Siapa yang tidak mengenal Silviana Nandini? Satu-satunya siswi cupu di SMA Gustafa. Tidak, sebenarnya tidak hanya dia yang 'cupu'. Ada banyak. Tapi hanya dia, yang lebih besar kemungkinan ditindas.
Kenapa?
Jelas, karena Silviana Nandini telah menjadi kekasih most wanted boy SMA Gustafa sekaligus cucu pemilik yayasan tersebut.
Bukan, bukan karena sayang atau bahkan cinta. Cakrawala Gustafa, pemilik senyum semanis gula namun sayangnya enggan memamerkan itu hanya mendapat dare dari salah satu sahabatnya.
Dan, ya, menembak si Silviana cupu di tengah lapangan adalah dare untuk Cakrawala. Menurutnya, dare tersebut adalah yang paling menyebalkan, sangat menyebalkan.
Semenjak itu, para siswa-siswi mulai semakin merundung Silviana. Entah di bully fisik, atau bahkan di bully mental. Di caci maki, di jambak, di tampar, di tendang adalah makanan sehari-hari Silviana.
Tapi bodohnya, gadis berkacamata bulat dan seragam kebesaran itu hanya diam tak melawan.
Cakrawala bahkan tidak memperdulikan dirinya sama sekali. Sangat kejam. Dia tidak ada rasa kasihan ketika melihat pacarnya di tindas oleh kakak kelas atau bahkan adik kelas yang jelas lebih muda dari Silviana.
Tapi ketika ditanya mengapa Cakrawala tidak memperdulikan Silviana, jawabannya adalah;
"Untuk apa gue peduli sama dia? Ini cuma dare dan bukan murni dari perasaan gue. So, sekali lagi gue tegaskan, gue ngga suka sama cewe cupu itu! Itu hanya dare!"
Ya, hanya dare bagi Cakrawala, tidak ada perasaan apapun untuk Silviana. Tapi bagi Silviana? Semuanya berarti. Walau hanya 3 bulan mereka akan menjadi sepasang kekasih, setidaknya dia merasakan yang namanya menjadi pacar pertama seorang Cakrawala Gustafa. Walau bukan menjadi cinta pertamanya.
- C H A N G E -
Kepulan asap rokok memenuhi sebuah ruangan bernuansa gelap. Suara berisik pun tak terelakan dari ruangan itu.
Umpatan, teriakan dengan nada kesal, suara tawa membahana bahkan ada pula suara rengekan cempreng.
Tidak, tidak, ini bukan suara pembullyan. Ini hanya suara dari 4 orang pemuda dengan seragam urakan yang tengah melingkar di karpet atas karpet hitam dengan botol di tengah-tengah mereka.
"Heh singa! Gue heran ama lu! Bisa-bisanya ngasih dare ngga masuk akal! Gue setuju tahu ngga!" semprot seorang siswa dengan name tag Saka Gading Yudhistira. Kemudian ia bertos ria dengan orang di sebelah kirinya.
"Gila! Gue ngga mau! Lo kira gue ngga waras nembak cupu kaya dia? Malu-maluin, sialan!" umpat pemuda bername tag Cakrawala Gustafa. Pemuda berambut hitam legam itu berdecak kesal kala ia mendapat dare untuk menembak, maksudnya menyatakan perasaan pada salah satu siswi SMA Gustafa yang bergaya kuno alias cupu.
Bila dipikir-pikir, ia tak selevel dengan perempuan macam Silviana. Ya, Silviana adalah nama siswi nerd itu. Lagipula Cakrawala tidak memiliki perasaan apapun pada Silviana. Dan kini dia ditantang untuk menjadi pacar Silviana, selama tiga bulan pula! Mereka ini gila atau sinting?
Pemuda lainnya menyahuti dengan binar mata jenaka. "Ngga bisa bro, dare ini ngga bisa diganggu gugat! Lo harus pake banget, nyatain perasaan ke Silviana didepan seluruh penghuni SMA Gustafa!" Revano Pratama, dialah pemuda yang memberikan dare tidak masuk akal untuk Cakrawala. Revan menyeringai lebar melihat sahabatnya, Cakrawala, memutar bola mata malas.
