Prolog

8 0 0
                                    


Dua puluh tahun yang lalu, berdirilah sebuah kerajaan yang beranama Auradon. Yang di dirikan oleh Raja Adam dan Ratu Ellie , hingga akhirnya mereka memiliki seorang putra bernama Xavier Florian calon Raja Auradon yang sekarang sudah berumur 16th. Bulan depan adalah bulan dimana iya akan di nobatkan sebagaia Raja baru di Aurodan.

" Aku telah memilih proklamasi resmi pertamaku" – Pangeran Xavier

" Aku memutuskan bahwa anak-anak dari pulau tersesat diberi kesempatan untuk bersekolah di kerajaan Auradon." – Pangeran Xavier

Kedua orang tua Pangeran Xavier sangat terkejut, karna anaknya meminta untuk memberi kesempatan terhadap anak dari pulau terserah yang berisi penyihi-penyihir jahat tinggal dan bersekolah di Auradon.

"Setiap aku, melihat pulau itu, aku merasa anak-anak disana di telantarkan oleh orang tua mereka."- Pangeran Xavier

" Kau ingin memasukan anak-anak dari musuh bubuyutan kita ? dan tinggal Bersama kita? Apa kau yakin? Dengan proklamasi yang akan kamu sampaikan kepada seluruh masyarakat Auradon

?" – Raja Adam

" Aku yakin, dengan apa yang aku sampaikan. Awalnya, kitaaakan memulai dengan beberapa yang paling membutuhkan." – Pangeran Xavier

" Aku telah memilih 4 orang anak dari pulau tersesat." – Pangeran Xavier

" Sungguh?" – Raja Adam

Ratu Ellie yang melihat suaminya sedikit marah terhadap Tindakan dari anak satu-satunya, mulai angkat berbicara.

" Aku memberimu peluang kedua" – Ratu Ellie berbisik.

" Siapa saja orang tua dari ke – 4 anak tersebut?"- Ratu Ellie

" Narcissa de Evil, Jaffir, Merga Bien, dan Marie Bertha" – Pangeran Xavier

" MARIE BERTHA?!" – Raja Adam

Kedua orang tua pangeran Xavier sangatlah terkejut dengan pilihan anaknya yang terakhir

" Dia penyihir yang paling jahat di pulau itu!" – Raja Adam

" Ayah, tolong dengarkan aku dulu..." – Pangeran Xavier

" Aku tidak mau mendegar." -Raja Adam

" Mereka memiliki salah atas kejahatan yang tak terungkapkan!" – Raja Adam

" Ayah, tapi anak-anak mereka tidak bersalah. Bukankah mereka layak mendapatkan peluang untuk kehidupan yang normal?" – Pangeran Xavier

" Ayah?" – Pangeran Xavier

Akhirnya Raja dan Ratu saling tatap. Ratu Ellie hanya mengangkat bahunya dan keputusan semua ada di tangan RaJa Adam.

" Baiklah, kurasa anak-anak itu tidak bersalah." – Raja Adam

Senyuman berkembang di mulut Pangeran Xavier , dan melihat itu Ratu Ellie sangat bangga terhadap anaknya ..

" kerja bagus sayang" – Ratu Ellie

Raja dan Ratu pun pergi dari ruangan Pangeran. Pangeran berjalan kea rah jendela dan melihat Pulau tersesat itu lagi .

~ FETUS~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang