dan Nua dengan gerakan melangkah yang sama dan tatapan yang sama dengan senyuman yang sama, Bayu dan Nua saling bertatapan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Apriori Cinta Berujung Petaka
RomanceKisah Cinta Anak Madrasah Saat itu masih zamannya es limun, lagu Radja jujurlah padaku, zamannya hape Nokia, zamannya kulit wajah hitam karena main layangan, belum zaman skincare, belum zaman cantik karena efek kamera intagram, zamannya es pendelpop...