Revan tahu kok, bahwa dare ini bisa membuat harga diri sahabatnya itu tergores. Ya gimana ya, Cakrawala si siswa kepribadian dingin tiba-tiba menyatakan perasaan pada seorang perempuan. Nerd pula, ah memalukan!
Tapi Revan tidak peduli, ia ingin balas dendam karena dulu Cakrawala pun pernah memberikan nya dare tidak masuk akal. Yaitu joget goyang dumang didepan para penghuni SMA Gustafa. Gila! Crazy! Ingin rasanya Revan mengumpat, tapi ngga berani. Baru kali ini lho, Revan berani menantang Cakrawala. Walau sedikit gemetar, habisnya aura Cakrawala itu ngga main-main bos!
Mengerikan tapi berkharisma disaat bersamaan.
"Kal, Lo setuju ngga? Tapi Lo mending setuju deh! Ikutin kita berdua!" tanya Saka pada pemuda yang tadi hanya terdiam menyimak ketiganya. Sekala Hendrawan Saverdi.
Sekala, pemuda itu hanya mengut-mangut dengan wajah super datar. Dia juga mau balas dendam lah, dia juga pernah dapat dare tidak masuk akal dari Cakrawala. Yaitu, mencium seorang adik kelas bernama Tiana --Eh tenang, cuma di pipi kok--, tapi Sekala langsung kena gampar. Didepan murid-murid SMA Gustafa pula! Dan sampai sekarang, Tia masih memusuhi nya jika melihat Sekala berjalan didepannya.
Sebenernya Sekala bisa nolak, tapi Cakrawala langsung mengancam Sekala agar menjalankan dare nya. Mengancam apa coba? Yaitu, Cakrawala akan membuang seluruh camilan bernama coklat di dunia ini, dan Sekala tak akan bisa menemukan nya. Iya! Sekala adalah pecinta coklat, entah yang batangan atau berbentuk ice cream. Sekala sangat fanatik dengan coklat. Padahal ia dikenal sebagai siswa dingin kedua di SMA Gustafa setelah A'a Cakrawala.
"Setan!" umpat Cakrawala tak habis pikir, padahal ia kira sobat satu pemikiran nya itu akan menolak. Tapi ternyata? Ah bajingan!
Saka dan Revan tergelak, sedang Sekala tersenyum tipis namun manis. Revan membuka suara sambil menatap Cakrawala jenaka. "Nah mending langsung Lo tembak dah itu si nerd, hahahaha!" ucap Revan kembali tergelak.
Cakrawala mendengus, namun tak urung beranjak dari duduknya. Eits, jika dia melakukan tantangan ini, bukan berarti Cakrawala menyimpan perasaan pada Silviana itu lho ya! Ingat, dia hanya tidak ingin dianggap pengecut oleh sobat bangsatnya, yakni Revan, Saka dan Sekala.
Arrghh, bajingan.
- C H A N G E -
Hai kamu, iya kamu yang lagi baca cerita ini, terimakasih ya!
Terimakasih sudah mampir ke story ini, makasih juga yang sudah vote.
Aku ga berharap kalian suka dengan ff ini, aku hanya ingin menumpahkan segala imajinasi yang sudah penuh di otakku hehe😁
Sekian, salam manis dari aku!🥰
Bye bye! See you in the next chapter guys!🦋💓
KAMU SEDANG MEMBACA
C H A N G E
Teen FictionSiapa sangka bahwa Silviana Nandini si cupu SMA Gustafa tiba-tiba hilang kabar, dan saat kembali ke sekolah, sifatnya berubah 180°. Apa yang terjadi dengan Silvana? Kenapa sifat dan perilaku nya berubah pesat? Dari yang cupu tiba-tiba menjadi gadis...